Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

MENANTI PERTOLONGAN SAMBIL MENERUSKAN PERJUANGAN.

 MENANTI PERTOLONGAN SAMBIL MENERUSKAN PERJUANGAN.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Alhamdulillaahi Robbil 'Aalamiin, Ammaa Ba'd:
Laskar Syi'ah hingga hari ini terus menerus berusaha untuk
mendaki bukit Masyrohah tepi barat gunung Barroqoh, kini mereka sudah
berada di tepi bawah bukit Masyrohah sambil menyineper kaum muslimah
yang menuju ke tempat pengungsian, dari tempat itu pula mereka
menyineper kaum muslimin, mereka tidak peduli yang besar ataupun
kecil, tua ataupun muda, dengan tembakan mereka mengakibatkan kaum
muslimin Dammaj tidak bisa lagi menghadiri sholat berjama'ah di
masjid-masjid Dammaj. Mereka mengepung kaum muslimin Dammaj,
menyineper jalan-jalan dan gang-gang rumah kaum muslimin

Hari demi
hari korban dari kaum muslimin Dammaj bertambah, setiap hari
berjatuhan korban. Walaupun seperti itu namun kaum muslimin Dammaj
tidak akan berputus asa dan berkecil hati, kami yaqin dengan
sepenuhnya bahwasanya Alloh Ta'ala tidak akan membiarkan kami di atas
kelemahan, penderitaan dan kesengsaran namun Dia akan menolong kami
sebagaimana janji-Nya di dalam Al-Qur'an: "Ketahuilah bahwasannya
pertolongan Alloh adalah dekat". Dahulu di zaman Nabi Shollallohu
'Alaihi wa Sallam dalam pertempuran banyak pula yang meninggal dari
kalangan para shohabat, bahkan orang-orang tercintanya  Nabi
Shollallohu 'Alaihi wa Sallam terbunuh di medan jihad, diantara mereka
adalah paman beliau sekaligus saudara susuan beliau Hamzah bin Abi
Tholib, sepupu beliau Ja'far bin Abi Tholib, anak angkat beliau Zaid
bin Haritsah dan para shohabat mulia lainnya. Semua itu tidaklah
melemahkan semangat juang para shohabat yang masih tersisa ketika itu,
namun justru mereka bertambah semangat dalam berjihad. Begitu pula
kami di sini, walaupun masyayikh (guru-guru) kami dan kawan-kawan
kami; para pengajar, para penulis dan para penghafal Al-Qur'an serta
para penghafal hadits-hadits sudah banyak yang mendahului kami
menghadap Robb kami namun kami tidak akan berputus asa dari rohmah dan
pertolongan Alloh Ta'ala: "Wahai orang-orang yang beriman janganlah
kalian berputus asa dari rohmah Alloh", "Dan janganlah kamu bersedih
sesungguhnya Alloh bersama kita".
Ditulis oleh: Abu Ahmad Muhammad bin
Salim Alu Labisana di benteng pertahanan Alu Manna' Dammaj pada
tanggal 11 Muharrom 1435.
PERINTAH UNTUK  MEMERANGI KAUM SYI'AH.
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Wabihi asta'in. Ammaa Ba'd:
Ketahuilah oleh kalian -Rohimaniy
Warohimakumulloh- bahwasanya kaum Syi'ah memiliki ajaran tersendiri di
dalam beragama, walaupun mereka mengaku beragama Islam akan tetapi
pengakuan mereka menyelisihi realita keislaman yang ada, mereka mudah
mengucapkan dua kalimat syahadat namun mereka menyelisihinya, mereka
tidak melaksanakan konsekwensinya dan bahkan dengan lisan mereka
mengingkari keutamaan rosul serta tidak mengimani sunnah-sunnah
Rosulillah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam, mereka tidak menegakan
sholat, kalaupun ada dari mereka yang sholat maka tata cara sholatnya
dibuat-buat sendiri, tidak pula mereka menunaikan zakat kepada fuqoro'
(orang-orang faqir) dan masakin (orang-orang miskin) dari kalangan
kaum muslimin, bahkan justru mereka yang mengambil dan merampas zakat
dan harta kaum muslimin. Oleh karena itu kita diperintah untuk
memerangi mereka, Rosululloh Shallallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
"Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mempersaksikan
bahwa tidak ada sesembahan yang benar melainkan Alloh dan sesungguhnya
Muhammad adalah utusan Alloh, dan mereka menegakan sholat serta mereka
menunaikan zakat, jika mereka telah melakukan demikian itu maka
terjaga dariku darah-darah dan harta-harta mereka kecuali dengan hak
Islam, dan perhitungan mereka atas Alloh Ta'ala". Muttafaqun 'Alaih
dari hadits Ibnu 'Umar.
 Ditulis oleh: Abu Ahmad Muhammad bin Salim Alu
Labisana di benteng pertahanan Alu Manna' Dammaj pada 11 Muharrom
1435.
AZAN
Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Innalhamdalillaah, Nahmaduhu Wanasta'inu
Wanastaghfiruh.
Amma a Ba'd: Alloh Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:
Pada hari initelah Kusempurnakan bagi kalian agama kalian dan telah Kucukupkan pula bagi kalian ni'mat-Ku serta telah Kuridhoi bagi kalian Islam sebagai agama". Kaum muslimin telah mengakui dan mengimani perkataan Alloh ini, dengan keimanan itu membuat mereka tidak menambah-nambah ajaran Islam, mereka merasa cukup dengan ni'mat Islam yang telah Alloh Ta'ala berikan dan mereka meridhoi dengan kecukupan itu, berbeda dengan kaum Syi'ah Qootalahumulloh yang tidak merasa cukup dengan ni'mat Islam, dengan sebab itu merekapun lancang dengan menambah-nambah Al-Qur'an dan menafsirkannya sesuai hawa nafsu mereka. Dan setiap bimbingan yang datang dari Rosulullah Shollallohu 'Alaihi wa Sallam mereka selalu selisihi, baik yang berkaitan dengan aqidah maupun fiqih, diantaranya dalam masalah aqidah adalah keyakinan mereka bahwa 'Ali bin Abi Tholib  Rodhiyallohu 'Anhu lebih utama dari pada Ash-Shiddiq dan Al-Faruq, bahkan mereka menganggap Ali lebih berhak menyandang kenabian dari pada Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam,
hanya saja Al-Amin Jibril khianat dalam menyampaikan risalah. Dengan sebab itu membuat mereka tidak mau mengindahkan dan melaksanakan sunnah-sunnah Rosulillah Shollallohu 'Alaihi wa Sallah, atau kalau mereka terpaksa harus melakukannya maka mereka menambah-nambahkan dengan buatan mereka sendiri, sebagaimana pula dalam masalah fiqih, diantaranya lafazh azan, bila mereka mengumandangkan azan maka mereka menambahkan "hayya 'alaa khoiril 'amal" dua kali sebagaimana lafazh -lafazh azan lainnya. Tidak ada keraguan lagi bahwa apa yang mereka  lakukan ini adalah bid'ah yang ancaman bagi pelakunya adalah neraka, Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata: "Setiap bid'ah adalah sesat dan setiap kesesatan tempatnya di neraka".
Ditulis oleh: Abu
Ahmad Muhammad bin Salim Alu Labisana di benteng pertahanan Alu Manna'
pada tanggal 12 Muharrom 1435.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar