Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Untaian Kata-Kata Dari Abu Ahmad Al Limbory



Untaian Kata-Kata Dari Abu Ahmad Al Limbory

قال أبو أحمد محمد بن سليم آل لابسانا:
 "السنة كالسفينة، من ركبها فهو من أهل الجنة".

Abu Ahmad Muhammad bin Salim Alu Labisana berkata:
"As-Sunnah seperti perahu, barang siapa menaikinya maka dia termasuk dari penghuni surga".
Keterangan:
As-Sunnah yang dimaksud di sini adalah Islam, Al-Imam Al-Barbahariy berkata:

 "الإسلام هو السنة والسنة هي الإسلا".

"Islam adalah sunnah dan sunnah adalah islam".

Maka barang siapa yang menolak sunnah maka sungguh dia telah melepaskan keislaman dari dirinya, tidak seorangpun akan mampu mengetahui bagaimana beribadah?, bagaimana tata cara sholat, puasa dan haji melainkan dengan keterangan dari as-sunnah.

Di dalam Al-Qur'an disebutkan tentang sholat -misalnya-, tidak disebutkan di sana tata caranya dan berapa jumlah rokaatnya?, dan semua itu dijelaskan melalui lisan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam atau yang biasa dikenal dengan istilah "As-Sunnah".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar