Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

JIHAD ANTARA MANIS DAN PAHITNYA



JIHAD ANTARA MANIS DAN PAHITNYA

K KLM M

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillah, Asta'iinuhu Waastaghfiruh. Amma Ba'du:
Kalimat "Jihad fii Sabilillah" mudah diucapkan namun sulit untuk diwujudkan. Bila seseorang telah mampu mengalahkan sifat kepengecutan dan mampu melangkahkan kakinya untuk maju ke medan tempur maka sungguh dia telah mampu menjalani satu bagian jihad dalam melawan hawa nafsunya, ketika dia sudah berada di tengah-tengah musuh dan tembakan mortir, meriam, basoka dan lemparan geranat menghujaninya, maka di sinilah dia akan merasakan pahit dan sakitnya dalam perjuangan mewujudkan jihad yang hakiki, jikalau seseorang berpenyakit jantungan maka belum terkena tembakan tentu akan mati langsung atau minimalnya pingsan karena derasnya tembakan yang bunyinya menyobek-nyobek angkasa dan menikam dada. Bila seseorang sehat dan gagah pemberani maka akan terlihat sikapnya ada dua pilihan maju atau mundur? namun bila seseorang kuat tawakkalnya dan yakin bahwa Alloh bersamanya dan akan menolongnya maka dia tetap kokoh di atas pendiriannya, bila seperti ini keadaannya maka baginya "ihdal husnayain" (salah satu dari dua kebaikan); mungkin terbunuh sebagai seorang yang mati syahid atau kembali dalam keadaan selamat dan terkadang dengan membawa rampasan perang, jika dia berhasil dalam upaya ini maka dia telah menjalani jihad yang mulia yaitu jihad melawan musuh-musuh Alloh; masuk di dalamnya jihad melawan syaithon dan jihad melawan kaum kafir semisal Alhutsiyyin Asysyi'ah Qootalahumulloh.
Allohummanshurnaa 'Alaihim.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar