MENENGOK PERGERAKAN SYI'AH.
Soal:
Bismillaah... Apakah benar bahwa kaum Syi'ah tidak bisa dikafirkan
karena mereka membela anak keturunan Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi
wa Sallam?.
Jawab: Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhmadulillaahi Robbil 'Aalamiin. Ammaa Ba'd:
Apa
yang didengung-dengungkan itu hanya sekedar pengakuan saja, anak cucu
Nabi Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam memuliakan Al-Qur'an dan
memuliakan As-Sunnah, adapun kaum Syi'ah maka sesungguhnya mereka
menginjak-injak mushhaf Al-Qur'an dengan kaki-kaki mereka, mereka
melempar mushhaf Al-Qur'an di hadapan Lajnah dan mereka membakar
kitab-kitab As-Sunnah (yang berisikan hadits-hadits Nabi), mereka
merendahkan kalimat Alloh dan menghinakanya,
maka barang siapa memerangi
mereka maka sungguh dia telah berada di puncak Islam, ya'ni dia telah
berjihad fii Sabiilillah, Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam
berkata: "Barang siapa berperang supaya menjadikan kalimat Alloh tinggi
maka dia di jalan Alloh". Dan barang siapa berada di jalan Alloh lalu
terbunuh atau dibunuh maka dia adalah mati syahid, sama saja dia dibunuh
oleh orang jahat, orang kafir atau orang sesat, Nabi Shollallohu
'Alaihi wa Sallam berkata tentang 'Ammar: "Dia dibunuh oleh sekelompok
orang kejam". Beliau juga berkata tentang Umar dan Utsman sebagai dua
orang mati syahid: "Wahai Uhud diam kamu, sesungguhnya di atasmu adalah
nabi, shiddiq dan syahidan (dua orang syahid)". Umar dibunuh oleh
seorang kafir ketika beliau sedang sholat, Utsman dibunuh oleh para
pemberontak yang kejam setelah beliau dihishor di dalam rumahnya, dan
beliau dibunuh ketika sedang membaca Al-Qur'an.
Soal:
Bukankah Ali bin Abi Tholib memiliki putra namanya Muhammad, kenapa
dikatakan Muhammad bin Al-Hanafiyyah? bukan Muhammad bin Ali?.
Jawab:
Dikatakan seperti itu supaya terbedakan antara beliau dengan Al-Hasan
dan Al-Husain, karena keduanya termasuk keturunan Ali dari pernikahannya
dengan Fatimah bintu Rosulillah, adapun Muhammad maka beliau termasuk
putra Ali dari pernikahannya dengan wanita dari Bani Hanifah atau Bani
Al-Hanafiyah, dengan sebab itu beliau dinamai dengan Muhammad Ibnul
Hanafiyyah.
Dari keterangan ini terdapat beberapa faedah, diantaranya:
Pertama:
Bolehnya bagi seseorang menisbatkan dirinya kepada ibu, dengan
ketentuan bukan mengingkari keberadaan bapaknya atau bukan pula membenci
bapaknya.
Kedua:
Al-Hasan dan Al-Husain lebih utama dari pada Muhammad Al-Hanafiyyah,
karena Al-Hasan dan Al-Husain termasuk dari jalur keturunan Nabi
Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, sedangkan Muhammad tidak dari keturunan
beliau.
Soal: Apa bedanya Syi'ah zaman dahulu dengan Syi'ah zaman sekarang?.
Jawab:
Penamaan Syi'ah pada asalnya dinisbatkan kepada kelompok Ali bin Abi
Tholib, kemudian mereka ghuluw (berlebih-lebihan) kepada Ali, hingga
beliau memerangi mereka dan menyiksa mereka bahkan membakar mereka
dengan api. Setelah Ali meninggal muncul kaum Syi'ah beraqidah baru,
yaitu mereka lebih mengutamakan Ali dari pada Utsman. Pada generasi
Syi'ah berikutnya mulai mencela para shohabat, dan pada zaman kita ini
kaum Syi'ah mengumpulkan semua kejelekan yang dilakukan oleh kaum
Syi'ah sebelumnya, mulai dari ghuluw kepada Ali, mengutamakan Ali atas
Utsman, mencela para shohabat bahkan mengkafirkan mereka, ditambah lagi
dengan aqidah baru mereka yaitu menghina Al-Qur'an dan menolak As-Sunnah
maka sungguh kaum Syi'ah di zaman ini lebih kafir dari pada Yahudi dan
Nashroni.
Dijawab oleh Abu Ahmad Muhammad bin Salim Alu Labisana pada tanggal 13 Muharrom 1435 di benteng pertahanan Alu Manna' Dammaj.
KAUM SYI'AH ADALAH MUSUH ALLOH DAN MUSUH PARA PENGHUNI JANNAH.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaah Ahmaduhu Waasta'inuhu Waastaghfiruh.
Ammaa Ba'd:
Sesungguhnya
tidak ada kelompok di muka bumi ini, yang paling jelek tuduhannya dari
pada kaum Syi'ah, sesunggunya mereka penuh dengan suuzhon (buruk sangka)
kepada Alloh, mereka menganggap bahwa Kitabulloh Al-Qur'an yang
sekarang tersebar di kalangan kaum muslimin adalah kurang, mereka tidak
beriman kepadanya dan tidak pula mengimani perkataan Alloh:
"Sesungguhnya Kami yang menurunkan Adz-Dzikr (Al-Qur'an) dan
sesungguhnya Kami pula yang menjaganya". Tidak hanya mereka bersuuzhon
kepada Alloh yang telah menurunkan Ar-Qur'an namun mereka juga menuduh
malaikat Alloh JibrilAl-Amin sebagai pengkhianat, bahwasanya Jibril
menurut mereka telah mengkhianati amanah yang Alloh titipkan untuk Ali
bin Abi Tholib, malah Jibril menitipkan kepada Muhammad Shollallohu
'Alaihi wa Sallam, mereka sangat benci kepada Jibril dan bahkan sampai
mereka mela'natnya. Perbuatan mereka ini persis dengan kaum musyrikin
Arob dahulu, yang sangat benci kepada Jibril, oleh karena itu Alloh
Ta'ala katakan: "Barang siapa yang dia adalah musuh bagi Alloh,
malaikat-malaikat-Nya, rosul-rosul-Nya dan musuh Jibril serta Mikail,
maka sesungguhnya Alloh adalah musuh bagi orang-orang kafir". Tidak
hanya Jibril yang kaum Syi'ah la'nat dan memusuhi namun para shohabat
nabi dan siapa saja yang mengikuti jejak para shohabat maka mereka
musuhi semuanya, Alloh Ta'ala berkata melalui lisan Nabi-Nya: "Barang
siapa memusuhi wali-wali-Ku maka sungguh Aku telah mengumumkan baginya
peperangan". Maka ketahuilah wahai kaum muslimin, sekarang saatnya bagi
kita untuk memerangi kaum Syi'ah, mereka adalah musuh Alloh, musuh
Jibril dan musuh wali-wali Alloh serta musuh kaum muslimin, maka
janganlah kalian menyia-nyiakan kesempatan berharga ini: "Perangilah
mereka secara keseluruhan sebagaimana mereka memerangi kalian secara
keseluruhan". Jangan kalian mengira bahwa kaum Syi'ah hanya memerangi
muslimin di Dammaj saja dan di tempat lainnya tidak akan diperangi?.
Belum lama ketika mereka berhasil menguasai kampung Munabbih di wilayah
Sho'dah, mereka tidak merasa puas dengan itu, hingga mereka kemudian
menyerang Hasyid dan beberapa tempat lainnya di wilayah Wailah dan kini
mereka sedang memerangi Dammaj dan mengepungnya.
Ditulis oleh Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al Limbory.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar