Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Nasehat Emas Dari Asy-Syaikh Al-Utsaimin Rahimahullah, Untuk Para Pemuda Yang Mengunjungi Internet

nasehat emas

نصيحة ذهبية من الشيخ العثيمين رحمه الله للشباب الذين يعكفون على الانترنت
Pertannyaan:  Wahai yang mulianya syaikh, saya berharap engkau memberi nasehat kepada pemuda-pemuda yang senantiasa mereka mengunjungi internet?, semoga Alloh membalasmu dengan kebaikan.
الجواب: معلوم أن الإنترنت فيه خير وفيه شر، والذي يبتغي فيه الخير يجده، وفيه علوم شرعية وعلوم لغوية وعلوم صناعية وغير ذلك، وفيه شر محض وشر كثير، وقد بلغني أنها في خطورتها أشد من القنوات الفضائية.
Jawab: Telah diketahui bahwasanya internet di dalamnya ada kebaikan dan di dalamnya ada keburukan, dan orang yang mencari kebaikan maka dia akan mendapatinya, di dalamnya terdapat ilmu-ilmu syar’iy, ilmu-ilmu bahasa, ilmu-ilmu teknologi dan selain demikian itu, dan di dalamnya terdapat keburukan yang murni dan keburukan yang banyak, dan sungguh telah disampaikan kepadaku bahwasanya internet itu lebih berbahaya dari pada cenel-cenel layar lebar.

فنصيحتي لإخواني: بالنسبة للإنترنت أو للقنوات الفضائية أن يتقوا الله في أنفسهم، وأن يعلموا أنهم ما خلقوا لهذا وإنما خلقوا لعبادة الله عز وجل، وأنهم إذا نزلوا بأنفسهم إلى ما يشبه الحيوانات وهو إشباع الرغبات والشهوات فقد خسروا الدنيا والآخرة والعياذ بالله
Dan nasehatku kepada saudara-saudaraku dengan meninjau kepada internet dan cenel-cenel layar lebar, hendaklah mereka bertaqwa kepada Alloh terhadap diri-diri mereka, dan hendaklah mereka mengetahui bahwasanya mereka tidaklah diciptakan untuk hal-hal yang seperti itu, akan tetapi mereka diciptakan hanya untuk beribadah kepada Alloh ‘Azza wa Jalla, dan apabila mereka terjun kepada apa-apa yang menyerupai hewan-hewan, yang dia memuaskan hasrat dan hawa nafsu belaka, maka mereka telah merugi di dunia dan di akhirat, dan kita berlindung hanya kepada Alloh.
فعلى إخواني المسلمين أن يحفظوا دينهم، وأن يحفظوا أوقاتهم، وألا يضيعوا هذا العمر الثمين الثمين الثمين، والله لدقيقة واحدة أعز من ألف درهم
Maka wajib bagi saudara-saudaraku kaum muslimin untuk mereka menjaga agama mereka, dan hendaknya mereka menjaga waktu-waktu mereka, dan hendaknya mereka tidak menyia-nyiakan umur yang berharga ini, yang berharga ini, yang berharga ini, demi Alloh semenit itu lebih berarti dari pada seribu dirham.
أرأيتم إذا حضر الموت لو قيل للإنسان: أعطنا كل الدنيا ونؤجلك دقيقة واحدة لقال: نعم.
ولهذا قال الله عز وجل: { حَتَّى إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمْ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ * لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحاً فِيمَا تَرَكْتُ كَلاَّ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ } [المؤمنون:99-100].
Tidakkah kalian perhatikan ketika telah datang kematian, kalaulah dikatakan kepada seseorang: “Berikan kepadaku semua (kekayaan) duniamu maka kami akan menunda kematianmu sedetik saja?!, maka pasti dia akan mengatakan: “Iya”, maka dengan ini Alloh katakan: “Hingga kelak bila maut telah datang kepada salah seorang dari mereka, dia akan berkata: Wahai Robbku: kembalikan aku (ke dunia), supaya aku mengerjakan amal yang shalih, yang dahulu telah aku tinggalkan. Tidak, sekali-kali tidak, itu hanya kata-kata yang diucapkannya saja, sedangkan di belakang mereka telah ada barzakh (dinding pembatas), sampai hari mereka akan dibangkitkan”.
أسأل الله لنا جميعاً حسن الخاتمة، ولهذا جاء في الحديث (ما من ميت يموت إلا ندم، إن كان محسناً ندم ألا يكون ازداد، وإن كان مسيئاً ندم ألا يكون استعتب)
Saya memohon kepada Alloh untuk kita semua semoga berkesudahan yang baik, oleh karena ini datang  suatu hadits: “Tidaklah dari seorang yang meninggal dunia melainkan dia akan menyesal, kalau keberadaanya sebagai orang yang suka berbuat kebaikan maka dia akan menyesal kenapa dahulu dia tidak menambah kebaikan, dan kalau keberadaannya sebagai orang yang pendosa maka dia akan menyesal mengapa dahulu dia tidak berberhenti (dari berbuat dosa)”.
احفظ العمر يا أخي، والله إنه لأغلى من الذهب والفضة، وإذا كان الإنسان لا يضيع درهماً من الدراهم فكيف يضيع هذا العمر الذي عليه مدار السعادة أو الشقاء
Jagalah umur wahai saudaraku, demi Alloh sesungguhnya dia lebih berharga dari pada emas dan perak, kalau sekiranya manusia tidak akan menyia-nyiakan satu dirham saja dari dirham-dirham, lantas bagaimana dia menyia-nyiakan umur yang di dalamnya poros perputaran kebahagian atau kesengsaraan.
اللهم اجعلنا من السعداء، اللهم اجعلنا من السعداء، اللهم اجعلنا من السعداء يا رب العالمي
Ya Alloh jadikanlah kami termasuk dari orang-orang yang berbahagia.
Ya Alloh jadikanlah kami termasuk dari orang-orang yang berbahagia.
Ya Alloh jadikanlah kami termasuk dari orang-orang yang berbahagia, wahai Robb semesta alam.
Penerjemah:
Abu Syahid Sunniy Al-Batamiy di Darul Hadits Sana’a-Yaman, dengan koreksi dan revisi Abu Ahmad Al-Limboriy (6/1/1436).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar