Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Tanya-Jawab: 14 & 21 Sya'ban 1436 H

Tanya
  • Bismillah... Ustadz apakah benar suami boleh menyakiti (mencaci/bersikap kasar) terhadap istri karena tidak ada dalil yang menyatakan bahaya nya hal tersebut. Berbeda ketika istri menyakiti suami begitu banyak dalil yang melarang (akan dilaknat malaikat, dll). Mohon nasehat ustadz, agar istri bisa menerima watak/sifat suami (bersabar) (Pertanyaan Umahat)
  • Ana adalah umahat, ada seseorang  yang ngajak ana talim kemasjid ,kata orang itu ,"kamu ta'lim ke masjid saja.  Jangan banyak  mendengar taklim di WA. ... "Kalau ke masjid banyak barokah dan pahalanya ,kita disana bisa sholat  dua rokaat, kalau diWhatsApp tidak bisa. Sedang yang ana tahu, bahwa sebaik-baik wanita adalah yang berdiam diri dirumahnya.  Makanya saya taklim di WA saja dengan ustadz, ana tidak mau kemasjid.  Bagaimana pendapat ustadz ?  (Pertanyaan dari Jawa Barat)
Dengarkan / Download Audio:  Tanya-Jawab 14 Sya'ban 1436H.Mp3
*******
  • Ustadz, 'afwan, ana mau tanya, bagaimana kita harus menyikapi jika masjid dekat rumah menyuruh warganya untuk mengirim makanan (kalo orang jawa bilang "punjungan"), dan abis itu diadakan do'a bersama di masjid dalam rangka menyambut bulan Ramadhon. Biasanya itu dilakukan sebelum masuk tanggal 1 Ramadhan. Apakah itu termasuk bid'ah, jika iya, apakah kita harus menghindarinya? Afwan ustadz, ana membutuhkan jawaban, karena rasa tidak enak, baru jadi warga baru, kok sudah tidak mau bersosialisasi. Jazakumullahukhoiro. (Pertanyaan dari Kotamabago Sulsel)
  • Bismillah, Ustadz..Ada pertanyaan titipan,bagaimana hukum memakai celana kain bukan jeans dengan tujuan agar mudah dalam bekerja.?Jazakumullahu Khaira (Pertanyaan dari Ambon)
  • Bismillah... Ustadz mau tanya bagaimana dengan doa setelah solat dan doa setelah wudhu, bolehkah mengangkat tangan? Jazaakumullohu khoiro. (Pertanyaan dari Purbalingga)
Dengarkan / Download Audio: Tanya-Jawab 21 Sya'ban 1436H.mp3
Dijawab oleh :
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy Hafidzahullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar