Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Tanya-Jawab - Bulan Dzul Qaedah 1436 H

Tanya Jawab - Bulan Dzul-Qaedah 1436
  • Apakah boleh seorang wanita yang baru menikah dan belum berjima' (seks) mengajukan khulu', karena si wanita merasa dipaksa dan ditipu ?
  • Bolehkah kita belajar qira'ah atau menjaga hafalan hafalan dengan saudara/ teman yang hizbi ?
  • Ada seorang lelaki yang bekerja berat dibulan ramadhan terkadang dia puasa terkadang tidak. Bagaimana cara mengqodho puasanya, sedangkan dia lupa berapa hari hutang puasanya ?
  • Apa hukumnya jika kita mendapatkan hadiah dari produk minuman atau makanan seperti kita lihat banyak sekali produk menawarkan hadiah ?
  • Doa atau Dzikir
    لا إله الا الله وحده لاشريكله له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير
    Ada seseorang mendengar bahwa Ini dibaca 10 kali setelah sholat mahrib, dan setelah sholah shubuh. Apakah hal tersebut benar?
  • Menanyakan dalil-dalil diharamkannya makhluk bernyawa.
  • Apa hukumnya menindik telinga bayi perempuan untuk dipakaikan anting ?
  • Apa hukum membaca buku-huku terjemah dai-dai Hizbiyyin ?
  • Kapan makmum mengucap Robbana Walakal Hamd?
  • Apakah setelah mengangkat tangan atau berbarengan mengangkat tangan?
DOWNLOAD:
Dijawab: Ustadz Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy Hafidzahulloh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar