HANYA ADA DUA
ISLAM ATAU KAFIR
بسم الله الرحمن الرحيم، وبه نستعين، لا حول ولا قوة إلا بالله، وبعد:
Tiga hari yang lalu Sheikh Syi'ah berceramah lagi dengan berkata:
"Di
dalam agama kita tidak dikenal yang namanya Syi'ah dan Sunniy, semuanya
sama disebut orang-orang Islam, kemudian muncul Wahhabiyyun Takfiriyyun
yang mereka mengkafirkan kita, padahal mereka yang kafir, pada asalnya
mereka itulah yang kafir, mereka itu Amrikiyyun Su'udiyyun.".
Kami
Ahlussunnah mengkafirkan mereka (kaum Syi'ah) karena mereka membuang
mushhaf-mushhaf Al-Qur'an di dalam selokan di kota Sho'dah dan mereka
membakar ratusan mushhaf Al-Qur'an di Kitaf, lalu Sheikh Syi'ah itu
membalikan fakta, dia Qotalahulloh menyatakan bahwa:
"Wahhabiyyun
(ya'ni kaum muslimin Dammaj) menghinakan Al-Qur'an, membuang Al-Qur'an
di WC, mereka ketika telah selesai membaca Al-Qur'an maka mereka tanpa
mengucapkan:
"صدق الله العظيم".
"Telah
benar Alloh yang Maha Agung", bahkan Yahya Al-Hajuriy menyatakan bid'ah
mengucapkan ini, jadi Alloh tidak benar, Al-Qur'an tidak benar yang
benar Yahya Al-Hajuriy".
Dengan
licik dan dustanya Sheikh Syi'ah yang kafir ini, tidak heran kalau
kemudian Muhammad Al-Imam Laa Jazaahulloohu khoiro tidak mengkafirkan
mereka, sebagaian ikhwah di Tanah Air mempertanyakan keberadaan Muhammad
Al-Imam ini, karena mungkin mereka telah membaca "Nawaaqidul Islaam"
(pembatal-pembatal keislaman) tentang barang siapa yang tidak
mengkafirkan orang kafir maka dia adalah kafir.
Kita katakan:
"Muhammad
Al-Imam adalah paling sesatnya ulama, dan paling hinanya orang yang
mengaku sebagai "imam", kita tidak mengkafirkannya karena dia banyak
berkelit dan bersilat lidah serta tidak berpendirian, dia banyak
"kalaunya", "kalau Rofidhoh tidak menghinakan Al-Qur'an maka mereka
adalah muslimun, kalau Rofidhoh....", dengan sebab tidak memiliki
pendirian tetap, ini membuat kita tercegah untuk mengkafirkannya, adapun
kalau dia dengan terangan-terangan menyatakan dengan pengitlakan bahwa
Rofidhoh adalah muslimun dengan tanpa ada "kalau-kalau"nya maka kita
akan kafirkan sebagaimana pengkafiran kita terhadap Abdurrohman Wahid
alias Gusdur, karena dia tidak mengkafirkan Kristen, padahal Alloh
Ta'ala telah berkata:
"إن الذين كفروا من أهل الكتاب والمشركين".
"Sesungguhnya orang-orang yang telah kafir dari kalangan Ahlil Kitab dan orang-orang musyrik".
Jika diitlakan di dalam Al-Qur'an tentang penyebutan Ahlul kitab maka dia adalah Yahudi dan Nashroni (Kristen).
Orang
yang tidak mengkafirkan orang-orang kafir justru mereka sangat
bermudah-mudahan dalam mengkafirkan kaum muslimin, sekadar contoh:
Gusdur
dan orang-orang Shufiy tidak mengkafirkan Ahlul Kitab namun mereka
berani mengkafirkan Imam An-Najdiy, juga Muhammad bin Abdil Wahhab
Al-Washobiy Laa Jazaahulloohu Khoiro tidak mengkafirkan Rofidhoh namun
dia berani mengkafirkan Imam Dammaj Yahya Al-Hajuriy dan mereka
menghukumi untuk dipenggal kepala Al-Hajuriy dengan pedang:
"ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا".
"Wahai Robb kami, janganlah Engkau menyesatkan hati kami setelah Engkau memberi hidayah kepada kami".
Ditulis oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy di dalam parit di pertahanan Alu Manna' pada hari Rabu 29 Shofar 1435.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar