متممة نواقض الإسلام
لأبي
أحْمد محمد بن سَلِيم الأندونيسي اللِّمبوري
غفر
الله لَهُ ولوالديه وللمؤمنِين
PELENGKAP
tentang
PEMBATAL-PEMBATAL
KEISLAMAN
Penulis:
Abu
Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy
-semoga Alloh mengampuninya,
mengampuni kedua orang tuanya dan mengampuni orang-orang yang beriman-
http://assaabiquunalawwaluun.blogspot.com
Maktabah Abil 'Abbas Rohimahulloh
LIMBORO
1434
الْمُقدمة
PENDAHULUAN
بِسمِ اللهِ الرَّحمنِ الرَّحيمِ
Dengan
menyebut Alloh yang Ar-Rohman (Maha Pengasih) lagi Ar-Rohim (Maha
Penyayang)
الْحَمْدُ لِلَّهِ، أَحْمَدُهُ، وَأَسْتَعِينُهُ، وَأَسْتَغْفِرُهُ، وَأَشْهَدُ
أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
أما بعد:
Segala puji
bagi Alloh, aku memuji-Nya, meminta pertolongan kepada-Nya, dan aku meminta
ampun kepada-Nya, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak
(disembah) melainkan Alloh dan aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah
hamba-Nya dan utusan-Nya.
Kemudian
setelah itu:
فهذه خلاصة في
نواقض الإسلام كتبتُها استفادة لنفسي وطلابِي ومَن أراد أن يستفيد منها، نفع الله عز
وجل بها كما نفع بأصلها في الحياة وبعد الممات، إنه ولي ذلك والقادر عليه.
Ini adalah
kesimpulan tentang pembatal-pembatal keislaman, aku menulisnya sebagai faedah
untukku dan untuk murid-muridku serta orang yang menginginkan faedah darinya,
semoga Alloh (عز وجل) menjadikannya bermanfaat pada
kehidupan ini dan setelah kematian (nanti) sebagaimana Dia telah menjadikan
bermanfaat pada kitab aslinya, sesungguhnya Dia memiliki kesanggupan dan
kemampuan atas yang demikian itu.
وصلوات الله
وسلامه على نبينا الكريم وعلى آله أجْمعين.
كتبه:
العبد
الفقير إلى عفو ربه الْحميد الكبير
أبو
أحْمد محمد بن سَلِيم الأندونيسي اللِّمْبُورِيّ
غفر
الله لَهُ ولوالديه وللمؤمنِين
Ditulis oleh:
Hamba yang faqir kepada ampunan Robbnya yang Al-Hamid
(Maha Terpuji) lagi Al-Kabir (Maha Besar)
Abu Ahmad Muhammad bin Salim
Al-Limboriy
Semoga Alloh mengampuninya, mengampuni
kedua orang tuanya dan mengampuni orang-orang yang beriman
مقدمة في نواقض الإسلام
PENDAHULUAN TENTANG
PEMBATAL-PEMBATAL KEISLAMAN
النواقض:
جمع ناقض، وهي الْمُبطلات، وتسمى بِأنواع الردة أو أسباب الردة، ومعرفتها مهمة
جدا، قال حُذَيْفَةُ بْنُ اليَمَانِ: "كَانَ النَّاسُ يَسْأَلُونَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الخَيْرِ، وَكُنْتُ
أَسْأَلُهُ عَنِ الشَّرِّ مَخَافَةَ أَنْ يُدْرِكَنِي". أخرجه الشَّيْخَانِ
عَن مُحَمَّدِ بْنِ الْمُثَنَّى، عَنِ الْوَلِيدِ بْنِ مُسْلِمٍ، عَنْ عَبْدِ
الرَّحْمَنِ بْنُ يَزِيدَ بْنِ جَابِرٍ، عَنْ بُسْرِ بْنِ عُبَيْدِ اللهِ
الْحَضْرَمِيِّ، عَنْ أَبِي إِدْرِيسَ الْخَوْلَانِيِّ، عَن حُذَيْفَةَ بْنَ
الْيَمَانِ.
An-Nawaqid adalah jama' dari naqid, yang dia adalah
pembatal-pembatal, dan dinamakan pula dengan macam-macam kekafiran atau sebab-sebab
kekafiran, dan mengetahuinya adalah sangat penting, Hudzaifah Ibnul Yaman
berkata: "Dahulu manusia bertanya kepada Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
tentang kebaikan, dan aku bertanya kepadanya tentang kejelekan karena khawatir
akan menimpaku". Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon dari Muhammad bin
Mutsanna, dari Al-Walid bin Muslim, dari Abdurrohman bin Yazid bin Jabir, dari
Busyr bin Ubaidillah Al-Hadromiy, dari Abu Idris Al-Khoulaniy, dari Hudzaifah
Ibnul Yaman.
وأما
الْإِسْلَام فهُوَ الاستسلام لله بالتوحيد والانقياد له بالطاعة والخلوص من الشرك
ومعاداة أهله.
Adapun Islam maka dia adalah memasrahkan diri kepada Alloh
dengan bertauhid dan tunduk kepada-Nya dengan ketaatan dan membersihkan dari
kesyirikan dan memusuhi pelakunya.
قال
الله تعالى: {قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ (162) لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ
الْمُسْلِمِينَ (163)} [الأنعام: 162، 163].
Alloh (تعالى) berkata: "Katakanlah
sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Alloh Robb
semesta alam, tidak ada sekutu bagi-Nya, dengan demikian itu aku diperintah,
dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri". (Al-An'am:
162-163).
وقال
تعالى: {وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan barang siapa
mencari selain Islam sebagai agama maka tidak diterima darinya, dan dia di
akhirat termasuk dari orang-orang yang merugi". (Ali Imron:
85).
وقال
تعالى: {قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَكُونَ أَوَّلَ مَنْ أَسْلَمَ وَلَا
تَكُونَنَّ مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [الأنعام: 14].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Katakanlah:
Sesungguhnya aku diperintah untuk menjadi orang yang pertama berislam, maka
janganlah sekali-kali kalian termasuk dari orang-orang berbuat syirik".
(Al-An'am: 14).
وقال
تعالى: {فَاصْدَعْ بِمَا تُؤْمَرُ وَأَعْرِضْ عَنِ الْمُشْرِكِينَ} [الحجر: 94].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Maka sampaikanlah
terhadap apa yang diperintahkanmu dan berpalinglah dari orang-orang yang
berbuat syirik". (Al-Hijr: 94).
ثم
اعلم رحِمك الله أن نواقض الإسلام كثيرة، منها:
Kemudian
ketahuilah semoga Alloh merohmatimu! Bahwasanya pembatal-pembatal keislaman
adalah banyak, diantaranya:
الأول:
الشرك في عبادة الله تعالى.
PERTAMA: BERBUAT
SYIRIK DALAM BERIBADAH KEPADA ALLOH (تعالى).
قال
الله تعالى: {إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48].
Alloh (تعالى) berkata: “Sesungguhnya
Alloh tidak mengampuni dosa orang yang mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, dan
Dia mangampuni dosa selain itu bagi siapa yang Dia kehendaki”. (An-Nisa`: 116).
وقال
تعالى: {إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} [المائدة:
72].
Dan Alloh (تعالى) berkata: “Sesungguhnya
barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Alloh, maka sesungguhnya Alloh
mengharomkan baginya Jannah (surga) dan ditempatkan di neraka. Dan tidak ada seorang
pun penolong bagi orang-orang yang zholim itu”. (Al-Maidah: 72).
ومن
ذلك دعاء الأموات، والاستغاثة بهم، والنذر والذبح لهم.
Dan yang
termasuk dari kesyirikan itu adalah berdoa kepada para mayit, dan meminta
pertolongan kepada mereka, bernazar dan menyembelih untuk mereka.
قال
تعالى: {وَالَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ مَا يَمْلِكُونَ مِنْ قِطْمِيرٍ (13)
إِنْ تَدْعُوهُمْ لَا يَسْمَعُوا دُعَاءَكُمْ وَلَوْ سَمِعُوا مَا اسْتَجَابُوا
لَكُمْ وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ يَكْفُرُونَ بِشِرْكِكُمْ وَلَا يُنَبِّئُكَ مِثْلُ
خَبِيرٍ (14)} [فاطر: 13، 14].
Alloh (تعالى) berkata: "Dan
orang-orang yang berdoa kepada selain-Nya maka tidaklah memiliki sesuatu
apapun walau setipis kulit ari, jika
kalian berdoa kepada mereka maka mereka tidak mendengar doa kalian, dan kalau
pun mereka mendengar maka tidaklah mereka mampu mengabulkan doa kalian, dan
pada hari kiamat mereka akan mengingkari perbuatan syirik kalian dan tidak ada
yang mampu memberikan keterangan kepada kalian seperti yang diberikan oleh
Al-Khobir (Yang Maha Berilmu)". (Fathir: 13-14).
الثاني:
من جعل بينه وبين الله وسائط يدعوهم ويسألهم الشفاعة ويتوكل عليهم، كفر إجْماعًا.
KEDUA: ORANG YANG
MENJADIKAN DIANTARANYA DAN DIANTARA ALLOH (تعالى) PARA
PERANTARA, LALU DIA BERDOA, MEMINTA SYAFA'AT DAN BERTAWAKKAL KEPADA MEREKA.
MAKA DIA TELAH KAFIR DENGAN KESEPAKATAN (ULAMA).
قال الله تعالى: {وَيَعْبُدُونَ مِنْ
دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَضُرُّهُمْ وَلَا يَنْفَعُهُمْ وَيَقُولُونَ هَؤُلَاءِ
شُفَعَاؤُنَا عِنْدَ اللَّهِ قُلْ أَتُنَبِّئُونَ اللَّهَ بِمَا لَا يَعْلَمُ فِي
السَّمَاوَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ سُبْحَانَهُ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ}
[يونس: 18].
Alloh (تعالى) berkata: "Dan mereka
beribadah kepada selain Alloh yang tidak bisa memberikan madhorot dan tidak
pula bisa memberi manfaat bagi kalian, mereka mengatakan: "Itu adalah para
pemberi syafa'at untuk kami di sisi Alloh", katakanlah: "Apakah
kalian mengabarkan kepada Alloh tentang apa yang tidak diketahui-Nya baik yang
di langit-langit dan tidak pula yang di bumi?" Maha Suci Alloh dari apa
yang mereka persekutukan". (Yunus: 18).
وقال
تعالى: {وَلَقَدْ جِئْتُمُونَا فُرَادَى كَمَا خَلَقْنَاكُمْ أَوَّلَ مَرَّةٍ
وَتَرَكْتُمْ مَا خَوَّلْنَاكُمْ وَرَاءَ ظُهُورِكُمْ وَمَا نَرَى مَعَكُمْ
شُفَعَاءَكُمُ الَّذِينَ زَعَمْتُمْ أَنَّهُمْ فِيكُمْ شُرَكَاءُ لَقَدْ تَقَطَّعَ
بَيْنَكُمْ وَضَلَّ عَنْكُمْ مَا كُنْتُمْ تَزْعُمُون} [الأنعام: 94].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Sesungguhnya kalian
datang kepada Kami dalam keadaan sendiri-sendiri sebagaimana kalian diciptakan
pada mulanya, dan kalian tinggalkan apa-apa yang di belakang kalian (pada
kehidupan dunia) dan tidaklah Kami melihat pada kalian bersama para pemberi
syafa'at kalian, yang dahulu kalian menyangka bahwa mereka itu sekutu-sekutu
pada kalian. Sungguh telah terputus (hubungan) antara kalian dan telah sesat
atas apa yang kalian dahulu memiliki anggapan". (Al-An'am: 94).
فأخبر
الله سبحانه وتعالى أن هؤلاء الذين اتخذوا هؤلاء الشفعاء مشركون.
Alloh (سبحانه وتعالى) mengabarkan bahwasanya orang-orang
yang menjadikan mereka sebagai pemberi syafa'at maka mereka adalah musyrikun
(orang-orang yang berbuat kesyirikan).
وقال
تعالى: {اتَّبِعُوا مَنْ لَا يَسْأَلُكُمْ أَجْرًا وَهُمْ مُهْتَدُونَ (21) وَمَا
لِيَ لَا أَعْبُدُ الَّذِي فَطَرَنِي وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (22) أَأَتَّخِذُ
مِنْ دُونِهِ آلِهَةً إِنْ يُرِدْنِ الرَّحْمَنُ بِضُرٍّ لَا تُغْنِ عَنِّي
شَفَاعَتُهُمْ شَيْئًا وَلَا يُنْقِذُونِ (23)} [يس: 21 - 23].
Alloh (تعالى) berkata: "Ikutilah oleh kalian orang yang tidak meminta balasan kepada
kalian; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk. Mengapa aku tidak
menyembah (Robb) yang telah menciptakanku dan yang hanya kepada-Nya-lah kalian
(semua) akan dikembalikan?. Mengapa aku akan menyembah sesembahan-sesembahan
selain-Nya jika Ar-Rohman (Yang Maha Pemurah) menghendaki kemudhorotan
terhadapku, niscaya syafa'at mereka tidak bermanfaat sedikitpun bagi diriku dan
mereka tidak (pula) dapat menyelamatkanku?". (Yasin: 21-23).
فسماه
الله تعالى شركًا، مع أنَّهم يسمونه تشفُّعًا.
Alloh (تعالى) menamakannya sebagai syirik,
bersamaan (dengan itu) mereka menamainya sebagai pemberi syafa'at.
قال
تعالى: {أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِ اللَّهِ شُفَعَاءَ قُلْ أَوَلَوْ كَانُوا لَا
يَمْلِكُونَ شَيْئًا وَلَا يَعْقِلُونَ (43) قُلْ لِلَّهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيعًا
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ثُمَّ إِلَيْهِ تُرْجَعُونَ (44)} [الزمر:
43، 44].
Alloh (تعالى) berkata: "Bahkan mereka mengambil selain Alloh sebagai para pemberi
syafa'at. Katakanlah: "Dan Apakah (kalian mengambil mereka juga) meskipun
mereka tidak memiliki sesuatu pun dan tidak berakal?". Katakanlah:
"Hanya kepunyaan Alloh syafa'at itu semuanya. Kepunyaan-Nya kerajaan
langit dan bumi, kemudian kepada-Nyalah kalian dikembalikan". (Az-Zumar: 43-44).
الثالث:
من لم يكفّر المشركين أو شك في كفرهم أو صحح مذهبهم كفر.
KETIGA: ORANG YANG TIDAK
MENGKAFIRKAN ORANG-ORANG MUSYRIK, ATAU RAGU TENTANG KEKAFIRAN MEREKA, ATAU
MEMBENARKAN PENDAPAT MEREKA MAKA DIA TELAH KAFIR.
أرسل
اللهُ تعالى محمدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بتكفير المشركين، وقتالهم
واستباحة أموالهم ودمائهم، وأعراضهم.
Alloh (تعالى) mengutus Muhammad (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
untuk mengkafirkan orang-orang yang menyekutukan Alloh, memerangi mereka,
membolehkan (mengambil) harta-harta mereka, (menumpahkan) darah-darah mereka
dan (halal) kehormatan mereka.
قال
الله تعالى: {فَإِنْ تَوَلَّوْا فَخُذُوهُمْ وَاقْتُلُوهُمْ حَيْثُ
وَجَدْتُمُوهُمْ وَلَا تَتَّخِذُوا مِنْهُمْ وَلِيًّا وَلَا نَصِيرًا} [النساء:
89].
Alloh (تعالى) berkata: "Maka jika mereka berpaling, tawan dan bunuhlah mereka
di mana saja kalian mendapati mereka, dan janganlah kalian mengambil seorang pun
di antara mereka sebagai pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong". (An-Nisa': 89).
وَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ
النَّاسَ حَتَّى يَقُولُوا لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، فَإِذَا قَالُوهَا،
وَصَلَّوْا صَلاَتَنَا، وَاسْتَقْبَلُوا قِبْلَتَنَا، وَذَبَحُوا ذَبِيحَتَنَا،
فَقَدْ حَرُمَتْ عَلَيْنَا دِمَاؤُهُمْ وَأَمْوَالُهُمْ، إِلَّا بِحَقِّهَا
وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللَّهِ». أخرجه الشَّيخانِ عَن عبد الله بن عمر وأبي
هريرة، وهذا لفظ البخاري عن أنس بن مالك رضي الله عنه.
Dan Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
berkata: "Aku diperintah untuk memerangi manusia, sampai mereka
mengatakan "tidak ada sesembahan yang berhak (disembah) kecuali Alloh,
jika mereka mengatakannya, mereka sholat dengan sholatnya kita, menghadap
kiblat pada kiblatnya kita dan menyembelih dengan cara penyembelihan kita, maka diharomkan bagi kita darah-darah mereka
dan harta-harta mereka, kecuali pada haknya dan perhitungannya bagi
Alloh". Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon dari Abdulloh bin Umar
dan Abu Huroiroh, dan ini adalah lafadznya Al-Bukhoriy dari Anas bin
Malik semoga Alloh meridhoinya".
الرابع:
من اعتقد أن هدي غير النبي صلى الله عليه وسلم أكمل من هديه، أو أن حكم غيره أحسن
من حكمه، كالذين يفضلون حكم الطواغيت على حكمه، فهو كافر.
KEEMPAT: ORANG YANG MEYAKINI
BAHWA SELAIN PETUNJUK NABI (صلى الله عليه وسلم) LEBIH
SEMPURNA DARI PETUNJUKNYA, ATAU MEYAKINI BAHWA HUKUM SELAIN HUKUM ROSULULLOH (صلى
الله عليه وسلم) LEBIH BAIK, SEPERTI ORANG YANG MENGUTAMAKAN HUKUM THOGHUT MAKA
DIA ADALAH KAFIR.
فاعلم
رحِمك الله أن هدي النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وحكمه وحيٌ مِن الله
تعالى.
Ketahuilah semoga Alloh merohmatimu, sesungguhnya
petunjuk Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) dan hukumnya adalah wahyu dari Alloh
(تعالى).
قال
تعالى: {وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى (4)}
[النجم: 3، 4].
Dia (تعالى) berkata: "Dan tidaklah
dia mengucapkan (suatu perkataan) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu
tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya)". (An-Najm:
3-4).
وتَحكيم
غير هدي النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وغير حكمه شرك، شرك في الحكم وشرك
في الطاعة.
Berhukum dengan selain petunjuknya Nabi (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
dan selain hukumnya adalah syirik, syirik pada hukum dan syirik pada ketaatan.
قال
تعالى: {وَإِنَّ الشَّيَاطِينَ لَيُوحُونَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوكُمْ
وَإِنْ أَطَعْتُمُوهُمْ إِنَّكُمْ لَمُشْرِكُونَ} [الأنعام: 121].
Dia (تعالى) berkata: "Sesungguhnya
syaithon itu membisikkan kepada wali-walinya agar mereka membantah kalian; dan
jika kalian menuruti mereka, sesungguhnya kalian tentulah menjadi orang-orang
yang musyrik". (Al-An'am: 121).
ويدخل
في هذا القسم: كل من اعتقد أنه يجوز الحكم بغير حكم النبي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ في المعاملات أو الحدود أو غيرهما، أو يعتقد أن ذلك أفضل من حكم النبي صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فهو كافر.
Dan masuk pada bagian ini adalah setiap orang yang
berkeyakinan bahwasanya boleh berhukum kepada selain hukum Nabi (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
pada berhubungan (transaksi) atau pada hukum pinada (pemberian hukuman) atau
yang selain keduanya, atau berkeyakinan bahwa yang demikian lebih utama dari
hukum Nabi (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) maka dia adalah kafir.
قال
الله تعالى: {وَكَيْفَ يُحَكِّمُونَكَ وَعِنْدَهُمُ التَّوْرَاةُ فِيهَا حُكْمُ
اللَّهِ ثُمَّ يَتَوَلَّوْنَ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ وَمَا أُولَئِكَ بِالْمُؤْمِنِينَ
(43) إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا
النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ
وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ
شُهَدَاءَ فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي
ثَمَنًا قَلِيلًا وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأُولَئِكَ هُمُ
الْكَافِرُونَ (44)} [المائدة: 43، 44].
Dan Alloh (تعالى) berkata: "Dan bagaimanakah mereka mengangkatmu menjadi hakim
mereka, padahal mereka mempunyai Taurat yang di dalamnya (ada) hukum Alloh,
kemudian mereka berpaling sesudah itu (dari keputusanmu)? dan mereka
sungguh-sungguh bukan orang yang beriman. Sesungguhnya Kami telah menurunkan
kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang
dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Alloh, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara Kitab-Kitab Alloh dan mereka
menjadi saksi terhadapnya, karena itu janganlah kalian takut kepada manusia,
(tetapi) takutlah kepada-Ku, dan janganlah kalian menukar ayat-ayat-Ku dengan
harga yang sedikit. Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang
diturunkan Alloh, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir". (Al-Maidah: 43-44).
ويدخل
في هذا القسم أيضًا: كل من استباح ما حرم الله سبحانه وتعالى مما هو معلوم من
الدين بالضرورة، كالْخِنْزِيرِ، والخمر، والربا، وَالزنا، وغيرها فهو كافر.
Dan masuk pada bagian ini juga adalah setiap orang yang
menghalalkan apa-apa yang Alloh (سبحانه
وتعالى) haromkan
dari apa-apa yang dia diketahui dalam agama secara pasti seperti babi, khomr
(minuman keras), riba, zina dan selainnya maka dia adalah kafir.
قال
الله تعالى: {حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ
وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ
وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ
وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ذَلِكُمْ
فِسْقٌ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ
وَاخْشَوْنِ} [المائدة: 3].
Dan Alloh (تعالى) berkata: "Diharomkan
bagi kalian (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang
disembelih atas nama selain Alloh, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharomkan bagi kalian) yang disembelih untuk berhala, dan
(diharomkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak
panah itu) adalah kefasiqkan, pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agama kalian, sebab itu janganlah kalian takut kepada
mereka dan takutlah kepada-Ku". (Al-Maidah:
3).
وقال
تعالى: {فَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا وَاشْكُرُوا
نِعْمَتَ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ (114) إِنَّمَا حَرَّمَ
عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةَ وَالدَّمَ وَلَحْمَ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ
اللَّهِ بِهِ فَمَنِ اضْطُرَّ غَيْرَ بَاغٍ وَلَا عَادٍ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ
رَحِيمٌ (115) وَلَا تَقُولُوا لِمَا تَصِفُ أَلْسِنَتُكُمُ الْكَذِبَ هَذَا
حَلَالٌ وَهَذَا حَرَامٌ لِتَفْتَرُوا عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ إِنَّ الَّذِينَ
يَفْتَرُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ لَا يُفْلِحُونَ (116) مَتَاعٌ قَلِيلٌ
وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (117)} [النحل: 114 - 117].
Dan Alloh (تعالى) berkata: "Maka
makanlah yang halal lagi baik dari rezqi yang telah diberikan Alloh kepada
kalian; dan syukurilah nikmat Alloh, jika kalian hanya kepada-Nya saja menyembah.
Sesungguhnya Alloh hanya mengharomkan atas kalian (memakan) bangkai, darah,
daging babi dan apa yang disembelih dengan menyebut nama selain Alloh; tetapi barang
siapa yang terpaksa memakannya dengan tidak menganiaya dan tidak pula melampaui
batas, maka sesungguhnya Alloh adalah Al-Ghofur (Maha Pengampun) lagi Ar-Rohim
(Maha Penyayang). Dan janganlah kalian mengatakan terhadap apa yang
disebut-sebut oleh lidah kalian secara dusta: "Ini halal dan ini harom",
untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Alloh. Sesungguhnya orang-orang yang
mengada-adakan kebohongan terhadap Alloh tidaklah beruntung. (Itu adalah)
kesenangan yang sedikit, dan bagi mereka azab yang pedih". (An-Nahl: 114-117).
قَالَ
رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَعَنَ اللهُ الْيَهُودَ،
حُرِّمَتْ عَلَيْهِمِ الشُّحُومُ، فَبَاعُوهَا وَأَكَلُوا أَثْمَانَهَا، وَإِنَّ
اللهَ عَزَّ وَجَلَّ إِذَا حَرَّمَ أَكْلَ شَيْءٍ، حَرَّمَ ثَمَنَهُ». أخرجه
الإمام أحْمد، والشَّيْخَانِ، وأبو داود عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ.
Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
berkata: "Semoga Alloh mela'nat orang-orang Yahudi, diharomkan bagi
mereka asy-syuhum (lemak) lalu mereka menjualnya dan mereka memakan harganya,
dan sesungguhnya Alloh (عَزَّ
وَجَلَّ)
jika mengharomkan memakan sesuatu maka dia mengharomkan pula harganya".
Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, Al-Bukhoriy, Muslim dan Abu Dawud dari Ibnu
'Abbas.
الخامس:
من أبغض شيئا مما جاء به الرسول صلى الله عليه وسلم ولو عمل به فقد كفر.
KELIMA: ORANG YANG
MEMBENCI SESUATU DARI APA-APA YANG TELAH DATANG DENGANNYA ROSULULLOH (صلى
الله عليه وسلم), WALAUPUN DIA MENGAMALKANNYA MAKA DIA ADALAH KAFIR.
قال
الله تعالى: {ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ كَرِهُوا مَا أَنْزَلَ اللَّهُ فَأَحْبَطَ
أَعْمَالَهُمْ} [محمد: 9].
Dan Alloh (تعالى) berkata: "Demikian itu karena
mereka membenci apa-apa yang telah Alloh turunkan maka batallah amalan
mereka". (Muhammad: 9).
وقال
تعالى: {وَمَنْ يَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ إِبْرَاهِيمَ إِلَّا مَنْ سَفِهَ نَفْسَهُ}
[البقرة: 130].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan barang siapa
yang membenci agama Ibrohim melainkan dia telah membodohi dirinya
sendiri". (Al-Baqoroh: 130).
قَال
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي
فَلَيْسَ مِنِّي». أخرجه الشيخان عَن أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ.
Dan Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
berkata: "Barang siapa yang membenci sunnahku maka dia bukan termasuk
dari (pengikut)ku". Diriwayatkan oleh Asy-Syaikhon dari Anas bin
Malik semoga Alloh meridhoinya.
وفي
"الصَّحِيحَين" عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الخُدْرِيِّ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: بَيْنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقْسِمُ ذَاتَ يَوْمٍ قِسْمًا، فَقَالَ ذُو الخُوَيْصِرَةِ، رَجُلٌ مِنْ بَنِي
تَمِيمٍ: يَا رَسُولَ اللَّهِ اعْدِلْ، قَالَ: «وَيْلَكَ، مَنْ يَعْدِلُ إِذَا
لَمْ أَعْدِلْ» فَقَالَ عُمَرُ: ائْذَنْ لِي فَلْأَضْرِبْ عُنُقَهُ، قَالَ:
«لاَ، إِنَّ لَهُ أَصْحَابًا، يَحْقِرُ أَحَدُكُمْ صَلاَتَهُ مَعَ صَلاَتِهِمْ،
وَصِيَامَهُ مَعَ صِيَامِهِمْ، يَمْرُقُونَ مِنَ الدِّينِ كَمُرُوقِ السَّهْمِ
مِنَ الرَّمِيَّةِ، يُنْظَرُ إِلَى نَصْلِهِ فَلاَ يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ، ثُمَّ يُنْظَرُ
إِلَى رِصَافِهِ فَلاَ يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ، ثُمَّ يُنْظَرُ إِلَى نَضِيِّهِ
فَلاَ يُوجَدُ فِيهِ شَيْءٌ، ثُمَّ يُنْظَرُ إِلَى قُذَذِهِ فَلاَ يُوجَدُ فِيهِ
شَيْءٌ، قَدْ سَبَقَ الفَرْثَ وَالدَّمَ، يَخْرُجُونَ عَلَى حِينِ فُرْقَةٍ مِنَ
النَّاسِ، آيَتُهُمْ رَجُلٌ إِحْدَى يَدَيْهِ مِثْلُ ثَدْيِ المَرْأَةِ، أَوْ
مِثْلُ البَضْعَةِ تَدَرْدَرُ».
Dan di dalam "Ash-Shohihain" dari Abu
Sa'id Al-Khudriy semoga Alloh meridhoinya, beliau berkata:
"Pada suatu hari Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
membagikan suatu pembagian (rampasan perang) maka Dzul Khuwaishiroh dari Bani
Tamim berkata: "Wahai Rosululloh! Berbuat adillah kamu!", maka beliau
berkata: "Celaka kamu, siapa yang berbuat adil kalau aku tidak berbuat
adil?!", maka Umar berkata: "Izinkah aku untuk memenggal
lehernya!", beliau berkata: "Jangan, karena dia memiliki para
shohabat, salah seorang dari kalian meremehkan sholatnya (dibandingkan) bersama
sholat mereka, dan meremehkan puasanya (dibandingkan) bersama puasa
mereka, mereka keluar dari agama seperti keluarnya anak panah dari buruannya,
dilihat pada busur maka tidak didapati sesuatu padanya, kemudian dilihat pada
bulunya maka tidak didapati padanya sesuatu pun, kemudian dilihat pada anak
panahnya sendiri maka tidak didapati padanya sesuatu pun, sungguh telah tembus
daging dan darah. Mereka keluar atas suatu kelompok dari manusia, ciri-ciri
mereka adalah seorang laki-laki salah satu dari kedua lengannya semisal puting
(pada buah dada)nya wanita, atau semisal daging yang menonjol".
قَالَ
أَبُو سَعِيدٍ: أَشْهَدُ لَسَمِعْتُهُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَشْهَدُ أَنِّي كُنْتُ مَعَ عَلِيٍّ حِينَ
قَاتَلَهُمْ، فَالْتُمِسَ فِي القَتْلَى فَأُتِيَ بِهِ عَلَى النَّعْتِ الَّذِي
نَعَتَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.
Abu Sa'id berkata:
"Aku bersaksi sungguh aku telah mendengarnya dari Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ),
dan aku bersaksi bahwasanya aku dahulu bersama Ali ketika memerangi
mereka, dicari pada orang-orang yang terbunuh, maka didatangkanlah dengan
(seseorang) sesuai sifat yang telah Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
sifatkan".
السادس:
من استهزأ بشيء من دين الرسول صلى الله عليه وسلم أو ثوابه أو عقابه كفر.
KEENAM: ORANG YANG
MENGOLOK-OLOK SESUATU DARI AGAMA ROSULULLOH (صلى
الله عليه وسلم) ATAU MENGEJEK PAHALANYA, ATAU MENGOLOK-OLOK SIKSAANNYA MAKA
DIA TELAH KAFIR.
قال
الله تعالى: {يَحْذَرُ الْمُنَافِقُونَ أَنْ تُنَزَّلَ عَلَيْهِمْ سُورَةٌ
تُنَبِّئُهُمْ بِمَا فِي قُلُوبِهِمْ قُلِ اسْتَهْزِئُوا إِنَّ اللَّهَ مُخْرِجٌ
مَا تَحْذَرُونَ (64) وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ
وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
(65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ
طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (66)}
[التوبة: 64 - 66].
Dan Alloh (تعالى) berkata: "Orang-orang yang munafiq itu takut akan diturunkan
terhadap mereka sesuatu surat yang menerangkan apa yang tersembunyi dalam hati
mereka. Katakanlah kepada mereka: "Teruskanlah ejekan-ejekan kalian",
sesungguhnya Alloh akan menyatakan apa yang kalian takutkan itu. Dan jika kamu
tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka
akan manjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja". Katakanlah: "Apakah terhadap Alloh, ayat-ayat-Nya dan Rosul-Nya
kalian selalu berolok-olok?, tidak perlu kalian minta maaf, karena kalian telah
kafir sesudah beriman, jika Kami memaafkan segolongan dari kalian (lantaran
mereka bertaubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain) disebabkan
mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa". (At-Taubah: 64-66).
ويدخل
في هذا القسم: كل مَن سب الله تعالى أو سب رسوله صلى الله عليه وسلم، فهو كافر.
Dan masuk pada
bagian ini adalah setiap yang mencela Alloh (تعالى)
atau mencela Rosul-Nya (صلى الله عليه وسلم)
maka dia adalah kafir.
ويدخل
في هذا القسم أيضًا: كل من اعتقد أن القرآن مخلوق فهو كافر.
Dan masuk pada
bagian ini juga adalah setiap orang yang berkeyakinan bahwasanya Al-Qur'an
adalah makhluk maka dia adalah kafir.
قال
تعالى: {وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّى
يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ
لَا يَعْلَمُونَ} [التوبة: 6].
Dia (تعالى)
berkata: "Dan jika seorang
di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka
lindungilah dia supaya dia mendengar perkataan Alloh, kemudian antarkanlah dia
ke tempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak
mengetahui". (At-Taubah:
6).
وقال
تعالى: {أَفَتَطْمَعُونَ أَنْ يُؤْمِنُوا لَكُمْ وَقَدْ كَانَ فَرِيقٌ مِنْهُمْ
يَسْمَعُونَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ يُحَرِّفُونَهُ مِنْ بَعْدِ مَا عَقَلُوهُ
وَهُمْ يَعْلَمُونَ} [البقرة: 75].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Apakah kalian masih mengharapkan mereka akan percaya
kepada kalian, padahal segolongan dari mereka mendengar perkataan Alloh, lalu
mereka mengubahnya setelah mereka memahaminya, sedang mereka mengetahui?". (Al-Baqoroh: 75).
ويدخل
في هذا القسم أيضًا: الجدال في القرآن كفرٌ، قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مِرَاءٌ فِي الْقُرْآنِ كُفْرٌ». أخرجه الإمام أحْمد وأبو
داود عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ. وفي لفظ أحْمد: «جِدَالٌ فِي الْقُرْآنِ
كُفْرٌ».
Dan masuk pada
bagian ini juga adalah berdebat tentang Al-Qur'an adalah kekufuran, Rosululloh
(صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
berkata: "Menentang Al-Qur'an adalah kufur". Diriwayatkan oleh
Al-Imam Ahmad dan Abu Dawud dari Abu Huroiroh, dan di dalam lafadz
Ahmad: "Mendebat tentang Al-Qur'an adalah kufur".
ويدخل
في هذا القسم أيضًا: كل مَن سب سائر أهل السنة والجماعة، فهو كافر.
Dan masuk pada
bagian ini juga adalah setiap orang yang mencela seluruh Ahlissunnah wal Jama'ah
maka dia kafir.
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «لَا تَسُبُّوا أَصْحَابِي،
فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ
ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ، وَلَا نَصِيفَهُ». أخرجه الجماعةُ عَنْ أَبِي
سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ، وَأَبِي هُرَيْرَةَ.
Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: "Janganlah kalian mencela para shohabatku, demi
jiwa-Ku yang berada di tangan-Nya, kalaulah salah seorang di antara kalian
menginfaqkan emas semisal gunung Uhud maka tidaklah mengimbangi segenggam infaq
salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya". Diriwayatkan
oleh Al-Jama'ah, dari Abu Sa'id Al-Khudriy dan Abu Huroiroh.
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «آيَةُ الإِيمَانِ حُبُّ
الأَنْصَارِ، وَآيَةُ النِّفَاقِ بُغْضُ الأَنْصَارِ». أخرجه الشَّيخان عن أنس
بن مالك رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.
Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: "Tanda keimanan adalah mencintai kaum Anshor,
dan tanda kemunafiqkan adalah membenci kaum Anshor". Diriwayatkan oleh
Asy-Syaikhon dari Anas bin Malik semoga Alloh meridhoinya.
وقَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الأَنْصَارُ لاَ يُحِبُّهُمْ إِلَّا
مُؤْمِنٌ، وَلاَ يُبْغِضُهُمْ إِلَّا مُنَافِقٌ، فَمَنْ أَحَبَّهُمْ أَحَبَّهُ
اللَّهُ، وَمَنْ أَبْغَضَهُمْ أَبْغَضَهُ اللَّهُ». أخرجه الشَّيْخان عن البَرَاء
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.
Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: "Kaum Anshor tidaklah mereka dicintai
melainkan orang yang beriman, dan tidaklah mereka dibenci melainkan orang
munafiq, barang siapa mencintai mereka maka Alloh mencintainya, dan barang
siapa yang membenci mereka maka Alloh membencinya". Diriwayatkan oleh
Asy-Syaikhon dari Al-Baro' semoga Alloh meridhoinya.
السابع:
السحر، ومنه الصرف والعطف، فمن فعله أو رضي به كفر.
KETUJUH: SIHIR, DIANTARANYA
ADALAH ASH-SHORF (MENJADIKAN SESEORANG BERPALING DARI KECENDRUNGAN
TERHADAP SESUATU) DAN AL-'ATHF (MENJADIKAN RASA CENDURING KEPADA SESUATU),
BARANG SIAPA YANG MELAKUKAN PERBUATAN INI DAN DIA MERIDHOINYA MAKA DIA TELAH
KAFIR.
قال
الله تعالى: {وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ
فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ} [البقرة: 102].
Alloh (تعالى) berkata: “Dan
tidaklah keduanya mengajarkan (sihir) kepada seseorangpun sampai keduanya
mengatakan: Sesungguhnya kami adalah ujian bagimu, maka janganlah kamu kafir”.
(Al-Baqoroh: 102).
وَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَتَى كَاهِنًا، أَوْ
عَرَّافًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى
مُحَمَّدٍ». أخرجه الإمام أحْمد عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، وَالْحَسَنِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُما.
Dan Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: "Barang siapa yang mendatangi dukun atau
peramal lalu membenarkan apa yang dia katakan maka sungguh dia telah kufur
terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)". Diriwayatkan oleh Ahmad dari Abu Huroiroh dan Al-Hasan
semoga Alloh meridhoi keduanya.
وَقَالَ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَنْ أَتَى حَائِضًا، أَوِ امْرَأَةً فِي
دُبُرِهَا، أَوْ كَاهِنًا، فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُولُ، فَقَدْ كَفَرَ بِمَا
أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ». أخرجه الإمام أحْمد، وابن ماجه عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ.
Dan beliau (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) berkata: "Barang siapa mendatangi (menjima'i) wanita
yang haid atau (menjima'i) wanita pada duburnya atau (mendatangi) dukun lalu
membenarkan terhadap apa yang dikatakannya maka sungguh dia telah kufur
terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)". Diriwayatkan oleh Ahmad dan Ibnu Majah dari Abu
Huroiroh semoga Alloh meridhoinya.
الثامن:
مظاهرة المشركين ومعاونتهم على المسلمين.
KEDELAPAN: MEMBANTU
ORANG-ORANG MUSYRIK DAN MENOLONG MEREKA DALAM MEMUSUHI ORANG-ORANG ISLAM.
قال
الله تعالى: {وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا
يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ} [المائدة: 51].
Alloh (تعالى) berkata: “Dan
Barangsiapa di antara kalian yang menjadikan mereka (orang-orang kafir) sebagai
kawan setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh
tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zholim”. (Al-Maidah: 51).
وقال
تعالى: {يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُودَ وَالنَّصَارَى
أَوْلِيَاءَ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ
فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ} [المائدة:
51].
Dan Dia (تعالى)
berkata: "Wahai
orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengambil orang-orang Yahudi dan
Nasroni menjadi wali-wali (kalian); sebagian mereka adalah wali atas sebagian
yang lain. Barang siapa di antara kalian mengambil mereka menjadi wali, maka sesungguhnya
orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Alloh tidak memberi petunjuk
kepada orang-orang yang zholim". (Al-Maidah:
51).
يتولاهم
بالمظاهرة والمناصرة، أو يتولاهم بالْمحبة.
Mereka
berloyalitas dengan membantu dan menolong mereka, atau mereka berloyalitas
dengan kecintaan.
قال
تعالى: {وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا
يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ}
[البقرة: 165].
Dan (تعالى) berkata: "Dan diantara manusia
ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Alloh; mereka mencintainya
sebagaimana mereka mencintai Alloh. Dan orang-orang yang beriman sangat cinta
kepada Alloh". (Al-Baqoroh: 165).
التاسع:
من اعتقد أن بعض الناس يسعه الخروج عن شريعة محمد صلى الله عليه وسلم كما وسع
الخضر الخروج عن شريعة موسى عليهما السلام فهو كافر.
KESEMBILAN: ORANG
YANG MEYAKINI BAHWASANYA SEBAGIAN MANUSIA MEMILIKI KELUASAN UNTUK KELUAR DARI
SYARI'AT MUHAMMAD (صلى الله عليه وسلم), SEBAGAIMANA
TELAH ADA KELUASAN BAGI KHIDHIR UNTUK KELUAR DARI SYARI'AT MUSA (عليه
السلام) MAKA DIA ADALAH KAFIR.
قال
الله تعالى: {وَمَنْ يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْهُ
وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ} [آل عمران: 85].
Alloh (تعالى) berkata: "Barang siapa
mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu) darinya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang merugi".
(Ali Imron: 85).
بعث
الله سبحانه محمدًا صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إلى الناس كافة.
Alloh (سبحانه)
mengutus Muhammad (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
untuk semua manusia.
قال
تعالى: {قُلْ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا}
[الأعراف: 158].
Dia (تعالى)
berkata: "Katakanlah:
"Wahai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Alloh kepada kalian
semua". (Al-A'rof:
158).
وقال
تعالى: {وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا
وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ} [سبأ: 28].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan Kami tidak mengutusmu, melainkan kepada umat
manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (Saba': 28).
وقال
تعالى: {وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ (107) قُلْ إِنَّمَا
يُوحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ فَهَلْ أَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
(108) فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ آذَنْتُكُمْ عَلَى سَوَاءٍ وَإِنْ أَدْرِي
أَقَرِيبٌ أَمْ بَعِيدٌ مَا تُوعَدُونَ (109)} [الأنبياء: 107 - 109].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan
tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk sebagai rohmat bagi semesta alam.
Katakanlah: "Sesungguhnya yang diwahyukan kepadaku adalah:
"Bahwasanya sesembahan kalian adalah Sesembahan yang Satu, maka hendaklah
kalian berserah diri (kepada-Nya)". Jika mereka berpaling maka katakanlah:
"Aku telah menyampaikan kepada kalian semua (tentang ajaran) yang sama
(antara kita) dan aku tidak mengetahui apakah yang diancamkan kepada kalian itu
sudah dekat atau masih jauh?".
(Al-Anbiya': 107-109).
عَنْ
جَابِرٍ، أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ، أَتَى النَّبِيَّ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكِتَابٍ أَصَابَهُ مِنْ بَعْضِ أَهْلِ الْكِتَابِ،
فَقَالَ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، إِنِّي أَصَبْتُ كِتَابًا حَسَنًا مِنْ بَعْضِ
أَهْلِ الْكِتَابِ، قَالَ: فَغَضِبَ وَقَالَ: «أَمُتَهَوِّكُونَ فِيهَا يَا ابْنَ
الْخَطَّابِ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ
نَقِيَّةً، لَا تَسْأَلُوهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوا
بِهِ، أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوا بِهِ، وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لَوْ كَانَ
مُوسَى حَيًّا مَا وَسِعَهُ إِلَّا أَنْ يَتَّبِعَنِي». أخرجه الإمام أحْمد، وابن
أبي شيبة في "مصنفه"، والبيهقي في "شعب الإيمان".
Dari Jabir,
bahwasanya Umar Ibnul Khoththob datang kepada Nabi (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) yang dengan suatu kitab (tulusan) yang sampai kepadanya dari
sebagian Ahlul Kitab, lalu beliau berkata: "Wahai Rosululloh, sesungguhnya
sampai kepadaku suatu kitab yang bagus dari Ahlul Kitab, beliau berkata:
"Maka beliau marah", dan beliau berkata: "Kamu kagum padanya
wahai Ibnul Khoththob!, demi Robbku yang berada di tangannya, sungguh aku telah
datangkan kepada kalian tentangnya dalam keadaan putih bersih, kalian bertanya
tentang sesuatu maka diberitakan kepada kalian dengan kebenaran lalu kalian
mendustakan tentangnya, atau dengan kebatilan lalu kalian membenarkan tentangnya,
demi jikawu yang berada di tangan-Nya, kalaulah Musa masih hidup maka tidak ada
keluasan baginya kecuali dia mengikutiku".
Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, Ibnu Abi Syaibah di dalam "Mushonnaf"nya
dan Al-Baihaqiy di dalam "Syu'abul Iman".
وَقال
هِرَقْلُ لِعُظَمَاءِ الرُّومِ فِي دَسْكَرَةٍ لَهُ بِحِمْصَ: يَا مَعْشَرَ
الرُّومِ، هَلْ لَكُمْ فِي الفَلاَحِ وَالرُّشْدِ، وَأَنْ يَثْبُتَ مُلْكُكُمْ،
فَتُبَايِعُوا هَذَا النَّبِيَّ؟ فَحَاصُوا حَيْصَةَ حُمُرِ الوَحْشِ إِلَى
الأَبْوَابِ، فَوَجَدُوهَا قَدْ غُلِّقَتْ، فَلَمَّا رَأَى هِرَقْلُ نَفْرَتَهُمْ،
وَأَيِسَ مِنَ الإِيمَانِ، قَالَ: رُدُّوهُمْ عَلَيَّ، وَقَالَ: إِنِّي قُلْتُ
مَقَالَتِي آنِفًا أَخْتَبِرُ بِهَا شِدَّتَكُمْ عَلَى دِينِكُمْ، فَقَدْ
رَأَيْتُ، فَسَجَدُوا لَهُ وَرَضُوا عَنْهُ، فَكَانَ ذَلِكَ آخِرَ شَأْنِ هِرَقْلَ.
أخرجه الشَّيخانِ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، عَنْ عُبَيْدِ اللهِ بْنِ عَبْدِ اللهِ بْنِ
عُتْبَةَ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، وهذا لَفظ البخاريّ.
Dan Hiroql berkata kepada para pembesar-pembesar Rum di
istananya di Himsh: "Wahai warga Rum, apakah kalian (menginginkan)
kemenangan dan petunjuk, dan kalian ingin dikokohkan kerajaan kalian, maka bai'atlah
Nabi ini?, maka mereka berdesakan lari menuju pintu-pintu, namun mereka
mendapatinya sudah dikunci, maka tatkala Hiroql melihat berpalingnya mereka,
diapun memutuskan (keinginannya) dari beriman, dia pun berkata:
"Kembalikan mereka kepadaku", dan dia berkata: "Sesungguhnya aku
berkata dengan perkataanku tadi, aku hanya ingin mengetahui kekokohan kalian atas
agama kalian, sungguh aku telah melihat", mereka pun sujud kepadanya dan
mereka meridhoinya, demikianlah keadaan akhir Hiroql". Diriwayatkan oleh
Asy-Syaikhon, dari Az-Zuhriy, dari Ubaidillah bin Abdillah bin 'Utbah, dari Ibnu
'Abbas, dan ini adalah lafadznya Al-Bukhoriy.
العاشر:
الإعراض عن دين الله لا يتعلمه ولا يعمل به.
KESEPULUH: BERPALING
DARI AGAM ALLOH (تعالى), TIDAK MEMPELAJARINYA DAN TIDAK
PULA MENGAMALKANNYA.
قال
الله تعالى: {وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ
عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ} [السجدة: 22].
Alloh (تعالى) berkata:
“Dan siapakah yang lebih zholim dari orang-orang yang telah diberi peringatan
dengan ayat-ayat Robbnya, kemudian dia berpaling darinya? Sesungguhnya kami
akan memberi balasan kepada orang-orang yang berdosa”. (As-Sajdah: 22).
وقال
تعالى: {وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا
وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى (124) قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي
أَعْمَى وَقَدْ كُنْتُ بَصِيرًا (125) قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ آيَاتُنَا
فَنَسِيتَهَا وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنْسَى (126)} [طه: 124-126].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan barang siapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya
baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari
kiamat dalam keadaan buta". Dia berkata: "Wahai Robbku, mengapa
Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya adalah
seorang yang melihat?". Alloh berkata: "Demikianlah, telah datang
kepadamu ayat-ayat Kami, maka kamu melupakannya, dan begitu (pula) pada hari
ini kamu pun dilupakan". (Thoha: 124-126).
وقال
تعالى: {وَلَقَدْ ذَرَأْنَا لِجَهَنَّمَ كَثِيرًا مِنَ الْجِنِّ وَالْإِنْسِ
لَهُمْ قُلُوبٌ لَا يَفْقَهُونَ بِهَا وَلَهُمْ أَعْيُنٌ لَا يُبْصِرُونَ بِهَا
وَلَهُمْ آذَانٌ لَا يَسْمَعُونَ بِهَا أُولَئِكَ كَالْأَنْعَامِ بَلْ هُمْ
أَضَلُّ أُولَئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ} إلى قوله: {وَالَّذِينَ كَذَّبُوا
بِآيَاتِنَا سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ (182)} [الأعراف: 179
- 182].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan
sesungguhnya Kami jadikan untuk (penghuni neraka Jahannam) kebanyakan dari jin
dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami
(ayat-ayat Alloh) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya
untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Alloh), dan mereka mempunyai telinga
(tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Alloh), mereka itu seperti
binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat, mereka itulah orang-orang yang
lalai"- sampai perkataan-Nya-:
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan
menarik mereka dengan berangaur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang
tidak mereka ketahui". (Al-A'rof: 179-182).
وقال
تعالى: {فَلَمَّا زَاغُوا أَزَاغَ اللَّهُ قُلُوبَهُمْ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي
الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ} [الصف: 5].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Maka tatkala mereka berpaling (dari kebenaran), Alloh palingkan
hati-hati mereka; dan Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasiq". (Ash-Shof: 5).
ويدخل
في هذا القسم: كل مَن ترك الصلاة فهو كافر.
Dan masuk pada bagian ini adalah setiap orang yang
meninggalkan sholat maka dia adalah kafir.
قال
تعالى: {وَمَا مَنَعَهُمْ أَنْ تُقْبَلَ مِنْهُمْ نَفَقَاتُهُمْ إِلَّا أَنَّهُمْ
كَفَرُوا بِاللَّهِ وَبِرَسُولِهِ وَلَا يَأْتُونَ الصَّلَاةَ إِلَّا وَهُمْ
كُسَالَى وَلَا يُنْفِقُونَ إِلَّا وَهُمْ كَارِهُونَ} [التوبة: 54].
Dan Dia (تعالى) berkata: "Dan
tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafqoh-nafqoh
mereka melainkan karena mereka kafir kepada Alloh dan Rosul-Nya dan mereka
tidak mengerjakan sholat, melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafqohkan
(harta) mereka, melainkan mereka adalah benci". (At-Taubah: 54).
وَقَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «الْعَهْدُ الَّذِي بَيْنَنَا
وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ». أخرجه الإمام أحْمد،
والنسائي، وأبو داود، وابن ماجه، والترمذي، عَنْ الحُسَيْنِ بْنِ وَاقِدٍ، عَن
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُرَيْدَةَ، عَنْ أَبِيهِ، وقال الترمذي: وَفِي
البَابِ عَنْ أَنَسٍ، وَابْنِ عَبَّاسٍ: "هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ
غَرِيبٌ".
Dan Rosululloh (صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
berkata: "Perjanjian antara kami (kaum muslimin) dan di antara mereka (orang-orang
kafir) adalah sholat, maka barang siapa meninggalkannya maka sungguh dia telah
kafir". Diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, An-Nasa'iy, Abu Dawud, Ibnu
Majah, At-Tirmidziy dari Al-Husain bin Waqid, dari Abdulloh bin Buroidah,
dari bapaknya, dan At-Tirmidziy berkata: "Hadits ini adalah hasan
shohih ghorib".
ولا
فرق في جميع هذه النواقض بين الهازل والجاد والخائف، إلا المكره.
Dan tidak ada perbedaan
pada seluruh pembatal-pembatal ini, sama saja dengan bermain-main (dalam melecehkan)
atau benar-benar (melecehkan) atau juga orang yang takut kecuali orang yang dipaksa
(melakukan demikian itu).
وكلها
من أعظم ما يكون خطرا، وأكثر ما يكون وقوعا، فينبغي للمسلم أن يحذرها، ويخاف منها
على نفسه.
Dan semuanya (dari
pembatal-pembatal tersebut) adalah paling besar bahayanya, dan kebanyakan orang
telah terjatuh padanya, maka seharusnya bagi setiap muslim berhati-hati darinya
dan takut darinya terhadap dirinya sendiri.
نعوذ
بالله من موجبات غضبه وأليم عقابه.
Kita
berlindung kepada Alloh dari segala sesuatu yang mengundang kemurkaan-Nya dan
kepedihan siksaan-Nya.
وصلى
الله على خير خلقه محمد وآله وصحبه وسلم.
سُبْحَانَكَ
اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ
وَأَتُوبُ إِلَيْكَ.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar