Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Buletin Jum’at : Edisi 8/Jum’at 3/Shofar/1436H – Bukan Bertauhid Kalau Tidak Menegakkan Sholat

Buletin Jum'at AL-AMIN edisi 8

KLIK GAMBAR UNTUK DOWNLOAD!
BUKAN BERTAUHID KALAU TIDAK MENEGAKAN SHOLAT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. أَمَّا بَعْدُ:
Ketahuilah bahwasanya para nabi dan rosul seluruhnya menda’wahkan kepada tauhid, yaitu menjadikan Alloh sebagai sesembahan yang satu-satunya.Diantara konsekwensi tauhid yang paling pokok dan mendasar, yang wajib dilaksanakan oleh setiap orangyang mengaku sebagai penganut agama Islam adalah menegakan kewajiban sholat lima waktu.Dengan sebab menegakan sholat lima waktu ini maka seseorang akan termotivasi untuk menjauhi lawan dari tauhid yaitu syirik, Alloh Ta’ala berkata:

قَالُوا يَا شُعَيْبُ أَصَلَاتُكَ تَأْمُرُكَ أَنْ نَتْرُكَ مَا يَعْبُدُ آبَاؤُنَا
PNG bds“Mereka (orang-orang musyrik) berkata: Wahai Syu’aib, apakah sholatmu akan memerintahkanmu supaya kami meninggalkan apa-apa yang disembah oleh bapak-bapak kami”.
Kaum Nabiullah Syu’aib ‘Alaihishsholatu Wassalam ketika itu adalah menyekutukan Alloh dengan mengikuti babak-bapak mereka dalam menyembah selain Alloh, dengan itu mereka tidak senang dengan sholatnya Nabiulloh Syu’aib, keadaan mereka sama dengan kaum musyrikin di zaman Rosululloh
Muhammad Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, ketika mereka melihat Abu Bakr Ash-Shiddiq Rodhiyallohu ‘anhu sholat, mereka pun khawatir, jangan sampai dengan sebab sholatnya akan membuat istri-istri dan anak-anak mereka terpengaruh kepada da’wah tauhid yang dida’wahkan oleh Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, dengan itu mereka berkata kepada Ibnud Daghinah:
«مُرْ أَبَا بَكْرٍ فَلْيَعْبُدْ رَبَّهُ فِي دَارِهِ فَلْيُصَلِّ وَلْيَقْرَأْ مَا شَاءَ وَلَا يُؤْذِينَا بِذَلِكَ وَلَا يَسْتَعْلِنْ بِهِ فَإِنَّا قَدْ خَشِينَا أَنْ يَفْتِنَأَبْنَاءَنَا وَنِسَاءَنَا»
“Perintahkan Abu Bakr untuk beribadah kepada Robbnya di tempat sholatnya, hendaknya dia sholat dan membaca (Al-Qur’an) semaunya, dan jangan dia mengganggu kami dengan sholat dan bacaannya tersebut, dan jangan dia terang-terangan dengannya, karena sesungguhnya kami benar-benar telah khawatir; dia akan mempengaruhi anak-anak kami dan istri-istri kami”.
Demikianlah keadaan orang-orang yang suka berbuat syirik sangat benci dengan sholat yang dilakukan oleh orang-orang yang mentauhidkan Alloh Ta’ala.
Dengan dalil tersebut kita ketahui bahwa tauhid dan sholat tidak bisa dipisahkan, keduanya bagaikan satu penguat terhadap suatu bangunan, bila salah satunya hilang maka runtuhlah bangunan tersebut.
Sholat termasuk dari suatu amalan yang paling utama dan sebagai pengokoh tauhid, dengan sebab melaksanakan amalan ini maka seseorang akan meraih kebahagian hidup, Ustadzuna Abul Abbas Harmin bin Salim Al-Limboriy Rohimahulloh berkata:
“Hanya amal yang dilandasi dengan tauhidlah menurut tuntunan Islam yang akan mengantarkan manusia kepada kehidupan yang baik dan kebahagian hakiki di akhirat nanti”.
SHOLAT MENCEGAH DARI SETIAP KEMUNGKARAN
Bila seseorang menegakan sholat dengan sebenar-benarnya, yaitu dengan cara mengikuti tuntunan dan bimbingan Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam dalam penegakannya maka dengan sebab sholatnya tersebut dia akan tercegah dari perbuatan kemungkaran dan kekejian sebagaimana mencegahnya dari perbuatan syirik, Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ahmad Al-Harroniy Rohimahulloh berkata:
«فَإِنَّ الصَّلَاةَ فِيْهَا دَفْعُ مَكْرُوْهٍ وَهُوَ الْفَحْشَاءُ وَالْمُنْكَرُ»
“Maka sesungguhnya sholat ada padanya penolakan terhadap yang dibenci, dan yang dibenci tersebut adalah kekejian dan kemungkaran”.
Dan Alloh Ta’ala telah berkata:
{وَأَقِمِ الصَّلَاةَ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ}
“Dan tegakanlah sholat, sesungguhnya sholat adalah mencegah dari kekejian dan kemungkaran”.
Syaikhul Islam Abul ‘Abbas Ahmad Al-Harroniy Rohimahulloh berkata:
«فَإِنَّ الصَّلَاةَ إذَا أَتَى بِهَا كَمَا أُمِرَ نَهَتْهُ عَنْ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ، وَإِذَا لَمْ تَنْهَهُ دَلَّ عَلَى تَضْيِيعِهِ لِحُقُوقِهَا»
“Maka sesungguhnya sholat jika melakukannya sebagaimana yang diperintahkan maka dia mencegahnya dari kekejian dan kemungkaran, dan apabila dia tidak mencegah dari kekejian dan kemungkaran tersebut maka menunjukan atas penyia-nyiaannya terhadap tuntunan-tuntunannya”.
TANYA:
Kami dan beberapa teman Alhamdulillah sudah mengenal da’wah Ahlissunnah sudah sekitar sepuluhtahun, namun tuduhan masyarakat kepada kami masih terus terjadi, kadang kami dikatakan sesat, pendusta, jin dan bahkan dibilang setan, apa yang harus kami lakukan dalam menghadapi tuduhan tersebut?.
JAWAB:
Perbaikilah akhlaq anda sekalian dalam bermasyarakat, kemudian bersabarlah dan berdoa serta terus meneruslah memohon pertolongan kepada Alloh dengan senantiasa menjalankan sholat, Alloh Ta’ala berkata:
{يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ}
“Wahai orang-orang yang beriman minta tolonglah kalian kepada Alloh dengan bersabar dan sholat, sesungguhnya Alloh bersama orang-orang yang bersabar”.
Juroij Rodhiyallohu ‘anhu termasuk salah seorang yang mentauhidkan Alloh, beliau rajin beribadah, ketika Bani Isroil menuduhnya sebagai orang yang menghamili wanita pezina sehingga wanita tersebut.
melahirkan bayi, dengan sebab itu beliau menjadi orang yang tertuduh dan beliau diseret serta dizholimi maka beliau meminta pertolongan kepada Alloh dengan menegakan sholat dua roka’at, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam berkata:
«فَتَوَضَّأَ وَصَلَّى ثُمَّ أَتَى الْغُلَامَ فَقَالَ مَنْ أَبُوكَ يَا غُلَامُ قَالَ الرَّاعِي»
“Maka beliau (Juroij) berwudhu lalu sholat, kemudian beliau datang kepada bayi tersebut, lalu berkata: Siapa bapakmu wahai bayi?, bayi tersebut berkata: Bapakku adalah penggembala”.
Begitu pula Rosululloh ‘Alaihishsholatu Wassalam ketika disakiti, dituduh dengan tuduhan sebagai pendusta, tukang sihir, gila dan berbagai tuduhanlainnya maka Alloh Ta’ala memerintahkan beliau dengan perintah berdzikir dan sholat, Alloh Ta’ala berkata:
{وَلَقَدْ نَعْلَمُ أَنَّكَ يَضِيقُ صَدْرُكَ بِمَا يَقُولُونَ . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَكُنْ مِنَ السَّاجِدِينَ . وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِي}
“Dan sungguh Kami telah mengetahui bahwasanya kamu akan sesak dadamu terhadap apa yang mereka katakan, maka bertasbihlah dengan memuji Robbmu dan jadilah kamu bersama orang-orang yang bersujud, serta beribadahlah kepada Robbmu sampai datang kepadamu kematian”.
MUTIARA SALAF
  • Al-Imam Abu Abdillah Muhammad Al-Bukhoriy Rohimahulloh telah membuat bab di dalam kitab “Shohih”nya, beliau berkata:
«بَابٌ الصَّلَاةُ مِنَ الْإِيمَانِ، وَقَوْلُ اللهِ تَعَالَى: (وَمَا كَانَ اللهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْيَعْنِي صَلَاتَكُمْ عِنْدَ الْبَيْتِ»
“Bab: Sholat termasuk dari keimanan dan perkataan Alloh Ta’ala: “Dan tidaklah Alloh akan menyia-nyiakan keimanan kalian”, yaitu sholat kalian di sisi Ka’bah”.
  • Amirul Mu’minin Umar Ibnul Khoththob Rodhiyallohu ‘anhu berkata:
«وَلاَ حَظَّ فِى الإِسْلاَمِ لِمَنْ تَرَكَ الصَّلاَةَ»
“Dan tidak ada keberuntungan di dalam Islam bagi siapa yang meninggalkan sholat”.
  • Shohabat yang mulia Abdulloh bin Mas’ud Rodhiyalloh ‘anu berkata:
«مَنْ لَمْ يُصَلِّ فَلاَ دِينَ لَهُ»
“Orang yang tidak sholat maka tidak ada agama baginya”.
  • Shohabat yang mulia Abud Darda’ Rodhiyallohu ‘anhu berkata:
«لَا إِيْمَانَ لِمَنْ لَا صَلَاةَ لَهُ»
“Tidak ada iman bagi siapa yang tidak ada sholat baginya”.
Ditulis oleh :
Abu Ahmad Muhamad bin Salim Al-Limboriy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar