Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Derajat Ash-Siddiqoh Lebih Tinggi Dari Pada Syahidah

Derajat Ash-Siddiqoh Lebih Tinggi Dari Pada Syahidah
Pertanyaan:
بسم الله...
Setiap orang yang dibunuh oleh orang kafir atau orang zholim maka dia mati syahid kalau dia mentauhidkan Alloh, apakah Isri Fir'aun termasuk?.

Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، وبعد:
Asiyah Istri Fir'aun Rodhiyallohu 'Anha lebih tinggi kedudukan dan derajatnya bila dibandingkan dengan para wanita yang meraih syahadah (mati syahidah), dia adalah Ash-Shiddiqoh, dia termasuk dari empat terbaik wanita semesta alam, Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
نساء العالمين
"Wanita alam semesta", dalam riwayat lain berlafazh:
أ فضل النساء أ و خير النساء: خديجة بنت خويلد، ومريم بنت عمران، وامرأة فرعون، وفاطمة بنت رسول الله.
"Paling utamanya wanita atau terbaiknya wanita adalah Khodijah bintu Khuwailid, Maryam bintu Imron, Istri Fir'aun dan Fathimah bintu Rosilillah".
Mereka itulah wanita-wanita idola kaum mu'minah, mereka adalah wanita yang paling tinggi derajatnya, mereka derajatnya Ash-Shiddiqoh, dan derajat Ash-Shiddiq itu diantara derajat al-anbiya' (para nabi) dengan derajat syuhada' (orang-orang yang mati syahid), jadi derajat yang tertinggi adalah anbiya' kemudian shiddiqun kemudian syuhada' kemudian sholihun (orang-orang sholih).
Para wanita mulia itu dikatakan sebagai shoddiqoh karena mereka yang membenarkan da'wah para Nabi dan mereka yang pertama-tama memenuhi da'wah para Nabi, Alloh Ta'ala berkata tentang Isa:
وأمه صديقة.
"Dan ibunya (ya'ni Maryam) adalah shiddiqoh".
Maryam mengimani dan membenarkan keberadaan para Nabi sebelum putranya dan dia yang pertama kali membenarkan dan mengimani kenabian putranya ya'ni Isa 'Alaihis Sallam.
Begitu pula Istri Fir'aun, dialah yang termasuk yang pertama-tama mengimani dan membenarkan kenabian anak angkatnya ya'ni Musa, Alloh Ta'ala berkata tentang pembelaan Istri Fir'aun terhadap Musa:
وقالت امرأت فرعون قرت عين لي ولك، لا تقتلوه عسى أن ينفعنا أو نتخذه ولدا وهم لا يشعرون.
"Dan Istri Fir'aun berkata (kepada Fir'aun): Dia adalah penyejuk mata bagiku dan bagimu, janganlah kalian membunuhnya semoga dia bermanfaat untuk kita atau kita menjadikannya sebagai anak (angkat kita) dan mereka tidak menyadari".
Benar harapannya, dengan keberadaan Musa sebagai anak angkatnya itu telah memberikan manfaat baginya, diapun menjadi Ash-Shiddiqoh.
Begitu pula Khodijah, dia yang pertama kali dari kalangan ibu-ibu membenarkan kenabian suaminya ya'ni Muhammad Shollallohu 'Alaihi wa Sallam dan beriman kepadanya.
Begitu pula Fathimah, beliau adalah termasuk yang pertama-tama dari kalangan banat (anak-anak wanita) yang membenarkan kenabian bapaknya, dia menangis karena melihat derita yang dirasa oleh bapaknya, dia ikut merasakan kepedihan dam kesengsaraan yang dialami oleh bapaknya di awal-awal da'wahnya, dan dia mengimani kenabian bapaknya, oleh karena itu bapaknya berkata tentangnya:
سيدة نساء الجنة
"Pemimpin wanita-wanita penghuni surga".
Dijawab oleh: Abu Ahmad Muhammad bin Salim Alu Labisana di Dammaj pada hari Selasa 23 Muharrom 1435.
Download Jihadnya Para Wanita (Audio) KLIK DISINI !!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar