bingkisan
yang
berisikan peringatan dan bimbingan
Penulis:
Abu
Muhammad Anas bin Salim Al-Limboriy
Dikoreksi
dan diberi Footnote oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim
Al-Limboriy
Semoga Alloh mengampuninya, mengampuni kedua orang tuanya
dan mengampuni saudara-saudarinya
www.assaabiquunalawwaluun.blogspot.com
Maktabah Abil 'Abbas Rohimahulloh
1434
KATA PENGANTAR
بِسم الله
الرَّحْمَن الرَّحِيم
الْحَمد لله رب
الْعَالمين، وَصلى الله على مُحَمَّد وعَلى آله وَصَحبه أَجْمَعِينَ.
أما بعد:
Alloh
(تعالى) berkata:
{وَكَذَلِكَ
جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ وَكَفَى بِرَبِّكَ
هَادِيًا وَنَصِيرًا} [الفرقان: 31]
"Dan demikian
itulah, telah Kami jadikan bagi tiap-tiap Nabi musuh dari orang-orang yang
berdosa, dan cukuplah Robbmu menjadi pemberi petunjuk dan penolong".
(Al-Furqon: 31).
Dari ayat ini menunjukan bahwa al-haq
(kebenaran) dan para pembawanya yaitu para Nabi dan para pengikut mereka pasti
memiliki musuh dari syaithon, baik yang dari kalangan jin atau pun yang dari
kalangan manusia yang dipimpin oleh Iblis La'anahulloh.
Para pembawa al-haq dan al-bathil
(kebatilan) telah Alloh (تعالى)
berikan suatu perumpamaan sebagaimana dalam perkataan-Nya:
{أَفَنَجْعَلُ الْمُسْلِمِينَ كَالْمُجْرِمِينَ} [القلم: 35]
"Maka apakah
patut Kami menjadikan orang-orang yang bergama Islam itu sama dengan
orang-orang yang berdosa (orang kafir)?".
(Al-Qolam: 35).
Dan
Alloh (تعالى) berkata:
{أَلَمْ
تَرَ كَيْفَ ضَرَبَ اللَّهُ مَثَلًا كَلِمَةً طَيِّبَةً كَشَجَرَةٍ طَيِّبَةٍ
أَصْلُهَا ثَابِتٌ وَفَرْعُهَا فِي السَّمَاءِ (24) تُؤْتِي أُكُلَهَا كُلَّ حِينٍ
بِإِذْنِ رَبِّهَا وَيَضْرِبُ اللَّهُ الْأَمْثَالَ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ
يَتَذَكَّرُونَ (25)} [إبراهيم: 24-25]
"Tidakkah kamu
perhatikan bagaimana Alloh telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti
pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit.
Pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Robbnya. Alloh
membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu
ingat". (Ibrohim: 24-25).
Dan
Alloh (تعالى) berkata:
{قُلْ لَا يَسْتَوِي الْخَبِيثُ وَالطَّيِّبُ وَلَوْ أَعْجَبَكَ
كَثْرَةُ الْخَبِيثِ فَاتَّقُوا اللَّهَ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ لَعَلَّكُمْ
تُفْلِحُونَ} [المائدة: 100]
"Katakanlah:
"Tidaklah sama yang buruk dengan yang baik, meskipun banyaknya yang buruk
itu menarik hatimu, maka bertakwalah kepada Alloh wahai orang-orang berakal,
agar kalian mendapat keberuntungan". (Al-Maidah:
100).
Dan
Alloh (تعالى) berkata:
{وَمَثَلُ كَلِمَةٍ خَبِيثَةٍ كَشَجَرَةٍ خَبِيثَةٍ اجْتُثَّتْ
مِنْ فَوْقِ الْأَرْضِ مَا لَهَا مِنْ قَرَارٍ (26) يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ
آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ
وَيُضِلُّ اللَّهُ الظَّالِمِينَ وَيَفْعَلُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ (27)} [إبراهيم:
26، 27]
"Dan
perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut
dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikitpun.
Alloh mengokohkan (iman) orang-orang yang beriman dengan perkataan yang kokoh itu
dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Alloh menyesatkan orang-orang yang
zholim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki".
(Ibrohim: 26-27).
Dan
Alloh (تعالى) berkata:
{مَثَلُ الْفَرِيقَيْنِ كَالْأَعْمَى وَالْأَصَمِّ وَالْبَصِيرِ
وَالسَّمِيعِ هَلْ يَسْتَوِيَانِ مَثَلًا أَفَلَا تَذَكَّرُونَ} [هود: 24]
"Perbandingan
kedua golongan itu (orang-orang kafir dan orang-orang mu'min), seperti orang
buta dan tuli dengan orang yang dapat melihat dan mendengar. Adakah kedua
golongan itu sama keadaan dan sifatnya?. Maka tidakkah kalian mengambil
pelajaran (dari perbandingan itu)?". (Huud:
24).
BAB 1
KELOMPOK PEMBAWA KEBATHILAN
Kelompok ini dipimpin oleh Iblis, iblis
dan para pengikut atau bala tentaranya akan senantiasa menghalangi seseorang
dari jalan yang lurus, mereka tidak putus asa dalam melakukan tugas mereka itu
dan mereka adalah musuh yang nyata, Alloh (تعالى) berkata:
{قَالَ
رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ
وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ} [الحجر: 39]
"(Iblis)
berkata: "Ya Robbku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat,
pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma'siat) di muka
bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya".
(Al-Hijr: 39).
Dan
Alloh (تعالى) berkata:
{قَالَ فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ
الْمُسْتَقِيمَ (16) ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ
خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ
شَاكِرِينَ (17)} [الأعراف: 16، 17]
"(Iblis)
menjawab: "Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus, kemudian saya akan
mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka, dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat)". (Al-A'rof: 16-17).
Oleh
karena itu Alloh (تعالى)
berkata:
{أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي
وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا} [الكهف: 50]
"Patutkah kalian
mengambilnya dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain dari-Ku, sedang
mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah)
bagi orang-orang yang zalim". (Al-Kahfi:
50).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{قُلْ يَا أَهْلَ الْكِتَابِ لِمَ تَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ
مَنْ آمَنَ تَبْغُونَهَا عِوَجًا وَأَنْتُمْ شُهَدَاءُ وَمَا اللَّهُ بِغَافِلٍ
عَمَّا تَعْمَلُونَ} [آل عمران: 99]
"Katakanlah:
"Wahai ahli Kitab, mengapa kalian menghalang-halangi dari jalan Alloh
orang-orang yang telah beriman, kalian menghendakinya menjadi bengkok, padahal
kalian menyaksikan?", Alloh sekali-kali tidak lalai dari apa yang kalian
kerjakan". (Ali Imron: 99).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِلَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَرُسُلِهِ
وَجِبْرِيلَ وَمِيكَالَ فَإِنَّ اللَّهَ عَدُوٌّ لِلْكَافِرِينَ} [البقرة: 98]
"Barang siapa
yang menjadi musuh bagi Alloh, malaikat-malaikat-Nya, rosul-rosul-Nya, Jibril
dan Mikail, maka sesungguhnya Alloh adalah musuh bagi orang-orang kafir".
(Al-Baqoroh: 98).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{قَالَ يَا بُنَيَّ لَا تَقْصُصْ رُؤْيَاكَ عَلَى إِخْوَتِكَ
فَيَكِيدُوا لَكَ كَيْدًا إِنَّ الشَّيْطَانَ لِلْإِنْسَانِ عَدُوٌّ مُبِينٌ}
[يوسف: 5]
"(Ya'qub)
berkata: "Wahai putraku, janganlah kamu menceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka akan membuat makar (untuk membinasakan)mu.
Sesungguhnya syaithon itu adalah musuh yang nyata bagi manusia".
(Yusuf: 5).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{الَّذِينَ يَسْتَحِبُّونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا عَلَى الْآخِرَةِ
وَيَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا عِوَجًا أُولَئِكَ فِي ضَلَالٍ
بَعِيدٍ} [إبراهيم: 3]
"(Yaitu)
orang-orang yang lebih menyukai kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat,
dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Alloh dan menginginkan agar
jalan Alloh itu bengkok, mereka itu berada dalam kesesatan yang jauh".
(Ibrohim: 3).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{الَّذِينَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَيَبْغُونَهَا
عِوَجًا وَهُمْ بِالْآخِرَةِ كَافِرُونَ} [الأعراف: 45]
"(Yaitu)
orang-orang yang menghalang-halangi (manusia) dari jalan Alloh dan menginginkan
agar jalan itu menjadi bengkok, dan mereka kafir kepada kehidupan
akhirat". (Al-A'rof: 45).
Dan mereka (para pembawa kebatilan) berusaha
untuk mengusir, menyiksa dan bahkan membunuh ahlul haq (para pembawa
kebenaran) dan yang mengikuti mereka, Alloh (تعالى) berkata:
{وَقَالَ
الَّذِينَ كَفَرُوا لِرُسُلِهِمْ لَنُخْرِجَنَّكُمْ مِنْ أَرْضِنَا أَوْ لَتَعُودُنَّ
فِي مِلَّتِنَا فَأَوْحَى إِلَيْهِمْ رَبُّهُمْ لَنُهْلِكَنَّ الظَّالِمِينَ}
[إبراهيم: 13]
"Orang-orang
kafir berkata kepada Rosul-rosul mereka: "Kami sungguh-sungguh akan
mengusir kalian dari negeri kami atau kalian kembali kepada agama kami".
Maka Robb mereka mewahyukan kepada mereka (para Rosul): "Kami pasti akan
membinasakan orang- orang yang zholim itu".
(Ibrohim: 13).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَإِذْ
قَالَ مُوسَى لِقَوْمِهِ اذْكُرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ أَنْجَاكُمْ
مِنْ آلِ فِرْعَوْنَ يَسُومُونَكُمْ سُوءَ الْعَذَابِ وَيُذَبِّحُونَ
أَبْنَاءَكُمْ وَيَسْتَحْيُونَ نِسَاءَكُمْ وَفِي ذَلِكُمْ بَلَاءٌ مِنْ رَبِّكُمْ
عَظِيمٌ} [إبراهيم: 6]
"Dan
(ingatlah), ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Ingatlah ni'mat Alloh
atas kalian ketika Dia menyelamatkan kalian dari (Fir'aun dan)
pengikut-pengikutnya, mereka menyiksa kalian dengan siksaan yang pedih, mereka
membunuh anak-anak laki-laki kalian, membiarkan hidup anak-anak perempuan
kalian; dan pada yang demikian itu ada cobaan yang besar dari Robb kalian".
(Ibrohim: 6).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{إِلَّا
تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِيَ
اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِي الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصَاحِبِهِ لَا تَحْزَنْ إِنَّ
اللَّهَ مَعَنَا فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُ بِجُنُودٍ
لَمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلَى وَكَلِمَةُ
اللَّهِ هِيَ الْعُلْيَا وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ} [التوبة: 40]
"Jikalau kalian
tidak menolongnya (Rosululloh) maka sesungguhnya Alloh telah menolongnya
(yaitu) ketika orang-orang kafir (musyrikin Makkah) mengeluarkannya (dari Makkah)
sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada di dalam gua, di
waktu dia berkata kepada temannya: "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya
Alloh bersama kita", maka Alloh menurunkan ketenangan-Nya kepada (Rosululloh)
dan membantunya dengan bala tentara yang kamu tidak melihatnya, dan Dia
menjadikan kalimatnya orang-orang kafir rendah, dan kalimatnya Alloh itulah
yang tinggi. Alloh adalah Al-'Aziz (Maha Perkasa) lagi Al-Hakim (Maha Bijaksana)".
(At-Taubah: 40).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَإِذَا رَآكَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِنْ يَتَّخِذُونَكَ إِلَّا
هُزُوًا أَهَذَا الَّذِي يَذْكُرُ آلِهَتَكُمْ وَهُمْ بِذِكْرِ الرَّحْمَنِ هُمْ
كَافِرُونَ} [الأنبياء: 36]
"Dan apabila
orang-orang kafir itu melihat kamu, mereka hanya membuatmu menjadi olok-olokan.
(Mereka mengatakan): "Apakah ini orang yang mencela sesembahan-sesembahan
kalian?", padahal mereka adalah orang-orang yang kafir dari mengingat Ar-Rohman
(Yang Maha Pemurah)". (Al-Anbiya': 36).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ
فَاعِلِينَ} [الأنبياء: 68]
"Mereka
berkata: "Bakarlah dia dan tolonglah sesembahan-sesembahan kalian, jika kalian
benar-benar hendak bertindak". (Al-Anbiya':
68).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَإِذَا بَطَشْتُمْ بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ} [الشعراء: 130]
"Dan apabila
kalian menyiksa, maka kalian menyiksa sebagai orang-orang kejam (bengis)".
(Asy-Syu'aro': 130).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَجَاءَ رَجُلٌ مِنْ أَقْصَى الْمَدِينَةِ يَسْعَى قَالَ يَا
مُوسَى إِنَّ الْمَلَأَ يَأْتَمِرُونَ بِكَ لِيَقْتُلُوكَ فَاخْرُجْ إِنِّي لَكَ
مِنَ النَّاصِحِينَ} [القصص: 20]
"Dan datanglah
seorang laki-laki dari ujung kota bergegas-gegas seraya berkata: "Wahai
Musa, sesungguhnya pembesar negri sedang berunding tentangmu untuk membunuhmu,
sebab itu keluarlah (dari kota ini) sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang
memberi nasehat kepadamu". (Al-Qoshshosh:
20).
Dan mereka (para pembawa kebatilan) berhasil
membunuh sebagian para Nabi seperti Zakariya dan putranya mereka bunuh, Alloh (تعالى) berkata:
{ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّهِ
وَيَقْتُلُونَ الْأَنْبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ذَلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا
يَعْتَدُونَ} [آل عمران: 112]
"Yang demikian
itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Alloh dan membunuh para Nabi tanpa
alasan yang benar. Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui
batas". (Ali 'Imron: 112).
Dan mereka membunuh para pengikutnya
sebagaimana pada kisah Ash-Shabul Ukhdud, mereka dilempar ke dalam api
yang menyala-nyala, dan ada pula dari pengikut para Nabi dibunuh dengan cara
digergaji, ada pula yang disalib sebagaimana dalam hadits Shuhaib yang
diriwayatkan oleh Muslim, lihat "Riyadhus Sholihin" hadits
yang ke 30 dalam "Babush Shobri" dan juga dalam hadits Khobbab
dalam kitab dan bab yang sama pada hadits ke 41 yang diriwayatkan oleh Al-
Bukhoriy.
Begitu pula Nabi kita (صلى الله عليه وسلم) beliau dilempar hingga berlumuran darah, dan ini terjadi
ketika beliau berda'wah di Thoif, sebagaimana dalam hadits yang ke 36 dari
kitab dan bab yang sama, yang diriwayatkan oleh Al-Bukhoriy dan Muslim dari
hadits Abdulloh bin Mas'ud.
Pada perang Uhud beliau terluka, begitu
pula para shohabat beliau seperti Khobbab dan Bilal disiksa pada
awal-awal keislaman.
Khobbab
dibaringkan di atas api yang menyala, tidaklah api tersebut mati melainkan
karena terkena keringat beliau yang bercucuran, begitu pula Bilal
dibaringkan di atas pasir di bawah diterik panasnya matahari, begitu pula para
shohabat dan shohabiyyah merasakan berbagai macam ujian dan cobaan.
Dan ahlul bathil (pembawa
kebatilan) juga membunuh dan menyiksa para imam, Al-Imam Ahmad disiksa dan
dipenjara dan yang lainnya dibunuh.
Kejahatan itu sampai sekarang terus
berkelanjutan, mereka senantiasa berusaha untuk menghalang-halangi para pembawa
al-haq akan tetapi Alloh (تعالى) telah berkata:
{وَمَكَرُوا وَمَكَرَ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ} [آل
عمران: 54]
"Orang-orang
kafir itu membuat tipu daya, dan Alloh membalas tipu daya mereka itu. Dan Alloh
adalah sebaik-baik pembalas tipu daya". (Ali
Imron: 54).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا فِي كُلِّ قَرْيَةٍ أَكَابِرَ مُجْرِمِيهَا
لِيَمْكُرُوا فِيهَا وَمَا يَمْكُرُونَ إِلَّا بِأَنْفُسِهِمْ وَمَا يَشْعُرُونَ}
[الأنعام: 123]
"Dan demikianlah
Kami adakan pada tiap-tiap negeri penjahat-penjahat yang terbesar agar mereka
melakukan tipu daya dalam negri itu. Dan mereka tidak memperdayakan melainkan
dirinya sendiri, sedang mereka tidak menyadarinya".
(Al-An'am: 123).
{الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ
وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلًا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ}
[البقرة: 268]
"Syaithon
menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan kemiskinan dan menyuruh kalian
berbuat kejahatan; sedang Alloh menjadikan untuk kalian ampunan dari-Nya dan
karunia. Dan Alloh adalah Al-Wasi' (Maha Luas Karunia-Nya) lagi Al-'Alim (Maha
Mengatahui)". (Al-Baqoroh: 268).
Mereka para pembawa kebatilan
memperolok-olok para pembawa kebenaran, baik berupa perkataan seperti tuduhan
orang gila, tukang sihir dan yang lainnya, Alloh (تعالى) berkata:
{ وَمَا يَأْتِيهِمْ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا كَانُوا بِهِ
يَسْتَهْزِئُونَ (11) كَذَلِكَ نَسْلُكُهُ فِي قُلُوبِ الْمُجْرِمِينَ (12) لَا
يُؤْمِنُونَ بِهِ وَقَدْ خَلَتْ سُنَّةُ الْأَوَّلِينَ (13)} [الحجر: 11 - 13]
"Dan tidak
datang seorang Rosulpun kepada mereka, melainkan mereka selalu
memperolok-olokkannya. Demikianlah Kami mamasukkan (rasa ingkar dan
memperolok-olokkan itu) ke dalam hati orang-orang yang berdosa (orang-orang
kafir), mereka tidak beriman kepadanya (Al-Quran) dan sesungguhnya telah
berlalu sunnatullah terhadap orang-orang dahulu".
(Al-Hijr: 11-13).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَإِذَا تُتْلَى عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا
لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَذَا إِنْ هَذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ الْأَوَّلِينَ}
[الأنفال: 31]
"Dan apabila
dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami, mereka berkata: "Sesungguhnya kami
telah mendengar (ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami
dapat membacakan yang seperti ini, (Al-Quran) ini tidak lain hanyalah
dongeng-dongengan orang-orang terdahulu".
(Al-Anfal: 31).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَيَصْنَعُ الْفُلْكَ وَكُلَّمَا مَرَّ عَلَيْهِ مَلَأٌ مِنْ
قَوْمِهِ سَخِرُوا مِنْهُ قَالَ إِنْ تَسْخَرُوا مِنَّا فَإِنَّا نَسْخَرُ
مِنْكُمْ كَمَا تَسْخَرُونَ} [هود: 38]
"Dan mulailah
Nuh membuat bahtera, dan setiap kali pemimpin kaumnya berjalan meliwati Nuh,
mereka mengejeknya. Nuh berkata: "Jika kalian mengejek kami, maka sesungguhnya
kami (pun) mengejek kalian sebagaimana kalian mengejek (kami)".
(Huud: 38).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَقَالُوا يَا أَيُّهَا الَّذِي نُزِّلَ عَلَيْهِ الذِّكْرُ
إِنَّكَ لَمَجْنُونٌ} [الحجر: 6]
"Mereka
berkata: "Wahai orang yang diturunkan Al-Quran kepadanya, sesungguhnya
kamu benar-benar orang yang gila". (Huud:
38).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَإِنْ يَرَوْا آيَةً يُعْرِضُوا وَيَقُولُوا سِحْرٌ مُسْتَمِرٌّ
(2) وَكَذَّبُوا وَاتَّبَعُوا أَهْوَاءَهُمْ وَكُلُّ أَمْرٍ مُسْتَقِرٌّ (3)}
[القمر: 2، 3]
"Dan jika
mereka (orang-orang musyrik) melihat suatu tanda (mu'jizat), mereka berpaling
dan berkata: "(ini adalah) sihir yang terus menerus". Dan mereka
mendustakan (Nabi) dan mengikuti hawa nafsu mereka, sedangkan tiap-tiap urusan
telah ada ketetapannya". (Al-Qomar:
2-3).
Mereka orang-orang kafir dan para
pembawa kebatilan itu berusaha dengan segala macam cara, untuk menghancurkan
kaum muslimin, baik dengan senjata kalau mereka mampu atau dengan cara menyihir
atau dengan cara lainnya, dan mereka tidak akan senang melihat kaum muslimin
kecuali kaum muslimin tersebut mengikuti mereka, Alloh (تعالى) berkata:
{
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تُطِيعُوا فَرِيقًا مِنَ الَّذِينَ أُوتُوا
الْكِتَابَ يَرُدُّوكُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ كَافِرِينَ } [آل عمران: 100]
"Wahai
orang-orang yang beriman, jika kalian mengikuti sebagian dari orang-orang yang
diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kalian menjadi orang kafir
sesudah kalian beriman". (Ali Imron:
100).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَلَنْ
تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ
إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ
الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا
نَصِيرٍ} [البقرة: 120]
"Orang-orang
Yahudi dan Nasroni tidak akan senang kepadamu hingga kamu mengikuti agama
mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Alloh itulah petunjuk (yang
benar)". dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah
pengetahuan datang kepadamu, maka Alloh tidak lagi menjadi pelindung dan
penolong bagimu". (Al-Baqoroh: 120).
Dan orang kafir atau pelaku kebatilan
itu adalah suatu golongan yang besar, dan tidaklah beriman dari mereka
melainkan hanya sedikit, Alloh (تعالى)
berkata:
{وَمَنْ
آمَنَ وَمَا آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ} [هود: 40]
"Dan tidak
beriman bersama dengan Nuh itu kecuali sedikit".
(Huud: 40).
Dan mereka merasa bangga dengan
banyaknya jiwa dan harta yang ada pada mereka:
{أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا} [الكهف: 34]
"Hartaku lebih
banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat".
(Al-Kahfi: 34).
Dan Alloh (تعالى) berikan keni'matan dunia untuk mereka
(para pembawa kebatilan), dan dunia itu seakan-akan Jannah (surga)nya mereka,
Alloh (تعالى) berkata:
{وَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَأَوْلَادُهُمْ إِنَّمَا يُرِيدُ
اللَّهُ أَنْ يُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ
كَافِرُونَ} [التوبة: 85]
"Dan janganlah
harta benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Alloh menghendaki
akan mengazab mereka di dunia dengan harta dan anak-anak itu dan agar melayang
nyawa mereka dalam keadaan kafir". (At-Taubah:
85).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{أُولَئِكَ الَّذِينَ اشْتَرَوُا الْحَيَاةَ الدُّنْيَا بِالْآخِرَةِ
فَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْصَرُونَ} [البقرة: 86]
"Itulah
orang-orang yang membeli kehidupan dunia dengan (kehidupan) akhirat, maka tidak
akan diringankan siksa mereka dan mereka tidak akan ditolong".
(Al-Baqoroh: 86).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{زُيِّنَ لِلَّذِينَ كَفَرُوا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا وَيَسْخَرُونَ
مِنَ الَّذِينَ آمَنُوا وَالَّذِينَ اتَّقَوْا فَوْقَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ} [البقرة: 212]
"Kehidupan
dunia dijadikan indah dalam pandangan orang-orang kafir, dan mereka memandang
hina orang-orang yang beriman. Padahal orang-orang yang bertaqwa itu lebih
mulia daripada mereka di hari kiamat. Dan Alloh memberi rezqi kepada
orang-orang yang dikehendaki-Nya dengan tanpa batas".
(Al-Baqoroh: 212).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَلَا تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ
أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ
وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ وَأَبْقَى} [طه: 131]
"Dan janganlah
kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada
golongan-golongan dari mereka, sebagai hiasan kehidupan dunia untuk Kami uji
mereka dengannya. Dan rezqi Robbmu adalah lebih baik dan lebih kekal".
(Thooha: 131).
Sebagaimana yang diriwayatkan oleh
Al-Imam Muslim dari Abu Huroiroh Abdurrohman bin Shokhr, beliau berkata:
«الدُّنْيَا سِجْنُ الْمُؤْمِنِ، وَجَنَّةُ الْكَافِرِ»
"Dunia
adalah penjaranya orang yang beriman dan jannah (surga)nya orang kafir".
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ}
[البقرة: 204]
"Dan di antara
manusia ada orang yang ucapannya tentang kehidupan dunia menarik hatimu, dan
dipersaksikannya kepada Alloh (atas kebenaran) isi hatinya, padahal dia adalah
penentang yang paling keras". (Al-Baqoroh:
204).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ جَنَّتَانِ عَنْ
يَمِينٍ وَشِمَالٍ كُلُوا مِنْ رِزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ بَلْدَةٌ
طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ} [سبأ: 15]
"Sesungguhnya
bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah
kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (Kepada mereka dikatakan):
"Makanlah oleh kalian dari rezqi yang (dianugerahkan) Robb kalian dan
bersyukurlah kalian kepada-Nya. (Negeri kalian) adalah negri yang baik dan (Robb
kalian) adalah Robb yang Al-Ghofur (Maha Pengampun)".
(Saba': 15).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَقَالَ مُوسَى رَبَّنَا إِنَّكَ آتَيْتَ فِرْعَوْنَ وَمَلَأَهُ
زِينَةً وَأَمْوَالًا فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا رَبَّنَا لِيُضِلُّوا عَنْ
سَبِيلِكَ رَبَّنَا اطْمِسْ عَلَى أَمْوَالِهِمْ وَاشْدُدْ عَلَى قُلُوبِهِمْ
فَلَا يُؤْمِنُوا حَتَّى يَرَوُا الْعَذَابَ الْأَلِيمَ} [يونس: 88]
"Musa berkata:
"Ya Robb kami, sesungguhnya Engkau telah memberi kepada Fir'aun dan
pemuka-pemuka kaumnya perhiasan dan harta kekayaan dalam kehidupan dunia, Ya Robb
kami akibatnya mereka menyesatkan (manusia) dari jalan-Mu. Ya Robb kami,
binasakanlah harta benda mereka, dan kunci matilah hati mereka, maka mereka
tidak beriman hingga mereka melihat siksaan yang pedih".
(Yunus: 88).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَاضْرِبْ لَهُمْ مَثَلًا رَجُلَيْنِ جَعَلْنَا لِأَحَدِهِمَا جَنَّتَيْنِ
مِنْ أَعْنَابٍ وَحَفَفْنَاهُمَا بِنَخْلٍ وَجَعَلْنَا بَيْنَهُمَا زَرْعًا (32)
كِلْتَا الْجَنَّتَيْنِ آتَتْ أُكُلَهَا وَلَمْ تَظْلِمْ مِنْهُ شَيْئًا
وَفَجَّرْنَا خِلَالَهُمَا نَهَرًا (33) وَكَانَ لَهُ ثَمَرٌ فَقَالَ لِصَاحِبِهِ
وَهُوَ يُحَاوِرُهُ أَنَا أَكْثَرُ مِنْكَ مَالًا وَأَعَزُّ نَفَرًا (34)} [الكهف:
32 - 34]
"Dan
berikanlah kepada mereka sebuah perumpamaan dua orang laki-laki, Kami jadikan
bagi seorang di antara keduanya (yang kafir) dua buah kebun anggur dan Kami
kelilingi kedua kebun itu dengan pohon-pohon korma dan di antara kedua kebun
itu Kami buatkan ladang. Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun
itu tidak kurang buahnya sedikitpun, dan Kami alirkan sungai di celah-celah
kedua kebun itu, dan dia mempunyai kekayaan besar, maka dia berkata kepada
kawannya (yang beriman) ketika bercakap-cakap dengannya: "Hartaku lebih
banyak dari pada hartamu dan pengikut-pengikutku lebih kuat".
(Al-Kahfi: 32-34).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{إِنَّ قَارُونَ كَانَ مِنْ قَوْمِ مُوسَى فَبَغَى عَلَيْهِمْ
وَآتَيْنَاهُ مِنَ الْكُنُوزِ مَا إِنَّ مَفَاتِحَهُ لَتَنُوءُ بِالْعُصْبَةِ
أُولِي الْقُوَّةِ إِذْ قَالَ لَهُ قَوْمُهُ لَا تَفْرَحْ إِنَّ اللَّهَ لَا
يُحِبُّ الْفَرِحِينَ} [القصص: 76]
"Sesungguhnya Qarun
adalah termasuk kaum Musa, maka dia berlaku aniaya terhadap mereka, dan Kami
telah menganugerahkan kepadanya perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya
sungguh berat dipikul oleh sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika
kaumnya berkata kepadanya: "Janganlah kamu terlalu bangga; Sesungguhnya
Alloh tidak menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri".
(Al-Qoshshosh: 76).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{أَتَبْنُونَ بِكُلِّ رِيعٍ آيَةً تَعْبَثُونَ (128)
وَتَتَّخِذُونَ مَصَانِعَ لَعَلَّكُمْ تَخْلُدُونَ (129) وَإِذَا بَطَشْتُمْ
بَطَشْتُمْ جَبَّارِينَ (130)} [الشعراء: 128 - 130]
"Apakah kalian
mendirikan pada tiap-tiap tanah tinggi bangunan untuk bermain-main, dan kalian
membuat benteng-benteng dengan maksud supaya kalian kekal (di dunia)? Dan
apabila kalian menyiksa, maka kalian menyiksa sebagai orang- orang kejam dan
bengis". (Asy-Syu'aro': 128-130).
Dan lihatlah bagaimana kehidupan Nabi
kita Muhammad (صلى الله عليه وسلم) sangat menderita!
Begitu pula para shohabatnya! Begitu pula para pengikut setianya[2]!.
Bila kita bandingkan kehidupan
Rosululloh (صلى الله عليه وسلم) dan para pengikut setianya dengan kehidupan kisro (raja
Persia) atau kaisar (Raja Romawi) dan para pembawa kebatilan maka tentu
sangatlah jauh[3].
Dan masih sangat banyak dalil-dalil yang
menunjukan tentang kemewahan hidup bagi orang-orang kafir dan pembawa kebatilan
dan kami cukupkan hanya dengan menyebutkan yang ini.
BAB 2
KELOMPOK PEMBAWA KEBENARAN
Secara khusus pada umat ini, mereka
adalah umat Muhammad (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ) yang senantiasa di atas kebenaran,
menegakannya dan membelanya, tidak memudhoratkan mereka orang-orang yang
menyelisihi mereka, baik yang menyelisihi mereka itu dari orang-orang kafir
atau ahlul bid'ah atau selain mereka dari para pembawa kebatilan, sampai
hari kiamat, Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ) berkata:
«لاَ
يَزَالُ نَاسٌ مِنْ أُمَّتِي ظَاهِرِينَ حَتَّى يَأْتِيَهُمْ أَمْرُ اللَّهِ
وَهُمْ ظَاهِرُونَ»
"Akan senantiasa segolongan manusia dari umatku menampakan
(kebenaran) sampai datang kepada mereka perkaranya Alloh dan mereka senantiasa
menampakan (kenenaran". Diriwayatkan oleh Al-Bukhoriy dan
Muslim dari hadits Mughiroh bin Syu'bah.
Dan
Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ) berkata:
«لَا
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى الْحَقِّ ظَاهِرِينَ إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ»
"Akan senantiasa segolongan dari umatku mereka berperang di
atas kebenaran dan mereka menampakan (kebenaran) sampai datang hari kiamat. Diriwayatkan
oleh Muslim dari hadits Jabir bin Abdillah.
Dan
Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ) berkata:
«لَا
تَزَالُ عِصَابَةٌ مِنْ أُمَّتِي يُقَاتِلُونَ عَلَى أَمْرِ اللهِ، قَاهِرِينَ
لِعَدُوِّهِمْ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى تَأْتِيَهُمُ السَّاعَةُ
وَهُمْ عَلَى ذَلِكَ»
"Akan senantiasa segolongan dari umatku mereka berperang di
atas perintahnya Alloh dan mereka mereka menang atas musuh-musuh mereka, tidak
memudhoratkan mereka orang yang menyelisihi mereka sampai datang kepada mereka hari
kiamat dan mereka senantiasa demikian itu". Diriwayatkan
oleh Muslim dari hadits Jabir bin Abdillah.
Dan
Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ) berkata:
«لَا
تَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِي قَائِمَةً بِأَمْرِ اللهِ، لَا يَضُرُّهُمْ مَنْ
خَذَلَهُمْ أَوْ خَالَفَهُمْ، حَتَّى يَأْتِيَ أَمْرُ اللهِ وَهُمْ ظَاهِرُونَ
عَلَى النَّاسِ»
"Akan senantiasa segolongan dari umatku mereka tegak dengan
perintahnya Alloh, tidak memudhoratkan mereka orang-orang yang menghinakan atau
orang-orang yang menyelisihi mereka sampai datang kepada mereka perkaranya
Alloh dan mereka menampakan (kebenaran) pada manusia". Diriwayatkan
oleh Al-Bukhoriy dan Muslim dari hadits Mu'awiyyah.
Pada
hadits-hadits tersebut menunjukan bahwa para pembawa kebenaran adalah kelompok
yang kecil dan mereka senantiasa dimusuhi.
Pada
pembawa kebenaran dari zaman Rosul yang pertama Nuh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ) dan para pengikutnya sampai zaman Rosul yang terakhir
Muhammad (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ) dan para pengikutnya maka mereka itu adalah kelompok yang
kecil dan kebanyakan mereka adalah orang-orang lemah, tidak memiliki kedudukan
dan mereka adalah orang-orang miskin, Alloh (تعالى) berkata:
{فَقَالَ
الْمَلَأُ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلَّا بَشَرًا مِثْلَنَا
وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلَّا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ
وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ بَلْ نَظُنُّكُمْ كَاذِبِينَ} [هود: 27]
"Maka
berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya: "Kami tidak melihatmu,
melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak
melihat orang-orang yang mengikutimu, melainkan orang-orang yang hina dina di
antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihatmu memiliki sesuatu
kelebihan apapun atas kami, bahkan kami yakin bahwa kamu adalah orang-orang
yang dusta". (Huud: 27).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{وَمَا
آمَنَ مَعَهُ إِلَّا قَلِيلٌ} [هود: 40]
"Dan tidaklah
beriman bersama dengannya (Nuh) kecuali sedikit".
(Huud: 40).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{قَالَ
الْمَلَأُ الَّذِينَ اسْتَكْبَرُوا مِنْ قَوْمِهِ لِلَّذِينَ اسْتُضْعِفُوا لِمَنْ
آمَنَ مِنْهُمْ أَتَعْلَمُونَ أَنَّ صَالِحًا مُرْسَلٌ مِنْ رَبِّهِ قَالُوا
إِنَّا بِمَا أُرْسِلَ بِهِ مُؤْمِنُونَ} [الأعراف: 75]
"Pemuka-pemuka
yang menyombongkan diri di antara kaumnya berkata kepada orang-orang yang
dianggap lemah yang telah beriman di antara mereka: "Tahukah kalian bahwa
Sholih di utus (menjadi Rosul) oleh Robbnya?". mereka menjawab:
"Sesungguhnya kami beriman kepada apa-apa yang Sholih diutus dengannya".
(Al-A'rof: 75).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{إِنَّ
فِرْعَوْنَ عَلَا فِي الْأَرْضِ وَجَعَلَ أَهْلَهَا شِيَعًا يَسْتَضْعِفُ
طَائِفَةً مِنْهُمْ يُذَبِّحُ أَبْنَاءَهُمْ وَيَسْتَحْيِي نِسَاءَهُمْ إِنَّهُ
كَانَ مِنَ الْمُفْسِدِينَ} [القصص: 4]
"Sesungguhnya
Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya
berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, membunuh anak laki-laki
mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir'aun termasuk
orang-orang yang berbuat kerusakan". (Al-Qoshshosh:
4).
Dan
termasuk dari sunnatulloh bahwa pembawa kebenaran atau para pengikut
para Nabi pasti senantiasa diuji oleh Alloh (تعالى) sesuai dengan keimanan mereka masing-masing, dari Sa'd bin
Abi Waqqosh, beliau berkata:
"يَا
رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ النَّاسِ أَشَدُّ بَلَاءً؟".
"Wahai Rosululloh,
siapakah manusia yang paling besar bala'nya?". Rosululloh
(صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) menjawab:
«الْأَنْبِيَاءُ،
ثُمَّ الْأَمْثَلُ فَالْأَمْثَلُ، يُبْتَلَى الْعَبْدُ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ،
فَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ صُلْبًا، اشْتَدَّ بَلَاؤُهُ، وَإِنْ كَانَ فِي دِينِهِ
رِقَّةٌ، ابْتُلِيَ عَلَى حَسَبِ دِينِهِ، فَمَا يَبْرَحُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ،
حَتَّى يَتْرُكَهُ يَمْشِي عَلَى الْأَرْضِ، وَمَا عَلَيْهِ مِنْ خَطِيئَةٍ»".
"Para Nabi,
kemudian semisalnya dan yang semisalnya, ditimpakan bala' kepada seorang hamba
disesuaikan dengan keadaan agamanya, jika pada agamanya itu ada kekokohan maka
dibesarkan bala'nya, dan jika pada agamanya ada kelemahan (kerendahan) maka
ditimpakan bala' sesuai kadar agamanya, dan senantiasa seorang hamba akan
ditimpakan bala' sampai dia dibiarkan berjalan di muka bumi dan dia tidak ada
padanya dosa"[4]". Lihat "Al-Jami'ush Shohih Lil
Wadi'iy" (3882).
Mereka (pembawa kebenaran atau para
pengikut para Nabi) saling cinta mencintai, walaupun mereka berbeda suku,
berbeda negara akan tetapi karena agama mereka adalah satu, Alloh (تعالى) berkata:
{مُحَمَّدٌ
رَسُولُ اللَّهِ وَالَّذِينَ مَعَهُ أَشِدَّاءُ عَلَى الْكُفَّارِ رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ
تَرَاهُمْ رُكَّعًا سُجَّدًا يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا
سِيمَاهُمْ فِي وُجُوهِهِمْ مِنْ أَثَرِ السُّجُودِ ذَلِكَ مَثَلُهُمْ فِي
التَّوْرَاةِ وَمَثَلُهُمْ فِي الْإِنْجِيلِ كَزَرْعٍ أَخْرَجَ شَطْأَهُ فَآزَرَهُ
فَاسْتَغْلَظَ فَاسْتَوَى عَلَى سُوقِهِ يُعْجِبُ الزُّرَّاعَ لِيَغِيظَ بِهِمُ
الْكُفَّارَ وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ مِنْهُمْ
مَغْفِرَةً وَأَجْرًا عَظِيمًا} [الفتح: 29]
"Muhammad itu
adalah utusan Alloh dan orang-orang yang bersamanya adalah keras terhadap
orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka
ruku' dan sujud mencari keridhoan dari Alloh dan keridhoan-Nya, tanda-tanda
mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat
mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman
yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu
menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan
hati penanam-penanamnya karena Alloh hendak menjengkelkan hati orang-orang
kafir (dengan kekuatan orang-orang yang beriman). Alloh menjanjikan kepada
orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang sholih di antara mereka
ampunan dan pahala yang besar". (Al-Fath:
29).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ} [الحجرات: 10]
"Sesungguhnya
orang-orang yang beriman adalah bersaudara, oleh sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudara kalian itu dan takutlah terhadap
Alloh, supaya kalian mendapatkan rohmat".
(Al-Hujarot: 10).
Dan masih banyak lagi keadaan yang
lainnya yang perlu untuk saya jelaskan, akan tetapi saya cukupkan sampai di
sini, dan berikut ini saya bawakan sebuah kata dariku sebagai penutup yaitu:
"Jadilah kamu di muka bumi ini sebagai orang asing karena kamu mengikuti
atau menampakan al-haq sebagaimana Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata:
«كُنْ فِي الدُّنْيَا
كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ»
"Jadilah kamu
di dunia ini seakan-akan orang asing atau yang menempuh perjalalan"
(Diriwayatkan oleh Al-Bukhoriy: 3/6416 di dalam "Kitaburriqoq",
At-Tirmidziy (2333) dan Ibnu Majah (4114) dan ini adalah lafazd Al-Bukhoriy".
BAB
3
Wahai
saudara-saudariku perbaikilah niat dan keikhlasan kalian, janganlah kalian
belajar karena niat supaya menjadi orang terkenal, atau supaya mendapat gelar
yang masyhur.
Tujuan
kita belajar adalah untuk menghilangkan kebodohan pada diri-diri kita dan
kemudian orang lain, supaya kita semua mengetahui syari'at Islam, sehingga
dengan itu amalan kita selalu benar, sesuai dengan apa yang diamalkan oleh
Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) dan para
shohabatnya.
Bersungguh-sungguhlah
dan bersemangatlah dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya, dan jangan
bermalas-malasan.
Jagalah
waktu kalian, atur waktu tersebut dengan sebaik-baik mungkin, janganlah kalian
sia-siakan waktu.
Gunakanlah
waktu luang kalian sebelum datang waktu sibuk kalian, gunakanlah waktu sehat kalian
sebelum waktu sakit kalian.
Jika
kalian berada di waktu sore maka jangan menunggu di waktu pagi, dan jika kalian
berada di waktu pagi maka jangan menunggu di waktu sore.
Dan
sungguh beruntung orang-orang yang meluangkan waktunya dengan perkara yang bermanfaat.
Dan
sungguh merugi orang-orang yang menyia-nyiakan waktunya.
Bertemanlah
kalian dengan teman yang baik, pilihlah kalian teman yang baik.
Jika
kalian berteman dengan orang malas dan yang jelek akhlaknya karena kalian akan
seperti mereka.
Jika
kalian berteman dengan orang yang baik, sholih, berilmu dan rajin maka kalian
akan seperti mereka, jangan kalian melihat kemiskinan atau kekurangan padanya
karena betapa banyak keberhasilan dan kesuksesan dalam menuntut ilmu ada pada
orang-orang miskin dari pada orang-orang kaya, lihatlah kepada sejarah ulama
kita baik salaf (yang terdahulu) maupun kholaf (yang belakangan).
Jika
kalian memiliki masalah maka mintalah solusi dari ustadz kalian atau kepada
kawan kalian yang sholih.
Jauhilah
perkara-perkara yang menyebabkan kalian berselisih antara sesama kawan atau
orang lain, dan janganlah membuat masalah.
Memang
terkadang kita tidak berbuat masalah akan tetapi ada orang mempermasalahkan
kita, entah karena tidak senang dengan kita atau karena dengki, hasad, cemburu
buta atau karena yang lainnya.
Amalkan
ilmu kalian jika kalian telah mengetahui suatu ilmu.
Berakhlaklah
dengan akhlak yang mulia, beradablah kepada ustadz kalian, dengan kawan dan
dengan masyarakat kalian.
Janganlah
kalian dengki dan iri kepada orang lain.
Banyak-banyaklah
kalian berdoa dan meminta pertolongan kepada Alloh dan merasalah bahwa Alloh
selalu mengawasi kalian baik di waktu sepih atau di waktu ramai.
Mintalah
pertolongan ketika kalian mengahadapi berbagai masalah, seperti kesulitan dalam
belajar dan ketika susah menghafal.
Minta
pertolonganlah kalian supaya dimudahkan untuk melakukan perkara yang bermanfaat,
seperti menuntut ilmu, ibadah dan yang lainnya.
Selalu
ingatlah kalian kepada Alloh di mana pun kalian berada, dan bagaimana pun
keadaan kalian; baik ketika kalian susah atau pun senang, bahagia atau pun
menderita, sehat atau pun sakit.
Bersabar,
istiqomah (selalu di atas ketaatan) dan istimror (terus menerus
dalam) kebaikan.
Istiqomah
dan istimror-lah dalam perkara yang baik dan bermanfaat.
Bersabarlah
dalam melakukan kebaikan, sabar dalam melakukan perbuatan kebaikan dan yang
bermanfaat dan sabar dalam meninggalkan semua perkara kejelekan.
Bersabarlah
ketika mendengar berita bahwa saudara kalian atau orang yang kalian cintai
telah meninggal dunia atau ketika ditimpa musibah, janganlah dengan sebab
berita itu membuat kalian melemah, patah semangat dan bermalas-malasan akan
tetapi hendaknya kalian semakin semangat, berusaha dan bertambah giat dalam
perkara kebaikan.
Bersabarlah
ketika menghadapi perkara yang sulit, sabar ketika ada kekurangan dan
kehilangan.
Janganlah
kalian bersedih, akan tetapi ridholah terhadap apa yang telah Alloh taqdirkan
terhadap kita.
Bersabarlah
ketika terhadap orang yang tidak senang dengan kita atau terhadap orang-orang
yang selalu mencari-cari kesalahan kita.
Bersabarlah
dengan prilaku teman yang dahulu mungkin berbuat baik dengan kita, membantu
kita, menolong kita namun kemudian meninggalkan atau menjauhi kita.
Bersabarlah
dengan perbuatan kawan yang dahulu mungkin kalian bersama-sama memikul beban
dan menderita bersama namun tiba-tiba mereka membenci kalian, bahkan berusaha
untuk menyengsarakan kalian mungkin karena dia terpengaruh atau karena sebab
lainnya maka bersabarlah.
Ingatlah
bahwa semua yang ada di bumi telah ditentukan ajalnya, dan ingatlah pula bahwa
yang paling utama dan paling dicintai di sisi Alloh adalah orang yang paling
bertaqwa bukan yang paling kaya dan paling banyak hartanya.
Lihatlah
kepada orang yang di bawahmu dan jangan melihat kepada yang di atasmu[6],
jika engkau melihat kepada orang yang semisalmu maka kamu akan terhibur
ternyata ada yang lebih sengsara dan lebih menderita dari padamu, dengan itu
akan menjadikanmu bertambah dalam bersyukur dan bersabar.
Jangan
lupa untuk saling doa mendoakan dalam perkara kebaikan, mendoakan untuk diri
sendiri dan sauadara-saudari dan teman-teman serta seluruh Ahlissunnah
As-Salafiyyin dan para ulama mereka, terkhusus doakan untuk Asy-Syaikh
An-Nashihul Amin karena ujian dan tantangannya sangat besar.
Sekian
yang saya tuliskan pada lembaran-lembaran putih yang tertuliskan dengan tinta
hitam ini untuk saudara-saudariku, teman-temanku dan seluruh Ahlissunnah,
semoga Alloh menunjuki kita semua ke jalan-Nya yang lurus, yang telah ditempuh
oleh Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) dan para shohabatnyta serta orang-orang yang mengikuti mereka
dengan baik, dan semoga menjadikan kita untuk senantiasa di atas al-haq, di
atas hujjah dan burhan yang kokoh.
Dan
kita memohon kepada Alloh untuk melindungi, menjaga dan menjauhkan kita dan
seluruh Ahlisunnah As-Salafiyyin dari semua fitnah yang nampak dan yang
tersembunyi.
والحمد
لله
Ditulis oleh:
Abu Muhammad Anas bin Salim Al-Limboriy As-Seramiy
Pada Malam Jum'at setelah mengikuti pelajaran khusus setelah
sholat Isya', kemudian dilanjutkan penulisannya pada malam Sabtu setelah sholat
Isya' di Darul Hadits Dammaj Al-Khoir-Sho'dah-Yaman.
[1] Dan ini terjadi pula di zaman kita ini yaitu
mereka berusaha untuk menjauhkan manusia dari kebaikan, jika manusia
berlomba-lomba untuk menuntut ilmu agama mereka pun mulai menakut-nakuti dengan
kemiskinan, bagaimana masa depanmu nanti? Bagaimana dengan anak keturunanmu
nanti? Di pondok pesantren tidak ada ijazahnya, terus kalian kerja apa?, mereka
lupa dengan perkataan Alloh (تعالى):
{وَفِي
السَّمَاءِ رِزْقُكُمْ وَمَا تُوعَدُونَ} [الذاريات: 22]
"Dan
di langit terdapat rezki kalian dan terdapat (pula) apa yang dijanjikan kepada
kalian". (Adz-Dzariyat:
22).
[2] Mereka semua
(Rosululloh dan para pengikutnya) menderita di kehidupan dunia ini, namun
karena mereka beriman maka Alloh masukan mereka semua ke dalam Jannah-Nya,
Rosululloh (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata:
«يَا ابْنَ الْخَطَّابِ، اذْهَبْ فَنَادِ فِي النَّاسِ، أَنَّهُ
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ إِلَّا الْمُؤْمِنُونَ»
"Wahai Ibnul Khoththob, pergilah
kamu lalu serulah manusia, bahwasanya tidak akan masuk Jannah melainkan
orang-orang yang beriman".
Kalaupun ada dari kalangan para shohabat yang kaya raya,
seperti Abu Bakr Ash-Shiddiq maka ketahuilah bahwa kekayaannya beliau
gunakan untuk menolong da'wah, Bilal sebagai budak kemudian beliau beli
dan beliau bebaskan, tidaklah beliau bermegah-megahan dengan hartanya namun
beliau gunakan di jalan Alloh sampai bahkan beliau kelaparan bersama Rosululloh
(صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), begitu pula para ulama ada yang kaya raya, seperti
Al-Imam Al-Laits bin Sa'ad Al-Mishriy, beliau imam Ahli hadits yang kaya raya,
namun para imam semisal Malik bin Anas ikut merasakan kedermawanannya, tidaklah
beliau membiarkan para imam berda'wah melainkan beliau bantu dengan hartanya,
begitu pula Al-Imam Ibnu Bazz kaya raya, beliau memiliki beberapa jabatan dan
beliau keadaannya seperti Al-Imam Al-Laits Al-Mishriy, begitu pula kita dapati
banyak dari para muhsinin Ahlissunnah di zaman ini mereka banyak membantu para
penuntut ilmu dan membantu da'wah Ahlissunnah Jazahumullohu khoiro.
[3] Istana Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) dan para pengikutnya hanya masjid yang beratapkan daun
korma, beralaskan bumi dan berdindingkan pelepak-pelepak korma, bila para
shohabat duduk, sholat atau berbaring di dalamnya maka langsung mereka mandi
debu, adapun Kisro dan Kaisar serta para pembawa kebatilan ketika itu mereka hidup
mewah, istana mereka beralaskan permadani, keramik dan mereka bersandar di
bantal-bantal yang halus dan empuk, berbagai kesenangan dan keni'matan dunia
mereka peroleh, dengan melihat keadaan seperti itu maka Umar Ibnul Khoththob
berkata kepada Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ):
"يَا
رَسُولَ اللَّهِ ادْعُ اللَّهَ فَلْيُوَسِّعْ عَلَى أُمَّتِكَ، فَإِنَّ فَارِسَ
وَالرُّومَ قَدْ وُسِّعَ عَلَيْهِمْ وَأُعْطُوا الدُّنْيَا، وَهُمْ لاَ
يَعْبُدُونَ اللَّهَ، فَجَلَسَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَكَانَ مُتَّكِئًا"
"Wahai Rosululloh berdoalah kepada
Alloh untuk memberikan keluasan (rezki/keni'matan) kepada umatmu, karena Faris
dan Rum telah diluaskan bagi mereka dan mereka diberi dunia, padahal mereka
tidak beribadah kepada Alloh, maka Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ) duduk dari
bersandarnya".lalu berkata:
«أَوَفِي
هَذَا أَنْتَ يَا ابْنَ الخَطَّابِ، إِنَّ أُولَئِكَ قَوْمٌ عُجِّلُوا
طَيِّبَاتِهِمْ فِي الحَيَاةِ الدُّنْيَا»
"Apakah dengan ini wahai Ibnul
Koththob (kamu meminta), sesungguhnya mereka itu adalah suatu kaum yang
disegerakan kebaikan-kebaikan pada kehidupan di dunia ini".
[5] Kesimpulan ini termasuk pula dari kesimpulan tulisan
beliau yang berjudul "Nasehat untuk Mengikuti Syari'at".
[6] Ini pada masalah kemiskinan atau kekurangan namun
untuk masalah keutamaan seperti ilmu dan amal sholih maka lihatlah kepada yang
paling tinggi derajatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar