Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Buletin Jum’at 24 - Kedudukan Para Sahabat ditengah Umat

24
Buletin AL-AMIN Edisi 24/Jum’at/20/6/1436
KEDUDUKAN PARA SHOHABAT DI TENGAH UMAT
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، وبه نستعين على أمور الدنيا والدين، والصلاة والسلام على رسول الله وآله وصحبه أجمعين، أما بعد:
Sesungguhnya Alloh Ta’ala telah menjadikan para shohabat Nabi-Nya sebagai patokan keimanan pada umat ini, Alloh Ta’ala berkata:
(فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ ۖ فَسَيَكْفِيكَهُمُ اللَّهُ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ)
“Dan jika mereka beriman sebagaimana kalian (para shohabat) beriman maka sungguh mereka telah mendapatkan petunjuk, dan jika mereka berpaling maka sesungguhnya mereka dalam kedurhakaan, maka Alloh akan memeliharamu dari mereka, dan Dia adalah As-Sami’ lagi Al-‘Alim”.

Ketika seseorang mengikuti mereka dan meneladani mereka dalam beragama maka Alloh meridhoinya sebagaimana Dia telah meridhoi mereka, Alloh Ta’ala berkata: 
وَالسَّابِقُونَ الأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالأَنصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
“Dan orang-orang yang pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshor serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Alloh ridho kepada mereka dan mereka ridho kepada-Nya”.
Alloh telah mensifati mereka dengan sifat suka mencari keridhoan Alloh dan saling merohmati serta saling menyayangi diantara mereka:
مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللهِ وَرِضْوَانًا
“Muhammad adalah Rosululloh, dan orang-orang yang bersamanya sangat keras dengan orang-orang kafir, saling berkasih sayang diantara mereka. Kamu melihat mereka ruku’ dan sujud, mereka mengharap karunia dari Alloh dan keridhoan(Nya)”.
Dengan keberadaan mereka yang begitu mulia namun tidak lepas dari hinaan dan celaan dari para pencela, kaum syi’ah terus berupaya menjatuhkan nama baik mereka (para shohabat) dan kaum syi’ah senantiasa mencela dan menghina mereka, terkadang berupa memunculkan nyanyian anak-anak yang berisikan penghinaan kepada ibu kita Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha, mereka katakan tentang Aisyah: “….Mandi di kali rambutnya basah, tidak puasa, tidak sholat…..”, dan masih sangat banyak penghinaan terhadap Aisyah Rodhiyallohu ‘Anha yang mereka munculkan di tengah-tengah umat dalam keadaan umat tidak menyadari, begitu pula penghinaan syi’ah kepada para shohabat yang lainnya, padahal Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam telah mengatakan:
«لا تسبوا أصحابي فلو أنفق أحدكم مثل أحد ما بلغ مد أحدهم ولا نصفه»
“Janganlah kalian mencela para shohabatku, kalaulah salah seorang diantara kalian menginfaqkan semisal gunung Uhud maka tidaklah mencapai ukurannya dengan segenggam salah seorang diantara kalian dan tidak pula setengahnya”.
Orang-orang syi’ah senantiasa mencari-cari kesalahan para shohabat, kita katakan kepada orang-orang syi’ah: “Para shohabat bukanlah termasuk dari orang-orang yang terjaga dari perbuatan dosa, namun mereka telah mendapatkan jaminan berupa terhapuskannya dosa-dosa mereka, terkhusus Ahlulbadr (para shohabat yang mengikuti perang Badr), Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam berkata:
«إن الله اطلع على أهل بدر فقال: اعملوا ما شئتم فقد غفرت لكم»
“Sesungguhnya Alloh telah mengumumkan kepada Ahlulbadr: “Berbuatlah kalian sekehendak kalian, sungguh Aku telah mengampuni kalian”.
Alloh Ta’ala dan Rosul-Nya Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam telah memuji mereka secara keseluruhan, Alloh Ta’ala berkata:
(كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ)
“Kalian adalah sebaik-baik umat, dikeluarkan untuk manusia supaya kalian memerintahkan kepada kebaikan dan supaya kalian mencegah dari kemungkaran, serta supaya kalian beriman kepada Alloh”.
Dan Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam berkata:
«خير الناس قرني ثم الذين يلونهم ثم الذين يلونهم»
“Sebaik-baik generasi adalah generasiku, kemudian setelah mereka, kemudian setelah mereka”.
Asy-Syaikh Abu Abdirrohman Yahya Al-Hajuriy Hafizhohulloh mengatakan:
هذه الأدلة تدل كلها على طهارة قلوب أصحاب رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم ورضوان الله عليهم أجمعين
“Dalil-dalil ini semuanya menunjukan atas sucinya hati para shohabat Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Alihi wa Sallam, dan semoga Alloh meridhoi mereka semuanya”.

PERMATA SALAF

* Al-Imam Abu Abdillah Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Rohimahulloh mengatakan tentang para shohabat:
حبهم سنة، والدعاء لهم قربة، والاقتداء بهم وسيلة، والأخذ بآثارهم فضيلة
“Mencintai mereka adalah sunnah, mendoakan bagi mereka adalah pendekatan (diri kepada Alloh), meneladani mereka adalah wasilah dan mengambil atsar mereka adalah keutamaan”.
* Al-Imam Abu Muhammad Ibnu Hazm Rohimahulloh mengatakan:
الصحابة كلهم من أهل الجنة قطعا، قال الله تعالى: (لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى)، وقال تعالى: (إِنَّ الَّذِينَ سَبَقَتْ لَهُمْ مِنَّا الْحُسْنَىٰ أُولَٰئِكَ عَنْهَا مُبْعَدُونَ)، فثبت أن الجميع من أهل الجنة، وأنه لا يدخل أحد منهم النار، لأنهم مخاطبون بالآية.
“Para shohabat semua mereka termasuk dari penduduk Jannah menurut keputusan dalil, Alloh Ta’ala berkata: “Tidaklah sama diantara kalian dengan orang yang berinfaq dan berperang dari sebelum pembebasan (kota Makkah), mereka itu adalah lebih agung derajat mereka dari pada orang-orang yang berinfaq dan berperang setelah itu, dan Alloh telah menjanjikan bagi tiap-tiap keduanya memiliki kebaikan”. Dan Alloh Ta’ala berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang telah ada bagi mereka ketetapan yang baik dari Kami maka mereka itu dijauhkan dari neraka”. Maka tetaplah bahwa seluruh (para shohabat) termasuk dari penghuni Jannah, dan bahwasanya tidaklah masuk ke dalam neraka salah seorang diantara mereka, karena mereka dibicarakan pada ayat tersebut”.
Ditulis oleh :
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy Aafaahullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar