Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

السابقون الأولون


السَّابِقُونَ الْأَوَّلُون

قَالَ مُحَمَّدٌ اللِّمْبُوْرِيُّ عَفَا اللهُ عَنْهُ: فَاعْلَموا أَن الْسابقين الأولين مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَمن يسْلك مسلكهم هم السلفيون، وَعَلَيْهِم تنطبق صفة الجماعة الْوَارِدَة فِي الحَدِيث، عَنْ عَوْفِ بْنِ مَالِكٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، فَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ، وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِي عَلَى ثَلَاثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً، وَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ، وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ» ، قِيلَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ مَنْ هُمْ؟ قَالَ: «الْجَمَاعَةُ» (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه).

وَفِيْ رِوَايَة: قَالُوا: وَأَيُّ مِلَّةٍ تَنْفَلِتُ مِنَ النَّارِ؟ قَالَ: «مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِي» (رَوَاهُ الآجُرِّي فِيْ "الشَّرِيْعَةِ"، وَالطَّبْرَانِيُّ فِيْ "المُعْجَم الصَّغِيْر" عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ).

وَقَدْ بَيَّنَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ صِفَاتَهُمْ فِيْ القُرْآن: {وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ذَلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ} [التوبة: 100]. اهـ كَلَام مُحَمَّدٍ اللِّمْبُوْرِيُّ.


PARA PENDAHULU YANG PERTAMA-TAMA


 Muhammad Al-Limbory –semoga Alloh memaafkannya- berkata: “Ketahuilah oleh kalian  bahwasanya para pendahulu yang pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan kalangan Anshor dan yang menempuh jalan mereka, mereka itulah Salafiyyun, dan pada mereka terdapat sifat Al-Jama’ah yang datang dalam hadits, dari Auf bin Malik, beliau berkata: Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: “Orang-orang Yahudi terpecah belah menjadi 71 (tujuh puluh satu) golongan, 1 (satu) di dalam Jannah, dan 70 (tujuh puluh) di dalam neraka. Dan orang-orang Nashoro berpecah belah menjadi 72 (tujuh puluh dua) golongan, 71 (tujuh puluh satu) di dalam neraka dan 1 (satu) golongan di dalam Jannah (Surga), demi jiwa Muhammad yang berada di Tangan-Nya, sungguh akan berpecah belah umatku menjadi 73 (tujuh puluh tiga) golongan, 1 (satu) golongan di dalam Jannah (Surga) dan 72 (tujuh puluh dua) di dalam neraka. Dikatakan; Siapa mereka (yang satu golongan) itu? Beliau menjawab: “Al-Jama’ah”. (Diriwayatkan oleh Ibnu Majah).
Dan di dalam suatu riwayat: Mereka berkata: Dan millah (golongan) yang selamat dari neraka? Beliau berkata: “Apa yang saya dan para shahabatku berada di atasnya”. (Diriwayatkan Al-Ajurry di dalam “Asy-Syari’ah, dan Ath-Thabrony di dalam “Al-Mu’jam Ash-Shoghir” dari Anas bin Malik).
Dan sungguh Alloh (عَزَّ وَجَلَّ) telah menjelaskan sifat-sifat mereka di dalam Al-Qur’an: “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho kepada mereka dan merekapun ridho kepada Alloh dan Alloh menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya, mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar. (At-Taubah: 100), –selesai perkataan Muhammad Al-Limbory-.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar