Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

BERBAHAGIA BILA BERBUAT BAIK

BERBAHAGIBILBERBUAT BAIK
بسم الله الرحمن الرحيم، وبه نستعين، وبعد:
Alloh Subhanah wa Ta'ala berkata:
"وما بكم من نعمة فمن الله".
"Dan apa saja pada kalian dari suatu ni'mat maka itu datangnya dari Alloh".
Diantara ni'mat yang membuat hamba berbahagia adalah ni'mat bisa berbuat baik terhadap sesama, bila seorang muslim berbuat baik kepada orang lain maka dia akan memperoleh dua kebaikan yang akan membahagiakannya di kehidupan dunia dan akhiratnya:
Kebaikan Pertama: Dia akan didoakan dengan doa kebaikan, diantara bentuk doanya yang diajarkan oleh Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam adalah:

"جزاك الله خيرا".
"Semoga Alloh membalasmu dengan kebaikan".
Kebaikan Kedua: Dia akan disyukuri oleh orang yang telah berbuat baik kepadanya, Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
"لا يشكر الله من لا يشكر الناس".
"Tidak bersyukur kepada Alloh siapa yang tidak bersyukur kepada manusia".
Bila seseorang diberi kebaikan oleh orang lain, dengan pemberian itu dia mensyukurinya dan meyakini bahwa itu datangnya dari Alloh dan orang yang berbuat baik itu hanya sebagai penyebab maka dia akan bertambah bahagia karena dia telah mengumpulkan dua kesyukuran, bersyukur kepada Alloh dan bersyukur kepada orang yang telah berbuat baik kepadanya, dalam suatu riwayat Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
"لا يشكر الناس من لا يشكر الله".
"Tidak bersyukur kepada manusia siapa yang tidak bersyukur kepada Alloh".
Siapa yang bersyukur kepada Alloh maka kesyukurannya itu akan membawanya untuk mensyukuri siapa saja yang menjadi penyebab kebaikan untuknya, segala kebaikan yang dia syukuri itu sebagai tanda kebaikan dan kebahagian akan bertambah baginya, Alloh Ta'ala tegaskan dengan setegas-tegasnya:
"لأزيدنكم".
"Sungguh Aku akan tambahkan (kebaikan itu) untuk kalian".
Orang yang suka berbuat baik tidak hanya dia yang mendapatkan kebahagian dan tambahan kebaikan namun orang yang dia telah berbuat baik kepadanya juga bergembira atas kebaikan yang diperbuat untuknya.
Bila seseorang berbuat baik kepada orang lain maka yang diberi kebaikan itu akan selalu mengenang kebaikannya, terutama bagi mereka yang sangat membutuhkan kebaikan tersebut, bila seseorang sangat membutuhkan kebaikan seperti ini lalu kemudian kamu memberikan kebaikan kepadanya maka sungguh kamu akan mendapatkan keutamaan dan kebaikan pula:
"هل جزاء الإحسان إلا الإحسان".
"Tidaklah ada balasan kebaikan melainkan kebaikan (pula)".
Ditulis oleh:
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy di Masjid As-Sunnah Sa'wan Shan'a.
Tulisan Terkait Lainnya :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar