Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Jin Yang Baik Menginginkan Untuk Mendidik

Jin Yang baik menginginkan utk mendidik
Persoalan: Kira-kira dua atau satu hari sebelum lebaran (‘ied 1435) ini, anakku yang kedua, memfoto kebun di depan rumah kami, ternyata setelah foto itu dilihat tampak bayangan agak gelap, menyerupai kepala laki-laki sangat besar seperti raksasa, dan bayangan perempuan, pakai baju panjang putih, rambutnya panjang sebahu, tapi bayangan perempuan ini agak kecil. Saya, suami, dan dua anak saya melihat jelas kedua penampakan ini.
Pada waktu ‘idul fithri, sekitar jam 10 atau jam 11, suamiku memfoto (di dalam rumah), terfotolah pula sosok perempuan tadi, dan kali ini lebih jelas, bahkan foto itu bisa dilihat anak balitaku yang berumur 3 tahun….., bukankah itu kedholiman dari mereka?. Bukankah seorang muslim itu harom hartanya, darahnya, kehormatannya??. Sebagimana fitrohnya manusia, apalagi ibu-ibu, pasti trauma kalau rumahnya, tempatnya bernaung dimasuki jin….., saya sudah ikhtiar baca surah Al-Baqoroh, mohon perlindungan dan kasih sayang Alloh, tapi ya Robb… hamba-MU ini lemah…
Ustadz, mohon nasehat agar saya dapat wafat dengan membawa aqidah yang lurus, sehingga Alloh Ta’ala ridho kepadaku, sehingga saya dapat membawa ketenangan bagi anak-anak saya.
Dengan kejadian seperti itu, ketika saya di rumah besar ini, hanya berdua dengan balita saya, saya menjadi tidak bisa melaksanakan tugas-tugas rumah tangga saya dengan tenang, saya bisa jantungan. Memang jin perempuan itu tidak menampakan langsung, tapi terfoto. Tapi saya manusia biasa yang kodratnya tidak nyaman bila di rumah tempat bernaung pernah ada yang lain. Meskipun ia tidak mengganggu, tidak menampakan secara langsung melainkan terfoto, tapi ia di dalam rumah.
Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم
Adapun perkataan penanya: “Bukankah itu kezholiman mereka”, maka ini adalah suuzhon (berburuk sangka) kepada makhluk Alloh Ta’ala, karena bisa jadi keberadaannya itu untuk mengingkari suatu kemungkaran yang ada di depannya, kita katakan demikian karena beberapa perkara, diantaranya:
1. Penanya sudah membaca surah Al-Baqoroh namun masih bisa ada di dalam rumah, walaupun muncul lewat foto.
2. Tidak mengganggu secara langsung, ya’ni tidak muncul langsung di depan mata, karena akan memudhorotkan penanya sebagaimana perkataannya “bisa jantungan”.
3. Muncul lewat dalam kamera foto, ketika memfoto. Bisa jadi ini muncul karena di foto (kamera) ada kemungkaran seperti adanya foto makhluk bernyawa seperti foto manusia dan hewan-hewan serta makhluk bernyawa lainnya, apalagi kalau menggunakan kameranya untuk menfoto makhluk bernyawa.
Kita katakan seperti itu karena terkadang keberadaan jin ikut melaksanakan “amar ma’ruf nahi munkar” (memerintahkan kepada kebaikan dan melarang dari kemungkaran), hal ini sebagaimana kita dapati di gunung Barroqoh Dammaj. 
Pernah seseorang suka memfoto-foto pemandangan di gunung Barroqoh dan dia tidak peduli memfoto apa saja yang lewat di depannya, suatu saat dia memfoto ternyata muncul di dalam kamera HP-nya sosok yang sangat menakutkan, dia pun berprasangka jelek kepada makhluk yang terfoto tersebut. Padahal di gunung Barroqoh sering muncul makhluk-makhluk seperti itu, karena di sana ada liang (gua) yang dalam memanjang, ketika kami masuk dari mulut gua itu sekitar 5 meter kami kembali, kami khawatir karena gelap dan mengerikan.
Al-Akh Nashr Al-Jazairiy selaku mas’ul jaga di gunung Barroqoh berkata: “Orang-orang Dammaj, pasukan Asy-Syaikh Mu’awwidz, mereka menceritakan bahwa ketika mereka jaga malam di gunung Barroqoh sambil makan qott (sejenis ganja) maka ada orang tua berjenggot panjang yang sangat mengerikan, datang menakut-nakuti mereka, dan mengingkari mereka karena memakan qott, setiap kali mereka jaga, kalau makan qott sering datang gangguan dari makhluk tersebut, dan kalau mereka jaga tanpa makan qott maka gangguan itu tidak pernah ada, akhirnya mereka bertekad untuk meninggalkan makan qott maka gangguan itu pun tidak ada lagi.
Dan keberadaan makhluk yang menakutkan itu banyak muncul ketika thullab (Ahlussunnah) meninggalkan ya’ni hijroh dari bumi Dammaj, ketika tentara pemerintah Yaman menjaga Dammaj dan mereka menduduki gunung Barroqoh, supaya kaum kafir Rofidhoh tidak mendudukinya maka makhluk menakutkan itu mulai lagi bermunculan, para tentara yang bertugas di sana bercerita:
“Awalnya para jin (makhluk menakutkan) itu datang dengan bersuara: Kenapa kalian mengeluarkan kawan-kawan kami thalabatul ilmi dari daar (negri) kami?”.
Para tentara menuturkan bahwa suara itu seakan-akan sangat marah. Dan lebih tampak lagi kemarahan makhluk itu, ketika masjid Thullab di gunung Barroqoh tidak lagi dikumandangkan azan padanya dan tidaklah lagi diadakan sholat berjama’ah, sampai para tentara ketakukan, Alhamdulillah ada tentara yang suka mengamalkan Sunnah Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam memahami maksud makhluk itu, beliaupun mengajak kawan-kawannya untuk melaksanakan syi’ar-syi’ar Islam di gunung Barroqoh sebagaimana yang pernah di jalankan oleh para thullab.
Alhamdulillah menurut beberapa ikhwah yang ada di Dammaj bahwa para tentara yang jaga di gunung Barroqoh sekarang mereka pada taat beribadah, azan dikumandangkan, sholat berjama’ah ditegakan, bacaan Al-Qur’an banyak mereka lakukan di gunung Barroqoh.
Keberadaan jin sholih yang ada di Dammaj itu bukan perkara yang asing lagi di kalangan penduduk Dammaj, bahkan kita akui, lebih-lebih ketika pertempuran dahsyat di pemukiman Alu Manna’, ketika Rofidhoh sudah menguasai Masadir dan mereka mulai maju ke Alu Manna’ dengan melakukan serangan yang sangat dahsyat, ketika kita di kebun anggur antara Masadir dengan Alu Manna’ pada malam hari, dan kawan-kawan orang Yaman sudah kehabisan amunisi, di tengah derasnya tembakan kaum Rofidhoh yang membuat kita tidak bisa mengangkat kepala, namun sangat mengherankan ada seseorang bisa masuk ke benteng kawan-kawan dari arah belakang para penjaga, dengan membawa beberapa qorn peluru plus banyak amunisi (peluru), orang yang membawa itu pun tidak dikenal, setelah meletakan apa yang dibawa, dia pun berpaling dan tidak diketahui jejaknya, entah kemana? di tengah derasnya hujan tembakan.
Dan pada malam itu terdengar suara Rofidhoh dengan penuh penyesalan: “Kenapa kita bisa sampai di tempat ini?, kita ini tidak berperang dengan Wahhabiyyin-Hajuriyyin akan tetapi kita berperang dengan para jin”. 
Pada besok harinya ada berita dari So’dah bahwa sebagian Rofidhoh yang sempat kabur dari medan tempur, mereka bercerita bahwa thullab menggunakan sihir dan jin, karena disaat mereka menghujani lokasi thullab ada tembakan balasan yang bermunculan dari depan-depan mereka yang tidak ada sosok manusianya.
Orang yang beriman kepada Al-Kitab dan As-Sunnah tentu akan mengimani dan mengakui bahwasanya jin ada juga yang memeluk agama Islam, bahkan ada dari mereka sebagai para pengikut setianya Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam, lebih jelas tentang keberadaan mereka lihat “Tafsir Ibni Katsir” pada tafsir perkataan Alloh Ta’ala:
وإذ صرفنا إليك نفرا من الجن يستمعون القرآن – إلى قوله – ويجركم من عذاب أليم.
“Ketika Kami arahkan sekelompok dari kalangan jin, mereka memfokuskan pendengaran kepada Al-Qur’an -sampai perkataan-Nya- di jauhkan dari azab yang pedih”.
Juga lihat pada tafsir surah Al-Jin.
Adapun tentang jin yang kafir dan yang fasiq maka mereka memiliki ciri-ciri, diantaranya:
1. Menyusup ke dalam tubuh anak Adam, hingga membuat anak Adam mengalami gangguan kejiwaan (kesurupan/gila).
2. Bila dibacakan Al-Qur’an atau dzikir-dzikir dari Al-Qur’an dan As-Sunnah maka dia lari dan menjauh.
3. Suka mendekati pelaku dosa dan terus menghiasinya serta mendukung perbuatan pelaku dosa tersebut.
Hendaknya setiap muslim tidak takut dengan para jin, karena Alloh Ta’ala berkata:
فلا تخافوهم وخافون إن كنتم مؤمنين
“Maka janganlah kalian takut kepada mereka, dan takutlah kalian kepada-Ku, jika kalian itu adalah orang-orang yang beriman”.
Demikian penjelasan singkat ini semoga bermanfaat.
Dijawab oleh:
Abu Ahmad Muhammad  Bin Salim Al-Limboriy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar