TANGGAPAN ABU AHMAD
MUHAMMAD AL-LIMBORIY TERHADAP SEKTE SYI'AH DI TANAH AIRKU INDONESIA
Seorang Ibu yang Sholihah
berkata:
"Di daerah saya sudah
banyak Syi'ah, apalagi di Bandung, mereka kawin tanpa saksi tanpa wali, tanpa
mahar".
Tanggapan:
Bila seperti ini keadaan mereka
maka sungguh mereka telah berzina. Pemerintah kaum muslimin berkewajiban
mengingkari perbuatan mereka, Rosululloh Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
من رأى منكم منكرا فليغير بيده فإن لم يستطع فبلسانه، فإن لم يستطع فبقلبه،
وذلك أضعف الإيمان.
"Barang siapa diantara
kalian melihat suatu kemungkaran maka hendaknya dia merubahnya dengan
tangannya, jika tidak sanggup maka dengan hatinya, dan demikian itu adalah
paling lemahnya iman".
Bila mereka sudah menikah namun
melakukan perbuatan itu maka dirajam sampai mati, bila belum menikah maka
dicambuk seratus kali lalu dipisahkan antara kedua pezinanya, kami yakin bahwa
pemerintah kaum muslimin mampu untuk menerapkan hukum ini, kalau seandainya
tidak mampu maka kami nasehatkan untuk jangan dibiarkan mereka leluasa hidup di
tengah-tengah umat Islam, karena sesungguhnya mereka itu adalah perusak
terhadap para hamba dan perusak negri.
Coba kita perhatikan negeri
Yaman, dari sejak berdirinya negara Republik Yaman hingga hari ini, mereka
terus melakukan pemberontakan kepada negara dan melakukan pembunuhan terhadap
rakyat yang tidak bersalah.
Maka kami nasehatkan kepada
pemerintah NKRI (Negara Kesatuan Repoblik Indonesia) untuk jangan membiarkan
mereka berkembang biak di Tanah Air, namun hendaknya pemerintah waspada dan
berhati-hati dari mereka, dan berupaya dengan sekuat tenaga untuk mencegah
sekte Syi'ah ini berkembang di Tanah Air, bukankah: "Mencegah mereka lebih
baik dari pada bertempur dengan mereka dikemudian hari?!".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar