MAJU KENA, MUNDUR KENA DAN DIAM JUGA KENA
بسم الله الرحمن الرحيم
وبه نستعين، أما بعد :
Demikianlah
apa yang dirasakan oleh Ahlussunnah yang memiliki keterkaitan hati
dengan saudara-saudara mereka di bumi jihad Dammaj.
Yang membuktikan akan hal itu adalah apa yang telah dilakukan oleh kaum Syi'ah dan para hizbiyyun.
Yang
maju membela Islam dan kaum muslimin Dammaj maka kaum Syi'ah menghadang
mereka dengan gerakan persenjataan, para hizbiyyun semisal Ali Rozihiy
dan komplotannya ikut menghalangi lewat pemikiran dan mengeluarkan fatwa
aneh yang sangat bertentangan dengan kebenaraan dan kenyataan.
Ketika
sebelum perang keenam terjadi dan Syaikhuna Yahya memfatwakan untuk
orang-orang asing jangan ikut melibatkan diri dalam peperangan akan
tetapi cukup bagi penduduk asli Dammaj, maka mereka para hizbiyyun
mengatakan bahwa Syaikhuna Yahya memperalat penduduk asli Dammaj, pada
perang keenam thullab dengan dukungan pemerintah Yaman bangkit memerangi
kaum Syi'ah maka para hizbiyyun mengatakan bahwa Syaikhuna sedang
memperalat thullab.
Pada
blokade pertama dan tragedi Muharrom 1433 para hizbiyyun itu tidak
menampakan pembelaan, bahkan Muhammad Al-Imam dengan lancang mengatakan
bahwa itu bukan jihad akan tetapi karena sebab memperebutkan gunung
Barroqoh.
Tidak hanya itu, bahkan Ali Rozihiy berkata: "Babak terakhir pemusnahan Al-Hajuriyyin".
Ketika
itu mereka semuanya bersepakat dalam menghukumi bahwa yang terjadi di
Dammaj adalah azab yang Alloh turunkan atas orang-orang yang ada di
Dammaj.
Pada
perang ini, ketika kaum muslimin bergegas maju ke Hasyid dan ke Kitaf
untuk menolong saudara-saudari mereka di Dammaj maka Ali Rozihiy
mengingkari dan menyatakan bahwa itu bukan jihad.
Tidak mau ketinggalan Firman Hidayat
ingin supaya terkenal seperti masyayikh sesat itu, diapun ikut
berfatwa, ketika pemblokadean pertama 1433 Syaikhuna menerima adanya
perdamaian dan Alhamdulillah perdamaian itu sangat menguntungkan pihak
Ahlussunnah maka Firman Hidayat dan orang-orang sesat semisalnya
beramai-ramai menghina Syaikhuna Yahya, pada perang ini pula ketika
sudah banyak thullab meninggal maka Syaikhuna Yahya yang dihinakan oleh
mereka.
Sebagian
orang-orang munafiq dan para pecinta dunia mencela Syaikhuna Yahya
habis-habisan karena tidak mau damai dengan kaum Syi'ah.
Setiap
apa yang beliau lakukan selalu dicari cela-celanya untuk bisa disakiti,
namun bagaimanapun perlakuan mereka terhadap beliau, Insya Alloh tidak
akan memudhoratkan beliau, demikian itu disebabkan karena beliau kuat
tawakkalnya kepada Alloh dan beliau berpegang teguh kepada Al-Qur'an
dengan pegangan yang kokoh, maka sungguh teringat perkataan Alloh kepada
nabi-Nya Yahya 'Alaihis Salam:
"يا يحيى خذ الكتاب بقوة".
"Wahai Yahya, berpegang teguhlah kepada Al-Kitab dengan kuat".
Syaikhuna
Yahya selalu menasehati kami para muridnya untuk berpegang teguh kepada
Al-Qur'an, bila beliau ditanya apa yang pertama kali yang harus
dipelajari oleh seseorang? maka jawaban beliau: "Al-Qur'an", juga
pertanyaan yang lain: "Kitab apa yang paling shohih tentang masalah
kisah-kisah para Nabi maka jawaban beliau adalah "Al-Qur'an".
Walaupun
seperti itu namun para hizbiyyun semisal Abdul Ghofur Malang dan Firman
Hidayat serta orang yang bersama mereka terus menjalankan makar dengan
menjelajahi dunia maya.
Tidak
hanya Syaikhuna Yahya yang mereka makari namun murid-muridnya di Tanah
Air Indonesia mereka upayakan persatuan mereka hancur, sebagaimana
perlakuan Firman Hidayat ini, awalnya datang ke ustadz Fulan atau
menghubunginya lalu melaporkan keadaan ustadz Fulan yang lain, terkadang
dia menampakan diri dengan pihak si Fulan dan menyempatkan duduk
dengannya dalam sesaat, kemudian ke ustadz Fulan dengan menggambarkan
keadaan yang dia dapati di tempat ustadz Fulan, ketika melihat ustadz
Fulan belum berbicara tentang para hizbiyyin atau belum meninggalkan
perbuatan hizbiyyah karena masih ada kerancuan dan keragu-raguan maka
Firman ini bergegas membawa perkara itu kepada ustadz yang lainnya,
setelah dia merasa telah berhasil mengacaukan antara pihak ini dan pihak
itu, diapun pantau dari layar dunia maya.
Nabi Shollallohu 'Alaihi wa Sallam berkata:
"لا يدخل الجنة القتات".
"Tidak akan masuk Jannah para pembuat namimah".
Di Tulis Oleh : Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al Limbory
Tidak ada komentar:
Posting Komentar