ANDA LEBIH SEJAHTERA
DI KEHIDUPAN DUNIAMU
BILA DIBANDINGKAN PARA
PENDAHULUMU
بسم الله الرحمن الرحيم
Bila kita melihat kepada
kehidupan Nabi kita Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam dan para
shohabatnya maka tentu sangat jauh dengan kehidupan kita di zaman ini, beliau
dan para shohabatnya hidup dalam penderitaan dan kesusahan namun mereka terus
menerus istiqomah di atas agama Islam yang mulia ini, mereka bersabar pada
semua keadaan mereka hingga mereka meraih kehidupan yang sejahtera dan kekal
abadi selama-lamanya.
Keadaan umat di zaman ini
sangat jauh dengan keadaan mereka, baik tempat tinggal, makanan dan minuman
serta berbagai penghiasan hidup.
Rosululloh Shollallohu
'Alaihi wa Sallam sering kelaparan, begitu pula para shohabatnya, di kota Makkah
mereka di hishor (diboikot) dan ketika hijroh pun mereka mendapatkan berbagai
macam ujian, baik berupa kelaparan maupun berbagai kekurangan hidup, mereka
mampu menguasai berbagai kota dan menaklukan berbagai negara namun tidak
menjadikan mereka dengan kekuasaan itu untuk hidup bermewah-mewahan dan
bermegah-megahan, bahkan beliau Shollallohu 'Alaihi wa Sallam bersama para
istrinya sering kelaparan, begitu pula bersama para shohabatnya, mereka sering
kelaparan, beliau bersama dua shohabat akrabnya (Abu Bakr dan Umar) sering pula
mengalami rasa lapar yang sangat, Al-Imam Muslim meriwayatkan di dalam "Shohih"nya
dari hadits Abu Huroiroh Rodhiyallohu 'anhu, beliau berkata:
"خرج رسول الله صلى الله عليه وسلم ذات يوم أو ليلة فإذا هو بأبي
بكر وعمر فقال: ما أخرجكما من بيوتكما هذه الساعة؟" قالا: الجوع يا رسول الله،
قال: وأنا والذي نفسي بيده لأخرجني الذي أخرجكما".
"Rosululloh
Shollallohu 'Alaihi wa Sallam keluar pada suatu hari atau suatu malam,
ternyata beliau berpapasan dengan Abu Bakr dan Umar, maka beliau berkata: "Apa
yang mengeluarkan kalian dari rumah kalian pada jam begini?", keduanya
menjawab: "Rasa lapar wahai Rosululloh, beliau berkata: "Dan aku
demikian pula, Demi Yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh yang membuatku
keluar sebagaimana kalian berdua keluar".
Untuk kisah bagaimana
penderitaan dan ujian yang beliau dan para shohabatnya rasakan berupa
kekurangan dan rasa lapar yang sering kali terjadi pada mereka maka bisa anda
baca di dalam kitab Al-Imam Al-Wadi'iy Rohimahulloh yang berjudul "Dzammul
Mas'alah" yang versi Indonesia-nya adalah "Tercelanya
meminta-minta".
Ini diantara yang berkaitan
dengan kekurangan makanan yang mereka alami, adapun yang berkaitan dengan
tempat tinggal maka sungguh rumah beliau sangat sempit, kamar tidur beliau
hanya seukuran dua orang, beliau bila sholat lail maka beliau sholat yang di
depan beliau adalah istrinya (Aisyah) yang sedang beristrahat, bila beliau
sujud maka Aisyah mengangkat kakinya sehingga beliau bisa sujud di tempat kaki
Aisyah ketika berbaring, ketika beliau sudah bangkit dari sujud maka Aisyah
melentangkan kembali kakinya.
Tidak perlu bagi kami untuk menyebutkan
banyak dalil dan memperpanjang penjelasan namun apa yang kami sebutkan ini
cukup sebagai pelajaran bagi yang ingin mengharapkan kehidupan dan kesejahteraan
hidup, Alloh Ta'ala berkata:
{مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ
لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلَاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا .
وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ
سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا . كُلًّا نُمِدُّ هَؤُلَاءِ وَهَؤُلَاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ
وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا . انْظُرْ كَيْفَ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى
بَعْضٍ وَلَلْآخِرَةُ أَكْبَرُ دَرَجَاتٍ وَأَكْبَرُ تَفْضِيلًا} [الإسراء: 18-21].
"Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (dunia), maka
Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang
Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahanam; dia akan memasukinya
dalam keadaan tercela dan terusir. Dan barangsiapa yang menghendaki kehidupan
akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh sedang dia adalah beriman,
maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik. Kepada
masing-masing golongan baik golongan ini maupun golongan itu Kami berikan
bantuan dari Robbmu, dan pemberian Robbmu tidak dapat dihalangi. Perhatikanlah
bagaimana Kami lebihkan sebagian dari mereka atas sebagian (yang lain). Dan
pasti kehidupan akhirat lebih tinggi tingkatnya dan lebih besar
keutamaannya". (Al-Isro':
18-21).
Untaian kata yang sedikit akan
memberi manfaat yang banyak bila direnungi dan dipikirkan kandungannya, dan
untaian kata yang banyak tidak akan memberi manfaat bila disampaikan kepada
orang yang hatinya bagaikan tanah tandus yang gersang yang tidak bisa menyerap
dan menampung air yang turun dari langit.
Disampaikan oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin
Salim Al-Limboriy
'Afallohu 'anhu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar