Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Buletin Jum'at 31 : Mengenal Sihir dan Akibatnya

31
Buletin AL-AMIN Edisi: 31/Jum'at/19/Sya'ban/1436

MENGENAL SIHIR DAN AKIBATNYA

بسم الله الرحمن الرحيم
:الحمد لله وحده، والصلاة والسلام على من لا نبي بعده أما بعد
Sesungguhnya sihir merupakan perkara yang jelas bagi yang mengetahui hakekatnya, dan merupakan perkara yang tersamarkan bagi yang tidak mengetahui hakekatnya. Terkadang sebagian orang menghina dan merendahkan orang lain yang terkena sihir, mereka pun menghukumi orang yang terkena sihir sebagai orang yang salah dalam menjalankan hidupnya, bila dikatakan bahwa Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam juga terkena sihir maka mereka bergegas menyalahkan pula, ini sudah pernah terjadi kepada salah seorang ibu rumah tangga ketika bayinya meninggal dunia maka ibunya disalah-salahkan, sang ibu hanya berkata: "Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam saja meninggal juga putranya", maka dikatakanlah kepada ibu tersebut bahwasanya Nabi juga salah dalam metodenya, kita berlindung kepada Alloh dari ucapan kekufuran seperti ini.


Ibu tersebut baru berkata demikian, lalu bagaimana kalau menyebutkan pula hakekatnya bahwa Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam terkena sihir dan diberi racun hingga menjadi penyebab wafatnya beliau Shollallohu 'Alaihi wa Sallam?!. 
Keberadaan beliau seperti itu, juga beliau pernah terluka pada perang Uhud menunjukan bahwa beliau adalah manusia biasa, yang Alloh Ta'ala jadikan sebagai teladan untuk kita, jadi ketika kita mendapati musibah berupa terkena sihir atau terluka maka semua itu adalah ujian, barang siapa bersabar maka sungguh dia berada di atas peneladanan terhadap para Rosul pilihan, Alloh Ta'ala berkata:
(فَاصْبِرْ كَمَا صَبَرَ أُولُو الْعَزْمِ مِنَ الرُّسُلِ)
"Maka bersabarlah kamu sebagaimana telah bersabar ulul 'azmi dari para Rosul".

MACAM-MACAM SIHIR

Sihir ada beberapa macam, diantaranya: 
1. Sihir pembunuhan, bertujuan untuk membunuh, yaitu si penyihir mengutus syaithon dari kalangan jin untuk melakukan pembunuhan langsung kepada seseorang, terkadang dengan menggunakan jarum yang ditusukan ke boneka atau ke foto atau ke bekas-bekas orang yang akan disihir. Dan terkadang tukang sihir melakukan pembunuhan dengan cara mengirim jin ke seseorang hingga kesurupan, ketika sudah tidak sadar orang tersebut melakukan pembunuhan kepada orang yang diinginkan oleh tukang sihir. 
2. Sihir menimbulkan kegilaan. Yaitu tukang sihir mengirim jin kepada orang yang diinginkan untuk disihir, dengan itu kesurupanlah orang yang disihir tersebut. 
3. Sihir menimbulkan rasa sakit pada tubuh, yaitu tukang sihir mengirim syaithon untuk menimbulkan rasa sakit kepada orang yang disihir.
4. Sihir memisahkan, yaitu upaya untuk memisahkan antara orang tua dengan anak-anaknya, antara seseorang dengan saudaranya, antara seseorang dengan temannya, antara suami dengan istrinya, Alloh Ta'ala katakan:
(فَيَتَعَلَّمُونَ مِنْهُمَا مَا يُفَرِّقُونَ بِهِ بَيْنَ الْمَرْءِ وَزَوْجِهَِ)
"Mereka mempelajari dari keduanya apa-apa yang dengannya memisahkan antara seseorang dengan istrinya".
5. Sihir yang dimunculkan untuk mencegah dari adanya pernikahan, yaitu bertujuan supaya seseorang tidak bisa menikah maka digagalkanlah dengan cara menebar kebencian padanya, dengan itu tidak seorang pun ingin menikah dengannya. 
6. Sihir berupa menanamkan kepada seseorang rasa cinta kepada orang lain, yang pada asalnya tidak ada kecintaan namun kemudian muncul kecintaan dengan sebab sihir tersebut, dan ini banyak terjadi pelaksanaannya di kalangan muda mudi.
Dan masih sangat banyak bentuk-bentuk dari sihir, dan di sini kami menyebutkan diantaranya saja.

ILMU SIHIR ADALAH ILMU SYAITHON

Allah Ta’ala berkata:
{هَلْ أُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَنْ تَنزلُ الشَّيَاطِينُ، تَنزلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيمٍ، يُلْقُونَ السَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَاذِبُونَ}
“Tidakkah Aku akan beritakan kepada kalian, kepada siapa syaithon-syaithon itu turun?. Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi banyak berbuat jahat (ya'ni para dukun dan tukang sihir). Syaithon-syaithon tersebut menyampaikan berita yang mereka dengar (lalu disampaikan kepada para dukun dan tukang sihir), dan kebanyakan mereka adalah para pendusta”.
Al-Imam Qotadah Rohimahulloh menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “para pendusta lagi banyak berbuat jahat” adalah para dukun dan tukang sihir.
Dan perkataan Alloh Ta'ala:
{وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا}
“Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaithon-syaithon (dari kalangan) manusia dan (dari kalangan) jin, sebagian mereka membisikkan kepada sebagian yang lain perkataan-perkataan yang indah untuk menipu (manusia)”.
Abdulloh bin Mas'ud Rodhiyallahu ‘Anhu menyebutkan bahwa mereka para dukun dan tukang sihir adalah syaithon-syaithon dari kalangan manusia”.
Dan para ulama memasukan para dukun dan tukang sihir sebagai thoghut. Dan Alloh Ta’ala telah mewajibkan kita untuk mengingkari dan menjauhi thoghut dalam segala bentuknya, Allah Ta’ala berkata:
{وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ}
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus seorang Rosul pada setiap umat (untuk menyerukan): Sembahlah Alloh (saja), dan jauhilah thoghut”.
Dalam ayat lain Alloh Ta’ala berkata:
{فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لا انْفِصَامَ لَهَا وَاللَّهُ سَمِيعٌ عَلِيمٌ}
“Barangsiapa yang mengingkari thoghut dan beriman kepada Alloh (semata-mata), maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Alloh adalah As-Sami' (Maha Mendengar) lagi Al-'Alim (Maha Mengetahui)”.
TANYA:  Di kampung kita (Limboro) banyak orang tertarik dengan da'wah tauhid ini, namun setiap ada yang mau ikut mesti disihir, apa nasehat ustadz?.
JAWAB:  Nasehat kami: Hendaknya mereka terus ikut da'wah tauhid dan jangan takut, karena demikian itu hanyalah tipu daya syaithon, Alloh Ta'ala berkata:
(إِنَّمَا ذَٰلِكُمُ الشَّيْطَانُ يُخَوِّفُ أَوْلِيَاءَهُ فَلَا تَخَافُوهُمْ وَخَافُونِ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ)
"Hanya saja demikian itu adalah syaithon, dia menakut-nakuti kawan-kawannya maka janganlah kalian takut kepada mereka, akan tetapi takutlah kalian kepada-Ku jika kalian itu adalah orang-orang yang beriman".
Orang yang mengikuti da'wah tauhid dan terus bersabar di atas pembelaan terhadap da'wah tauhid yang telah dida'wahkan oleh Rosululloh Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam ini maka dia akan mendapatkan kekokohan dan kemantapan dalam beraqidah dan beragama, Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berdoa kepada salah seorang shohabatnya yang membelanya:
«اللهم أيده بروح القدس ما دام ينافح عن رسولك»
“Ya Alloh, kuatkanlah dia dengan Ruhul Quds selama dia membela Rosul-Mu".
Maka hendaknya bagi yang mengikuti da'wah tauhid ini bersabar, kalau sihir yang mengenai tersebut menjadi penyebab kematian maka Insya Alloh mati syahid:
من قتل دون دينه فهو شهيد
"Barang siapa terbunuh karena (membela) agamanya maka dia adalah mati syahid".
Rosul kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam meninggal diantara penyebabnya adalah terkena sihir dan diberi racun, begitu pula ustadz kita Abul Abbas Harmin dan Hisyam bin Abdillah serta seorang ustadz dari PERSIS yang pernah da'wah di kampung kita meninggal disebabkan pula sihir yang tersebar di kampung kita ini, dengan itu hendaknya kita memasrahkan segala perkara kita kepada Alloh, jika kita hidup Insya Alloh pada kemuliaan di atas tauhid dan sunnah dan jika kita mati karena sebab sihir maka Insya Alloh kita syahid:
(قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ)
"Katakanlah: Sesungguhnya sholatku dan ibadahku, hidupku dan matiku adalah untuk Alloh Robb semesta alam".
Ditulis oleh :
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy hafidzahullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar