Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Berandil Dengan Berbuat Adil


BERANDIL DENGAN BERBUAT ADIL


بسم الله الرحمن الرحيم.
الحمد لله، أحمده وأستعينه وأستغفره، أمابعد :

Sungguh telah kita saksikan tokoh-tokoh masyarakat yang memiliki andIL
mereka bersemangat dalam memanas-manasi orang-orang kecIL
supaya mereka bangkit bersama-sama menyuarakan ungkapan "adIL"
mereka menyatakan bahwa waliul amr (umara dan ulama) tidak bisa berbuat adIL
Syaikhuna Yahya dikatakan tidak berbuat adIL
karena beliau tidak menginginkan damai dengan kaum kafir Syi'ah yang mereka telah banyak membunuh murid-murid Syaikhuna yang besar maupun yang kecIL
sekelompok yang lain lagi mencela Syaikhuna karena terus mengomando jihad kepada semua kaum muslimin yang 'alim dan yang jahIL
menurut mereka yang berjihad hanya orang yang berilmu bukan orang jahIL
sebagian lagi menyatakan bahwa Syaikuna Yahya jahIL
 tidak tidak seperti Asy-Syaikh MuqbIL
kalau Syi'ah membunuh banyak thullab maka akan diperangi oleh Asy-Syaikh MuqbIL
adapun Syaikuna Yahya kata mereka malah mengadakan damai sampai tidak bisa berbuat adIL
 ini persis dengan perkataan Dzul Khuwaisiroh kepada Ar-RosUL



اعدل يا محمد فإنك لم تعدل 

"Berbuat adillah wahai Muhammad karena sesungguhnya kamu tidak berbuat adIL".
Tidak hanya tuduhan batil itu mereka tuduhkan namun mereka tuduhkan pula banyak perbuatan batIL mereka menyatakan pula bahwa Syaikhuna Yahya jahil terhadap ilmu al-jarhu wat ta'dIL
Mereka menyatakan pula bahwa Syaikuna Yahya adalah syaikh kecIL
atau yang mereka katakan sebagai orang yang paling jahil
mereka tidak menyadari kalau apa yang mereka katakan atau yang mereka perbuat justru semakin menampakan kalau mereka semisal kancIL
atau semisal binatang yang hidup di hutang yang sangat terpencIL
ketika melihat pesawat terbang dikira itu adalah burung ababIL
 mereka itu memang tidak berakal dan mereka terkenal dungu dan jahIL
namun mereka merasa seakan-akan sebagai hakim paling bijak dan sangat adIL

Padahal Alloh Ta'ala telah berkata:


أليس الله بأحكم الحكمين.

"Bukankah Alloh adalah hakim yang paling adIL"


Ditulis Oleh Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al Limbory

Tidak ada komentar:

Posting Komentar