Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Safari Da'wah

SAFARI DA'WAH
Pertanyaan:

Apa boleh menggunakan ungkapan untuk da'wah seperti “SAFARI DA'WAH?”, apakah ungkapan itu digunakan oleh salafush sholih?.

Jawaban:

Jika ungkapan itu difahami maksudnya oleh masyarakat atau untuk menarik simpati para pembaca maka tidak mengapa, itu seperti permasalahan ungkapan "tabligh akbar" yang pernah kami jelaskan.
Istilah "safari da'wah" adalah suatu istilah yang digunakan oleh sebagian para da'i di Indonesia yang diinginkan dengannya untuk keliling da'wah yang biasa dikenal di kalangan salaf dengan "khuruj", dan istilah "khuruj" ini digunakan sesuai tujuannya, jika digunakan untuk memberontak kepada penguasa maka dikatakan "khuruj 'alal hukkam", dan kalau digunakan untuk keluar da'wah di jalan Alloh maka dikatakan "khuruj lidda'wati Ilalloh".


Dan istilah semisal SAFARI DA'WAH ini tidak masalah selama difahami maksudnya dan jelas tujuannya, namun yang terbaik adalah menerapkan istilah yang biasa digunakan oleh orang-orang Arob sehingga keutuhan bahasa Arob terjaga dan terpelihara dari tercampur aduknya dengan istilah yang tidak digunakan oleh orang Arob.
Dan penggunaan istilah "safari" ini biasa digunakan oleh para pelanggan warung kopi atau yang semisalnya, mereka biasa menyebutkan nama minumannya kemudian berkata: "safari", ya'ni dibawa keluar dari warung atau dibawa pergi, ini salah satu penggunaan istilah "safari" dan masih banyak penggunaannya untuk yang lain.
Maka kami nasehatkan walaupun penggunaan istilah itu tidak masalah namun yang utamanya adalah memunculkan istilah yang biasa digunakan di kalangan Arob, hal itu bermaksud untuk melatih para pemula atau para santri dengan istilah yang ditempatkan pada tempatnya. Wallohu A'lam wa Ahkam.
Ditulis oleh : Abu Ahmad Muhammad Al-Limbory

Tidak ada komentar:

Posting Komentar