(Abu Iyyad Sa’id bin Muhammad Al-Limboriy Afallohu’anhu)
Ibnul Qayyim Rahimahullah berkata:“Keberuntungan
paling besar di dunia ini adalah kamu menyibukkan dirimu di sepanjang
waktu dengan perkara-perkara yang lebih utama dan lebih bermanfaat
untukmu kelak di hari akherat. Bagaimana mungkin dianggap berakal,
seseorang yang menjual surga demi mendapatkan kesenangan sesaat? Orang
yang benar-benar mengerti hakikat hidup ini akan keluar dari alam dunia
dalam keadaan belum bisa menuntaskan dua urusan; menangisi dirinya
sendiri -akibat menuruti hawa nafsu tanpa kendali- dan menunaikan
kewajiban untuk memuji Rabbnya. Apabila kamu merasa takut kepada makhluk
maka kamu akan merasa gelisah karena keberadaannya dan menghindar
darinya. Adapun Rabb (Allah) ta’ala, apabila kamu takut kepada-Nya
niscaya kamu akan merasa tentram karena dekat dengan-Nya dan berusaha
untuk terus mendekatkan diri kepada- Nya.” (lihat al-Fawa’id , hal. 34).
Al-Imam
Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata :“Wahai manusia, sesungguhnya aku
tengah menasihati kalian, dan bukan berarti aku orang yang terbaik di
antara kalian, bukan pula orang yang paling shalih di antara kalian.
Sungguh, akupun telah banyak melampaui batas terhadap diriku. Aku tidak
sanggup mengekangnya dengan sempurna, tidak pula membawanya sesuai
dengan kewajiban dalammenaati Rabb-nya. Andaikata seorang muslim tidak
memberi nasihat kepada saudaranya kecuali setelah dirinya menjadi orang
yang sempurna, niscaya tidak akan ada para pemberi nasihat. Akan menjadi
sedikit jumlah orang yangmau memberi peringatan dan tidak akan ada
orang-orang yang berdakwah di jalan Allah ‘Azza wa Jalla, tidak ada yang
mengajak untuk taat kepada-Nya, tidak pula melarang dari
memaksiati-Nya. Namun dengan berkumpulnya ulama dan kaum mukminin,
sebagian memperingatkan kepada sebagian yang lain, niscaya hati-hati
orang-orang yang bertakwa akan hidup dan mendapat peringatan dari
kelalaian serta aman dari lupa dan kekhilafan. Maka terus meneruslah
berada pada majelis- majelis dzikir (majelis ilmu), semoga Allah ‘Azza
wa Jalla mengampuni kalian. Bisa jadi ada satu kata yang terdengar dan
kata itu merendahkan diri kita namun sangat bermanfaat bagi kita.
Bertaqwalah kalian semua kepada Allah ‘Azza wa Jalla dengan
sebenar-benarnya taqwa danjanganlah kalian mati kecuali dalam keadaan
muslim.”
http://ashhabulhadits.wordpress.com/2014/02/22/mendulang-faedah-faedah-ilmiyyah-dari-bumi-hijrah/#more-5662
Tidak ada komentar:
Posting Komentar