Tujuan Syari'at Islam
Klik gambar untuk DOWNLOAD pdf
KATA PENGANTAR
(ABU AHMAD MUHAMMAD BIN SALIM AL-LIMBORIY)
بِسم الله
الرَّحمنِ الرَّحِيم
الحَمْدُ لله، أَحْمَدُه،
وأستعينُه، وأستغفرُهُ، وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ،
وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
أمّا بعدُ:
Ini adalah salah satu bagian dari tulisan saudara
kami Abul 'Abbas Harmin bin Salim Al-Limboriy Rohimahulloh wa Askanahu
Jannatal Firdausil A'la' yang kami salin dari buku induknya "URGENSI
TAUHID DALAM PENEGAKAN SYARI'AT ISLAM".
Di dalam buku tersebut terdapat sub pembahasan yang
beliau Rohimahulloh telah memberinya judul yaitu: "TUJUAN SYARI'AT
ISLAM".
Semoga Alloh 'Azza wa Jalla menjadikan apa
yang beliau tulis ini bermanfaat untuk dirinya, putra-putrinya,
saudara-saudarinya dan keluarganya serta siapa saja yang menginginkan kebaikan,
yang beliau Rohimahulloh telah mendahului mereka:
{رَبَّنَا
اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا
تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ
رَحِيمٌ} [الحشر: 10].
"Ya
Robb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah mendahului kami
dalam keimanan, dan janganlah Engkau menjadikan kedengkian di dalam hati kami
kepada orang-orang yang beriman; Ya Robb kami, sesungguhnya Engkau adalah
Ar-Ro'uf (Maha Penyantun) lagi Ar-Rohim (Maha Penyayang)". (Al-Hasyr: 10).
Hukum Mihrob Masjid Dalam Islam
بِسم الله الرَّحمنِ الرَّحِيم
الحَمْدُ لله رَبّ العَالَمِينَ.أمّا بعدُ:
Telah sampai pertanyaan kepada Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy yang berbunyi:
Apa hukum masjid yang ada mihrobnya, karena ada ustadz lulusan Dammaj mengatakan bahwa masjid ada mihrobnya tasyabbuh dengan gereja?, padahal masjid di Dammaj juga ada mihrobnya, juga masjid Nabawiy ada mihrobnya, mana yang benar dalam masalah ini?".
Sesaat Lagi Semua Akan Mati
PENDAHULUAN
بِسمِ الله
الرَّحمنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ،
أَحْمَدُهُ، وَأَسْتَعِينُهُ، وَأَسْتَنْصِرُهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، أمَّا بَعدُ:
Alloh
Ta'ala berkata di dalam Al-Qur'an:
{وَلَا
تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا
يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ مُهْطِعِينَ
مُقْنِعِي رُءُوسِهِمْ لَا يَرْتَدُّ إِلَيْهِمْ طَرْفُهُمْ وَأَفْئِدَتُهُمْ
هَوَاءٌ وَأَنْذِرِ
النَّاسَ يَوْمَ يَأْتِيهِمُ الْعَذَابُ فَيَقُولُ الَّذِينَ ظَلَمُوا رَبَّنَا
أَخِّرْنَا إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ نُجِبْ دَعْوَتَكَ وَنَتَّبِعِ الرُّسُلَ
أَوَلَمْ تَكُونُوا أَقْسَمْتُمْ مِنْ قَبْلُ مَا لَكُمْ مِنْ زَوَالٍ وَسَكَنْتُمْ
فِي مَسَاكِنِ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ
فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ الْأَمْثَالَ} [إبراهيم: 42-45].
"Dan janganlah sekali-kali kamu
mengira bahwa Alloh lalai dari apa yang diperbuat oleh orang-orang yang zholim.
Sesungguhnya Alloh memberi tangguh kepada mereka sampai hari yang pada waktu
itu mata (mereka) terbelalak, mereka datang bergegas-gegas memenuhi panggilan
dengan mengangkat kepalanya, sedang mata mereka tidak berkedip-kedip dan hati
mereka kosong. Dan berikanlah peringatan kepada manusia terhadap hari (yang
pada waktu itu) datang azab kepada mereka, maka berkatalah orang-orang yang zholim:
"Waha Robb kami, beri tangguhlah kami
walaupun dalam waktu yang sedikit, niscaya kami akan mematuhi seruan-Mu
dan kami akan mengikuti rosul-rosul". (Kepada mereka dikatakan):
"Bukankah dahulu kalian telah bersumpah bahwa sekali-kali kalian tidak
akan binasa?. Dan kalian telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang
yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagi kalian bagaimana Kami
telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepada kalian beberapa
perumpamaan". (Ibrohim: 42-45).
Bila
seseorang membaca, merenungi dan meresapi ayat-ayat Al-Qur'an tersebut maka
tentu akan membuatnya untuk sadar, bila dia sudah menyadari tentang arti dari sebuah
kehidupan maka dia akan bertambah sadar,
المبادئ المفيدة DASAR-DASAR YANG BERFAEDAH
المبادئ المفيدة
في التوحيد والفقه والعقيدة
DASAR-DASAR YANG BERFAEDAH
TENTANG
TAUHID, FIQIH DAN AQIDAH
HUBUNGAN ANTARA TAUHID DAN SYARI'AT
KATA
PENGANTAR
(ABU AHMAD MUHAMMAD BIN SALIM AL-LIMBORIY)
بِسم الله
الرَّحمنِ الرَّحِيم
الحَمْدُ لله، أَحْمَدُه،
وأستعينُه، وأستغفرُهُ، وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ،
وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُه.
أمّا بعدُ:
Ini adalah salah satu dari tulisan saudara kami yang
mulia Abul 'Abbas Harmin bin Salim Al-Limboriy Rohimahulloh wa Askanahu
Jannatal Firdausil A'la' yang kami salin dari buku induknya "URGENSI
TAUHID DALAM PENEGAKAN SYARI'AT ISLAM". Beliau Rohimahulloh telah
memberi judul pada sub pembahasan tersendiri dengan judul "Hubungan
Antara Tauhid dengan Syari'at".
Langganan:
Postingan (Atom)