Jangan Bersembunyi
Wahai Orang Yang Sunyi
بسم الله الرحمن الرحيم، الحمد لله، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبد الله ورسوله، أما بعد:
maka
sesungguhnya telah kami dapati sebagian para pencinta da’wah atau para
simpatisan da’wah bahkan para da’i yang memiliki semangat tinggi dalam
menebar da’wah, namun ada dari mereka yang lemah dalam berprinsip ketika
sedang memikul da’wah, terkadang mereka tidak berani menampakan secara terang-terangan nama mereka dalam menyampaikan da’wah.
Ini adalah suatu kelemahan mereka dan penyelisihan terhadap perwujudan prinsip-prinsip al-haq dalam berda’wah, hal ini terjadi karena dua faktor:
FAKTOR PERTAMA:
Adanya
rayuan syaithon yang dibisikan ke dalam hati mereka: ”Jangan kalian
munculkan terang-terangan siapa nama kalian, sembunyikanlah supaya
kalian lebih ikhlas dan terbebas dari riya (ingin dilihat) dan
sum’a (ingin didengar)”.
Bisikan
seperti ini terkadang membuat orang tertipu, padahal hakekatnya dia
terseret ke dalam perbuatan syaithon, yaitu menyembunyikan diri dalam
menyampaikan al-haq, sebagaimana hal ini dijelaskan di dalam hadits
dari Abu Huroiroh, ketika beliau mendapati orang yang tidak dikenal
mencuri harta zakat, maka beliau menangkapnya, dan kisah hal ini
diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon, pada penutup kisahnya, orang yang tidak
dikenal itu kemudian menyampaikan al-haq kepada Abu Huroiroh, ketika
beliau sampaikan kepada Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam tentang
al-haq itu, maka Nabi berkata kepadanya:
“صدق وهو كذوب“
“Dia telah benar, dan dia itu adalah paling pendusta”.
FAKTOR KEDUA:
Mereka
berjiwa penakut sehingga tidak memunculkan nama-nama mereka, dan ini
adalah penyelisihan yang sangat jelas terhadap wasiat Nabi Rosululloh
Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam:
“وقد أمر رسول الله صلى الله عليه وسلم أبا ذر رضي الله عنه أن لا يخاف في الله لومة لائم“.
“Dan
sungguh Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam telah memerintahkan
Abu Dzarr Rodhiyallohu ‘Anhu untuk tidak takut karena Alloh terhadap
para pencela”. Ma’na ucapan ini sebagaimana telah diriwayatkan oleh
Ahmad di dalam “Musnad”nya.
Hendaknya
mereka menjadikan diri-diri mereka sebagai pemberani dalam menyeruakan
al-haq, dan janganlah mereka mengkhianati dan menyelisihi al-haq yang
mereka serukan. Terkadang sebagian mereka menyerukan untuk
terang-terangan dan menyebutkan adab dalam menerima al-haq
adalah menyebutkan sumber dan asalnya namun pada waktu yang lain sering
menyelisihi hal demikian itu:
“لم تقولون ما لا تفعلون“.
“Kenapa kalian mengatakan terhadap apa yang kalian tidak melakukan(nya)”.
Barang
siapa melakukan atau menyebarkan suatu da’wah baik berupa menulis atau
menterjemahkan kemudian tidak memperjelas namanya maka sungguh dia telah
mencontoh perbuatan syaithon semoga Alloh melindungi kita dari
godaan-godaanya, dan dia juga telah mengikuti metode para
hizbiyyin semisal Luqman bin Muhammad Ba’abduh, Muhammad As-Sarbiniy,
Muhammad Afifuddin As-Sidawiy, Askariy, Usamah Faishol Mahri, Qomar
Su’aidi, dan jaringan mereka, karena pada awalnya mereka takut
menampakan pemikiran mereka dan makar mereka terhadap Darul Hadits
Dammaj namun ketika sudah ketahuan bahwa mereka membuat makar,
merekapun menampakan diri-diri mereka, karena sudah terlanjur cemplung
maka mereka semuanya sekalian cemplungkan diri-diri mereka.
Ditulis oleh: Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy.
http://ashhabulhadits.wordpress.com/2014/04/07/teguran-buat-dai-yang-bersembunyi-dalam-menyeru-dakwah-ini/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar