Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Khutbah Al-Jum'ah - Edisi 1

Khutbah Edisi 1
AKAL DAN AMAL YANG SEHAT
ADALAH BUAH DARI PENEGAKAN SHOLAT
Khutbah Pertama
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ.
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّا بَعْدُ؛
فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَّرَ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِيْ النَّارِ.
ﻣَﻌَﺎﺷِﺮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ رَحِمَنِي وَﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ اللَّهُ
Bila seseorang benar-benar melaksanakan sholat sesuai dengan yang dituntunkan oleh Islam maka sungguh dengan sholatnya itu dia akan tercegah dari melakukan kemungkaran, kekejian, kebid'ahan dan kesyirikan, orang-orang kafir dan musyrik zaman dahulu mengakui hal ini, Alloh terangkan di dalam Al-Qur'an:
﴿قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا أَوْ أَنْ نَفْعَلَ فِي أَمْوَالِنَا مَا نَشَاءُ﴾
"Mereka mengatakan: Wahai Syu'aib apakah sholatmu yang memerintahkanmu supaya kami meninggalkan apa yang diibadahi oleh nenek moyang kami atau kami mempergunakan harta kami sesuai yang kami inginkan?!".

ﻣَﻌَﺎﺷِﺮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ رَحِمَنِي وَﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ اللَّهُ
Mereka menyadari bawa dengan sebab sholat akan menuntut mereka mengikuti ajakan kepada Islam, orang-orang kafir Quroisy di awal-awal da'wah Nabi kita Muhammad ﷺ sangat mengkhowatirkan istri-istri dan anak-anak mereka dari melihat kepada sholatnya Abu Bakr Ash-Shiddiq Rodhiyallohu 'Anhu, sampai mereka menghalangi dan melarang Abu Bakr Ash-Shiddiq menegakan sholatnya di masjidnya.
Dari sini menunjukan kepada kita bahwa sholat bila dilaksanakan sesuai dengan tuntunan syari'at, sesuai dengan sunnah kita ﷺ maka sholat tersebut akan mencegah dari setiap perbuatan kesyirikan, kekufuran, kebid'ahan, kemungkaran dan kekejian, Alloh Ta'ala berkata:
﴿ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ﴾
"Sesungguhnya sholat dia mencegah dari perbuatan keji dan mungkar".
Ini diperjelas dengan hadits shohih, ketika dikatakan kepada Nabi kita ﷺ:
إِنَّ فُلاَنًا يُصَلَّي اللَّيلَ كُلَّهُ فَإِذَا أَصبَحَ سَرَقَ !
"Sesungguh si fulan dia sholat malam seluruhnya, jika sudah pagi hari maka dia mencuri".
Maka Nabi kita ﷺ mengatakan:
سَيَنهَاهُ مَا تَقُولُ
"Akan melarangnya apa yang kamu katakan".
Atau beliau katakan:
سَتَمنَعُهُ صَلاَتُهُ
"Akan mencegahnya sholatnya".
ﻣَﻌَﺎﺷِﺮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ رَحِمَنِي وَﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ اللَّهُ
Dari keterangan dalil-dalil tersebut menerangkan kepada kita bahwa yang dimaksud sholat tersebut adalah umum, mencakup sholat wajib maupun sholat sunnah, dan hendaknya kita benar-benar memperhatikan sholat-sholat sunnah kita sebagaimana kita memperhatikan sholat-sholat wajib kita, karena sholat-sholat sunnah sebagai pengokoh terhadap sholat wajib, Rosululloh ﷺ  berkata:
﴿ إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ، يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ ﴾
“Sesungguhnya apa-apa yang pertama kali dihisab pada manusia di hari kiamat nanti dari amalan-amalan mereka adalah sholat. Robb kita ‘Azza wa Jalla berkata kepada para malaikat-Nya dan Dia-lah yang lebih tahu: “Lihatlah kalian kepada sholat hamba-Ku, apakah sholatnya sempurna ataukah tidak?. Jika sholatnya sempurna, maka dicatat baginya pahala yang sempurna, namun jika dalam sholatnya ada kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?. Jika hamba-Ku memiliki sholat sunnah maka sempurnakanlah kalian kekurangan yang ada pada sholat wajibnya dengan sholat sunnahnya”. Kemudian amalan-amalan akan diperlakukan seperti itu".
ﻣَﻌَﺎﺷِﺮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ رَحِمَنِي وَﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ اللَّهُ
Demikianlah keutamaan yang perlu kita usahakan sehingga kita meraihnya, orang yang mendekatkan dari kepada Alloh dengan melakukan amalan-amalan yang wajib dan juga menjaga amalan-amalan yang sunnah maka sungguh dia telah meraih keutamaan dan kecintaan dari Alloh, Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata di dalam hadits Qudsiy bahwsanya Alloh Ta'ala mengatakan:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِى يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِى يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِى يَبْطُشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِى يَمْشِى بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِى لأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِى لأُعِيذَنَّهُ
“Dan tidaklah mendekatkan diri kepada-Ku hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari apa-apa yang Aku wajibkan kepadanya. Dan akan senantiasa hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan amalan-amalan sunnah hingga Aku mencintainya. Jika Aku telah mencintainya, maka Aku akan memberi petunjuk pada pendengaran yang dia gunakan untuk mendengar, memberi petunjuk pada penglihatannya yang dia gunakan untuk melihat, memberi petunjuk pada tangannya yang dia gunakan untuk memegang, memberi petunjuk pada kakinya yang dia gunakan untuk berjalan. Jika dia memohon sesuatu kepada-Ku, pasti Aku mengabulkannya dan jika dia memohon perlindungan maka pasti Aku akan melindunginya".
Demikian betapa pentingnya dan agungnya sholat, maka tidak sepantasnya bagi kita untuk lalai darinya, bahkan hendaknya kita bersemangat untuk melaksanakannya, baik itu sholat yang wajib maupun sholat yang sunnah.
KHUTBAH KEDUA
إِنَّ الْحَمْدَ لله نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. أَمَّا بَعْدُ؛
ﻣَﻌَﺎﺷِﺮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ رَحِمَنِي وَﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ اللَّهُ
Rosululloh ﷺ mengatakan:
وَاعْلَمُوا أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ وَلاَ يُحَافِظُ عَلَى الْوُضُوءِ إِلاَّ مُؤْمِنٌ
“Ketahuilah kalian sesungguhnya paling baiknya amalan kalian adalah sholat. Dan tidaklah menjaga wudhu melainkan seorang mu'min".
Setiap mu'min selesai berwudhu maka disunnahkan baginya untuk sholat dua roka'at, bila dia melakukan hal ini maka keutamaannya dia akan masuk Jannah sebagaimana Bilal Rodhiyallohu 'Anhu, Rosululloh ﷺ berkata:
يَا بِلاَلُ لَقَد سَمِعتُ دُفَّ نَعلَيكَ فِي الجَنَّةِ، فَأَخبَرَنِي بِأَرجَى عَمَلٍ عَمِلتَهُ
"Wahai Bilal sungguh aku telah mendengar bunyi gerakan sandalmu di Jannah maka kabarkanlah kepadaku dengan amalan yang biasa kamu lakukan! ".
Maka Bilal Rodhiyallohu 'Anhu berkata:
لاَ شَيءَ يَا رَسُولَ اللَّهِ غَيرَ أَنِّي كُلَّمَا تَطَهَّرتُ طَهُورًا صَلَّيتُ مَا كُتِبَ لِي
"Tidak ada sesuatu pun wahai Rosululloh selain bahwsanya aku setiap kali bersuci dengan suatu pensucian maka aku sholat dengan apa yang ditetapkan bagiku".
ﻣَﻌَﺎﺷِﺮَ ﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤِﻴْﻦَ رَحِمَنِي وَﺭَﺣِﻤَﻜُﻢُ اللَّهُ
Demikian itu menerangkan kepada kita tentang betapa penting dan agungnya ibadah sholat ini, maka dengan itu hendaknya kita benar-benar menjaga dan memperhatikannya, baik itu sholat wajib maupun sholat sunnah.
Demikianlah khutbah singkat yang saya sampaikan mudah-mudahan Alloh menjadikan kita sebagai hamba-hamba-Nya yang giat dan rajin dalam menegakan sholat.
.سُبحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمدِكَ، أَشهَدُ أَن لاَ إِلَهَ إِلَّا أَنتَ، أَستَغفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيكَ
header

Tidak ada komentar:

Posting Komentar