Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

KEBERANIAN YANG MENJERUMUSKAN KE DALAM NERAKA



KEBERANIAN YANG MENJERUMUSKAN KE DALAM NERAKA

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillahirobbil 'Aalamiin. Ammaa Ba'd: 
Kaum musyrikin pada asalnya adalah penakut,  ketika kita memahami surat Al-Fiil dan kita membaca tafsiran (penjelasan) tentang surat tersebut maka kita akan ketahui bahwa kaum musyrikin Arob ketika itu takut terhadap pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrohah. Kaum musyrikin ketika itu berlarian dari dalam kota Makkah, begitulah keadaan mereka, bila berhadapan dengan pasukan dari kalangan orang-orang kafir atau diajak berperang melawan orang-orang kafir maka mereka lari dan tidak mau ikut, mereka memiliki rasa takut yang sangat, ini persis dengan Bani Isroil, ketika Nabiulloh Musa mengajak mereka untuk berperang maka jawaban mereka kepadanya: "Pergilah kamu dan Robbmu, lalu berperanglah kalian berdua".  Demikianlah keadaan Bani Isroil dan kaum musyrikin Arob yang sangat penakut, namun ketika Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam diangkat sebagai nabi dan diutus sebagai rosul serta memiliki pengikut maka kaum musyrikin dan Bani Isroil memunculkan keberanian dalam memusuhi agama Islam yang dibawa oleh Rosululloh Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam itu, mereka siap mati dan berpuncak-puncak keberanian mereka dalam memusuhi Islam.  Perbuatan mereka itu diikuti oleh kaum musyrikin di zaman ini, diantara mereka adalah kaum Syi'ah yang paling takut dengan Amerika, mereka sering teriak dalam semboyan mereka "al-maut lil Amrikaa" (kematian untuk Amerika) namun ketika utusan PBB dari Amerika datang ke Sho'dah maka mereka tidak berani teriak dengan ucapan itu, bahkan spanduk-spanduk dan tembok-tembok  yang tertuliskan itu, mereka langsung hapus karena takut kepada Amerika, namun dalam memerangi umat Islam maka mereka sangat berani, mereka menyerang Dammaj dan menyerang mujahidin kaum muslimin yang mau masuk ke Dammaj secara besar-besaran. Perbuatan mereka ini ternyata diikuti pula oleh masyarakat yang mengaku sebagai umat Islam, ketika dulu dikomandangkan jihad melawan kaum kafir Kristen di Ambon, mereka sangat takut sampai menggunakan jimat-jimat, bahkan sudah menggunakan syirik seperti itu masih juga lari dari Ambon, karena takut "obet" ya'ni orang-orang Kristen, namun ketika sudah tidak ada perang mereka menampakan diri seakan-akan paling pemberani, lebih-lebih ketika ada yang menda'wahkan Islam yang murni maka mereka sangat marah, mereka berani mati dalam memusuhi orang yang menda'wahkan kepada Islam yang murni itu, mereka siap bertikai. Demikianlah keadaan mereka dalam mencontoh orang-orang musyrik yang berani memusuhi ahli tauhid namun sangat takut dengan orang-orang kafir, Alloh Ta'ala berkata: "Janganlah kalian menjadi seperti orang-orang musyrik".
Ditulis oleh: Muhammad Salim Alu Labisana di Dammaj pada tanggal 10 Muharrom 1435.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar