بسم الله الرحمن الرحيم
Al-Imam Abul
Hasan Muhammad An-Najdiy -semoga Allah merahmatinya- berkata:
Ketahuilah sesungguhnya
pembetal-pembatal Islam ada sepuluh[1]:
PEMBATAL YANG PERTAMA
Berbuat syirik
dalam beribadah kepada Alloh (تعالى).
Alloh (تعالى) berkata:
{إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا
دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ} [النساء: 48]
“Sesungguhnya Alloh tidak mengampuni dosa orang yang
mempersekutukan sesuatu dengan-Nya, dan Dia mangampuni dosa selain itu bagi siapa
yang Dia kehendaki”. (An-Nisa`:
116).
Dan Alloh (تعالى) berkata:
{إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ
الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ} [المائدة:
72]
“Sesungguhnya barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu
dengan) Alloh, maka sesungguhnya Alloh mengharamkan baginya jannah (surga) dan
ditempatkan di neraka. Dan tidak ada seorang pun penolong bagi orang-orang yang
zholim itu”. (Al-Maidah: 72).
Dan yang
termasuk dari kesyirikan adalah menyembelih untuk selain Alloh (تعالى), seperti menyembelih
untuk jin atau untuk kuburan.
PEMBATAL YANG KEDUA
Orang yang
menjadikan diantaranya dan diantara Alloh (تعالى) para perantara,
lalu dia berdoa, meminta dan bertawakkal kepada mereka. Maka orang dia telah kafir
dengan sepakatan (ulama).
PEMBATAL YANG KETIGA
Orang yang
tidak mengkafirkan orang-orang musyrik, atau ragu tentang kekafiran mereka, atau
juga membenarkan pendapat mereka maka dia telah kafir.
PEMBATAL YANG KEEMPAT
Orang yang
meyakini bahwa selain petunjuk Nabi (صلى الله عليه وسلم) lebih sempurna
dari petunjuknya, atau meyakini bahwa hukum selain hukum Rosulullah (صلى
الله عليه وسلم) lebih baik, seperti orang yang mengutamakan hukum thoghut maka
dia adalah kafir.
PEMBATAL YANG KELIMA
Orang yang
membenci sesuatu dari apa-apa yang telah datang dengannya Rosululloh (صلى
الله عليه وسلم), walaupun dia mengamalkannya maka dia telah kafir.
PEMBATAL YANG KEENAM
Orang yang mengolok-olok
sesuatu dari agama Rosululloh (صلى الله عليه وسلم) atau
mengejek pahala (yang diberikan) oleh Alloh, atau mengolok-olok hukuman Alloh maka
dia telah kafir. Dan dalilnya adalah perkataan Alloh (تعالى):
{وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ
وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ
(65) لَا تَعْتَذِرُوا قَدْ كَفَرْتُمْ بَعْدَ إِيمَانِكُمْ إِنْ نَعْفُ عَنْ
طَائِفَةٍ مِنْكُمْ نُعَذِّبْ طَائِفَةً بِأَنَّهُمْ كَانُوا مُجْرِمِينَ (66)}
[التوبة: 65، 66]
“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka, niscaya mereka akan
menjawab: Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja. Katakanlah:
Apakah kepada Alloh, ayat-ayat-Nya, dan Rosul-Nya kalian perolok-olok? Tidak perlu
kalian meminta maaf, karena kalian telah kafir setelah kalian beriman. Jika Kami
memaafkan sebagian dari kalian (karena mereka telah bertaubat), niscaya Kami
akan menyiksa segolongan yang lain, kerana sesungguhnya mereka adalah
orang-orang yang (selalu) berbuat dosa”.
[At-Taubah: 65-66].
PEMBATAL YANG KETUJUH
Menyihir, diantaranya
adalah menjadikan seseorang berpaling dari sesuatu dan cenderung kepadanya.
barangsiapa yang melakukan perbuatan ini atau meridhoinya maka dia telah kafir.
Dan dalilnya
adalah perkataan Alloh (تعالى):
{وَمَا يُعَلِّمَانِ مِنْ أَحَدٍ حَتَّى يَقُولَا إِنَّمَا نَحْنُ
فِتْنَةٌ فَلَا تَكْفُرْ} [البقرة: 102].
“Dan
tidaklah keduanya mengajarkan (sihir) kepada seseorangpun sampai keduanya mengatakan:
Sesungguhnya kami adalah ujian bagimu, maka janganlah kamu kafir”. (Al-Baqoroh:
102).
PEMBATAL YANG
KEDELAPAN
Membantu
orang-orang musyrik dan menolong mereka dalam memusuhi orang-orang Islam.
Dan dalilnya
adalah perkataan Alloh (تعالى):
{وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ إِنَّ اللَّهَ
لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ} [المائدة: 51].
“Barangsiapa di antara kalian yang menjadikan mereka (orang-orang
kafir) sebagai kawan setia, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sesungguhnya
Alloh tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zhilim”. (Al-Maidah: 51).
PEMBATAL YANG
KESEMBILAN
orang yang meyakini
bahwasanya sebahagian manusia memiliki keluasan untuk keluar dari syari`at Muhammad
(صلى
الله عليه وسلم), sebagaimana telah ada
keluasan bagi Khidhir untuk keluar dari
syari`at Musa (عليه السلام) maka dia adalah kafir.
PEMBATAL YANG
KESEPULUH
Berpaling dari
agama Alloh (تعالى), dan tidak mau mempelajarinya dan
tidak pula mengamalkan dengannya.
Dan dalilnya adalah
perkataan Alloh (تعالى):
{وَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنْ ذُكِّرَ بِآيَاتِ رَبِّهِ ثُمَّ أَعْرَضَ
عَنْهَا إِنَّا مِنَ الْمُجْرِمِينَ مُنْتَقِمُونَ} [السجدة: 22].
“Dan
siapakah yang lebih zholim dari orang-orang yang telah diberi peringatan dengan
ayat-ayat Robbnya, kemudian dia berpaling darinya? Sesungguhnya kami akan memberi
balasan kepada orang-orang yang berdosa”. (As-Sajdah: 22).
Dan tidak ada perbedaan
pada seluruh pembatal-pembatal ini, sama saja dengan bermain-main (dalam melecehkan)
atau benar-benar (melecehkan) atau juga orang yang takut kecuali orang yang dipaksa
(melakukan demikian itu).
Dan semuanya (dari
pembatal-pembatal tersebut) adalah paling besar bahayanya, dan kebanyakan orang
telah terjatuh padanya, maka seharusnya bagi setiap muslim berhati-hati darinya
dan takut darinya terhadap dirinya.
Kita
berlindung kepada Alloh dari segala sesuatu yang mengundang kemurkaan-Nya dan
kepedihan siksaan-Nya.
وصلى الله على خير خلقه محمد وآله
وصحبه وسلم
سبحانك
اللهم وبِحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك و أتوب إليه.
Alhamdulillah selesai diterjemahkan buku ini pada hari Jum'at sebelum Maghrib.
Semoga Alloh memberi berkah kepada ilmu kita dan membantu kita untuk melaksanakan
perintah-Nya dan membantu kita untuk menjauhi larangannya.
Dan mudah-mudahan Alloh (تعالى) memberikan
manfaat dengan buku kecil ini kepada Islam dan kaum muslimin.
[1] Abu Ahmad
Al-Limboriy semoga Alloh mengampuninya berkata:
"Penulis Rohimahulloh pada tulisannya ini hanya menyebutkan sepuluh
pembatal-pembatal keislaman, apa yang beliau sebutkan di sini hanya garis besarnya,
karena pembatal-pembatal keislaman sangatlah banyak, tidak hanya dikhususkan pada
sepuluh perkara, dan Alhamdulillah kami telah sebutkan diantara
cabang-cabang dari yang kesepuluh tersebut pada tulisan kami "Mutammimah
Nawaqidul Islam".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar