Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

AMALAN RINGAN

AMALAN YANG PALING UTAMA

Ustadz, saya pernah dengar di pengajian di masjid, disebutkan bahwa walaupun kita memberi sedekah yang banyak tetap pahalanya tidak menyamai sedekah para shahabat Nabi walau mereka sedekah dengan sebiji korma, apa sebab terbedakannya antara kita dengan mereka?, terima kasih.

Jawab:
Sebabnya, karena ketika itu kaum muslimin sangat membutuhkan bantuan, mereka di Makkah dihishor (diblokade dan diboikot) ketika hijroh merekapun menderita dan hidup apa adanya, terkadang Rosululloh dan para shohabatnya kelaparan sampai mengikat perut-perut mereka dengan batu.
Dengan keadaan seperti itu bila ada yang memberi sedekah atau hadiah maka tentu pahalanya lebih besar, tidakkah kamu melihat atau mendengar kisah wanita pelacur di zaman Bani Isroil ketika melihat anjing menjerit kelaparan, sudah mau mati, maka wanita itu mengambilkan air di sumur dengan menggunakan sepatunya kemudian diberikan ke anjing maka anjingnya pun bisa hidup dengan meminum air yang diberikan, Alloh pun mensyukuri perbuatan wanita itu hingga diampuni dosa-dosanya.
Wanita itu melakukan perbuatan ringan semisal itu karena dibangun di atas keikhlasan semata-mata karena Alloh dan dia tidak memikirkan perbuatan anjing yang sering mengganggu manusia, baik dengan menggonggong, memangsa hewan peliharaan manusia dan kejekan yang lainnya, namun wanita itu melihat keadaannya yang di atas bahaya kematian karena lapar yang sangat, wanita itupun kasihan sehingga merahmatinya dan meminumkannya dengan air, Alloh pun mensyukuri wanita itu dengan diampuni dosa-dosanya.
Jadi yang namanya suatu amalan yang memiliki pahala yang sangat besar adalah dilakukan pada saat paling dibutuhkan seperti itu, meminumkan anjing saja, yang seperti itu keadaannya sudah menjadi sebab mendapatkan ampunan dan pahala yang besar dari Alloh, padahal anjing kita tidak butuhkan, lalu bagaimana dengan memberi sedekah dan bantuan kepada para pembawa da'wah Islam seperti Nabi dan para shohabatnya serta para pengikut setia mereka, yang banyak dari umat manusia membutuhkan mereka maka tentu pahalanya lebih berlipat ganda, Alloh Ta'ala berkata:

فمن يعمل مثقال ذرة خيرا يره

"Maka barang siapa yang melakukan perbuatan kebaikan semisal biji atom maka dia akan melihat balasannya".
Dan para shohabat dahulu lebih bersemangat memberikan sedekah kepada yang benar-benar membutuhkan, ketika ada seorang wanita bersama anaknya datang kepada Ummul Mu'minin Aisyah Rodhiyallohu 'anha dalam keadaan membutuhkan makanan, dan Aisyah tidak memiliki sesuatu apapun dari makanan melainkan sebiji korma, maka dia berikan sebiji itu dengan dibela dua, setengahnya diberikan untuk wanita itu dan setengahnya lagi untuk anaknya, dengan amalan kecil ini membuahkan pahala yang besar dan termasuk dari sebab tercegah dari azab neraka, Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:

اتقوا النار ولو بشق تمرة

"Takutlah kalian kepada azab neraka walau hanya dengan separoh biji korma".

Dijawab oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy 
'Afallohu 'anhu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar