Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Berpindah Untuk Meraih Syahadah

BERPINDAH
UNTUK MERAIH SYAHADAH

بسم الله الرحمن الرحيم. الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، أما بعد 
:
Pada hari Rabu 28 Shofar 1435 setelah ashar kaum Syi'ah mulai lagi melakukan penyerangan terhadap pertahanan Alu Manna', dengan penyerangan itu mereka berhasil menguasai rumah Ayyub dan sekelilingnya matras Hajuriyyin.
Dengan serangan itu terbunuh kawan kami Usamah Al-Libiy dan Abdulloh Az-Ziro'iy semoga Alloh merohmati kami dan keduanya, dan yang luka sekitar tiga orang semoga Alloh menyembuhkan kami dan mereka.

Adapun Usamah Al-Libiy Rohmatulloh 'Alaih maka beliau awalnya jaga di matras Syuhada' gunung Barroqoh, ketika Al-Akh Juma'iy Hafizhohulloh terluka pada dua hari yang lalu, dan beliau merasakan luka dikepalanya semakin berat maka beliau ke klinik di markiz Dammaj dan beliau meminta Usamah Al-Libiy untuk menggantikan posisi beliau di Alu Manna', menjelang ashar Usamah datang ke Alu Manna', dan beliau langsung mengunjungi matras-matras untuk mengetahui medan jihad di Alu Manna', beberapa menit setelah sholat ashar beliau datang ke matras kami dan meminta kepadaku untuk kutunjukan matras-matras kami yang berhadapan langsung dengan matras-matras Syi'ah, setelah melihat matras-matras tersebut terjadilah pertempuran sengit, beliau keluar masuk ke matras kami, kemudian beliau masuk ke matras kami yang lain dan berjumpa dengan Abu Muhammad Anas Al-Limboriy Hafizhohulloh di dalamnya, keduanya kemudian bangkit bersama-sama mencegah serangan kaum Syi'ah, terjadi baku tembak yang sangat dahsyat, beberapa menit kemudian kepala beliau terkena tembakan, langsung beliau terjatuh mati semoga Alloh merohmatinya dan menjadikannya mati syahid.
Ketika Abu Muhammad Anas Al-Limboriy menyampaikan berita kematiannya kepadaku, membuat diriku terasa sedih karena kehilangan seorang penulis handal, masya Alloh beliau banyak memiliki tulisan-tulisan terutama masalah rudud (bantahan-bantahan), dan sungguh aku teringat dengan mimpinya yang indah, beberapa bulan yang lalu Al-Akh Ali At-Tanzaniy Hafizhohulloh yang beliau teman jaga bersamanya di Barroqoh menyampaikan mimpi Usamah Al-Libiy: "Usamah mimpi mencabut bulu-bulu ketiaknya sendiri, setelah dicabut semua lansung diberikan wangi-wangian yang sangat harum". Maka aku katakan ke Ali: "Subhanalloh ini adalah mimpi yang sangat bagus, Wallohi kalaulah saya yang mimpi seperti itu tentu saya sangat berbahagia, dia adalah mimpi yang sangat istimewa, teman kita ini akan terampuni dosa-dosanya, bulu-bulu ketiak itu menunjukan dosa-dosanya, ketika beliau cabut maka dosa-dosanya mulai berjatuhan, karena orang yang mencabut bulu ketiak dia telah mengamalkan amalan fithroh (pengsucian atau pembersihan), Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
"الفطرة خمس أو خمس من الفطرة....".
"Fithroh ada lima atau lima yang termasuk fitroh....", pada hadits tersebut disebutkan diantaranya "mencabut bulu ketiak".
Adapun mimpi saudara kita Usamah: "Setelah itu diberikan wangi-wangian" maka Insya Alloh setelah beliau dihapus dosa-dosanya beliau akan mendapatkan suatu kebaikan, jika beliau diberi umur panjang maka beliau akan memberi manfaat kepada ummat, beliau ini seperti yang dipermisalkan oleh Rosululloh tentang seorang penjual minyak wangi, orang yang duduk dengannya akan mendapatkan wanginya ya'ni akan mendapatkan faedah ilmiyyah darinya. Dan kalau beliau mati Insya Alloh syahid, karena ciri orang yang mati syahid:
"والريح ريح المسك".
"Dan wanginya adalah harumnya minyak wangi", dan ini Insya Alloh yang akan beliau peroleh karena kita melihat beliau sangat bersemangat dalam mencari syahadah.

Ditulis oleh:

Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy di pertahanan Alu Manna' Dammaj pada hari Rabu 29 Shofar 1435.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar