Tanya: Apakah para shohabat dalil?, apakah menyelisihi mereka berdosa?.
Jawab: Perkataan dan perbuatan setiap shohabat teranggap sebagai dalil manakalah tidak menyelisihi dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta tidak ada dari shohabat lain yang menyelisihinya, dan ijma’ (kesepakatan) mereka adalah dalil setelah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Para shohabat adalah pembawa agama ini, mereka lebih tahu tentang agama ini dan keberadaan mereka adalah ukuran untuk menilai seseorang termasuk dari Ahlussunnah wal Jama’ah ataukah termasuk dari Ahlulbid’ah wal Furqoh?, Alloh Ta’ala berkata:
(فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ)
“Dan jika mereka beriman seperti apa yang telah kalian beriman dengannya maka sungguh mereka telah mendapatkan hidayah. Dan jika mereka berpaling maka sesungguhnya mereka di dalam kedurhakaan”.
Barang siapa yang menyelisihi para shohabat baik dengan mengadakan perkara baru di dalam agama yang tidak pernah mereka lakukan atau menolak kebenaran yang mereka bawa maka dia termasuk dari Ahlulbid’ah wal Furqoh, dan dia akan mendapatkan hukuman sesuai dengan penyelisihannya, Alloh Ta’ala berkata:
(وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا)
“Dan barang siapa yang dia menyelisihi Ar-Rosul setelah jelas padanya petunjuk dan dia mengikuti selain jalan orang-orang yang beriman (para shohabat) maka Kami biarkan dia leluasa dalam penyimpangan yang telah dikuasainya dan Kami memasukannya ke dalam Jahannam, dan Jahannam tersebut adalah seburuk-buruk tempat kembali”.
Dijawab oleh Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy Ghofarohulloh Warodhiya ‘Anhu (8/3/1435).
MUTIARA SALAF
* Al-Imam Ibnu Hazm Rohimahulloh Warodhiya ‘anhu berkata:
أهل السنة الذين نذكرهم أهل الحق -ومن عداهم فأهل البدعة- فإنهم الصحابة رضي الله عنهم وكل من سلك نهجهم
“Ahlus Sunnah yang kita menyebutkan mereka adalah Ahlul Haq -dan orang selain mereka adalah Ahlul Bid’ah- sesungguhnya mereka (Ahlus Sunnah) adalah para shohabat semoga Alloh meridhoi mereka dan setiap orang yang menempuh jejek mereka (para shohabat)”.
* Al-Imam Ahmad bin Muhammad bin Hanbal Rohimahulloh Warodhiya ‘anhu berkata:
أصول السنة عندنا: التمسك بما كان عليه أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم، والاقتداء بهم وترك البدعة
“Landasan As-Sunnah menurut kami adalah berpegang teguh terhadap apa yang ada padanya para shohabat Rosulillah Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, dan mencontoh mereka serta meninggalkan kebid’ahan”.
Ditulis oleh: Abu Ahmad Muhammad Al-Limboriy ‘Afallohu ‘anhu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar