SEPENGGAL
TANGGAPAN
UNTUK
SEMUA YANG
PLIN-PLAN
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، أحمده، وأستعينه، وأستنصره،
وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله.
أما بعد:
Telah berkata salah
seorang anggota Wahdah Islamiyyah semoga Alloh memberikan hidayah kepadanya:
"Kalau ada beberapa orang dari kader kami yg terlalai, itu tidak seutuhnya
bisa menjamin bahwa Wahdah Islamiyah itu sesat!.
Tanggapan:
Jelas sangat menjamin
atas kesesatan Wahdah Islamiyyah, karena bukan hanya para kader namun yang mengkader
mereka pun plin-plan dari kebenaran, mereka tidak bisa menerapkan prinsip al-wala'
(loyalitas) dan albaro' (berlepas diri) dan tidak pula mengadakan
pengingkaran terhadap kemungkaran yang dilakukan oleh sesama mereka, bahkan
mereka saling memberi toleransi dengan berbagai alasan yang menyelisihi prinsip
da'wah Ahlissunnah:
{قُلْ
هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ
اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ} [يوسف: 108]
"Katakanlah: "Inilah jalan
(agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kalian) kepada Alloh
dengan hujjah yang nyata, Maha suci Alloh, dan aku tidak termasuk dari orang-orang
yang musyrik". (Yusuf: 108).
Perkataan mereka
seperti itu sangat jelas menunjukan penyelisihan mereka terhadap perkataan
mereka sendiri: "Para asatidzah, ustadzah, senantiasa selalu merangkul dan
membimbing kader-kader untuk berdiri di atas ajaran Al-Qur'an dan As-Sunnah
berdasar pemahaman salafussalih".
Tanggapan:
Apakah Rosululloh Shollallohu
'Alaihi wa Sallam memerintahkan umatnya untuk membentuk firqoh-firqoh? Dan
menamakan firqohnya dengan nama Wahdah
Islamiyyah? Justru penamaan ini adalah bid'ah dan praktek di dalamnya pun
banyak penyelisihan manhaj Ahlissunnah:
{إِنَّ
هَذِهِ أُمَّتُكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَأَنَا رَبُّكُمْ فَاعْبُدُونِ} [الأنبياء:
92]
"Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kalian semua;
agama yang satu dan Aku adalah Robb kalian, maka sembahlah Aku". (Al-Anbiya':
92).
Terus penamaan wahdah
itu datangnya dari mana? Tidak lain, melainkan muncul dari pemikiran seseorang
yang ditokohkan.
Adapun perkataannya:
"Tapi sekali lagi, manusia itu bukan boneka yang gampang kita gerakkan
begitu saja".
Tanggapan:
Iya memang benar, para
jaringan wahdah itu bukan boneka, yang mayoritas mereka tidak mau dibalikkan kepada kebenaran dan tidak pula mau mengikuti
al-haq, sudah tahu ikhtilat harom masih saja meni'matinya, sudah tahu bahwa duduk
dengan ahlu bid'ah tidak boleh masih saja berasyik-asyikan, sudah tahu larangan
menuntut ilmu dari selain Ahlissunnah masih saja duduk di universitas-universitas
yang berbau Islam, belajar dengan orang yang tidak jelas manhajnya, memang
mereka bukan boneka, boneka tidak berakal dan mereka berakal dan punya ingatan
namun mereka pura-pura tidak ingat atau lupa dari larangan-larangan itu:
{وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ أُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ}
[الحشر: 19]
"Dan janganlah kalian seperti
orang-orang yang lupa kepada Alloh, lalu Alloh menjadikan mereka lupa kepada diri
mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasiq". (Al-Hasyr: 19).
Adapun perkataannya:
"Kami yakin, antum sudah mengkhatamkan siroh-siroh para nabi, rasul,
shahabat, apakah setiap dakwah mereka selalu diterima langsung oleh manusia?
Apakah kita tidak melihat orang-orang yang membangkang dari apa yang disampaikan
oleh nabi dan para sahabat?"
Tanggapan:
Benar banyak yang
membangkang namun apakah para rosul dan para shohabat mereka ikut
membangkang?!!! Apakah para nabi dan para shohabat mereka ikut melakukan
perbuatan para pembengkang itu?!!!, Alhamdulillah kami Ahlussunnah menghadapi
para pembengkang semisal wahdah dan para hizbiyyin tidak membuat kami
membengkang dan tidak pula membuat kami menolak al-haq dan meremehkannya, serta
tidak membuat kami untuk melakukan perbuatan seperti para pembengkang:
{وَلَا
تَكُونُوا كَالَّذِينَ قَالُوا سَمِعْنَا وَهُمْ لَا يَسْمَعُونَ (21) إِنَّ شَرَّ
الدَّوَابِّ عِنْدَ اللَّهِ الصُّمُّ الْبُكْمُ الَّذِينَ لَا يَعْقِلُونَ (22) وَلَوْ
عَلِمَ اللَّهُ فِيهِمْ خَيْرًا لَأَسْمَعَهُمْ وَلَوْ أَسْمَعَهُمْ لَتَوَلَّوْا وَهُمْ
مُعْرِضُونَ (23) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ
إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ
وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ (24)} [الأنفال: 21 - 24]
"Dan janganlah kalian menjadi
seperti orang-orang vang berkata: "Kami mendengarkan, padahal mereka tidak
mendengarkan. Sesungguhnya binatang (makhluk) yang seburuk-buruknya di sisi Alloh
adalah; orang-orang yang pekak dan tuli yang tidak mengerti apa-apa. Kalau sekiranya
Alloh mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Alloh menjadikan mereka
dapat mendengar. dan jikalau Alloh menjadikan mereka dapat mendengar, niscaya
mereka pasti berpaling juga, sedang mereka memalingkan diri (dari apa yang
mereka dengar itu).Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Alloh dan
seruan Rosul apabila Rosul menyeru kalian kepada suatu yang memberi kehidupan
kepada kalian, ketahuilah bahwa sesungguhnya Alloh membatasi antara manusia dan
hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kalian akan dikumpulkan". (Al-Anfal: 21-24).
Adupun perkataannya:
"Kami tidak pernah merasa paling benar".
Tanggapan:
Memang kalian sangat
tidak benar, dari sejak kemunculan firqoh kalian hingga hari ini kalian selalu
plin-plan:
{الْحَقُّ
مِنْ رَبِّكَ فَلَا تَكُونَنَّ مِنَ الْمُمْتَرِينَ} [البقرة: 147]
"Kebenaran itu adalah dari Robbmu, sebab itu jangan
sekali-kali kamu termasuk dari orang-orang yang plin-plan". (Al-Baqoroh:
147).
Kalaupun kalian merasa
benar maka:
{هَاتُوا
بُرْهَانَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ} [البقرة: 111]
"Datangkanlah oleh kalian bukti-bukti kalian kalau kalian adalah
orang-orang benar". (Al-Baqoroh: 111).
Adapun perkataan
kalian: "Tapi kami hanya berusaha berdiri di atas apa yang dibenarkan oleh
Rasulullah".
Tanggapan:
Jika benar demikian
pengakuan kalian maka wajib bagi kalian untuk menerapkan perkataan Alloh
Ta'ala:
{يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ
الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ} [البقرة: 208]
"Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kalian ke dalam
Islam secara keseluruhan, dan janganlah kalian menuruti langkah-langkah
syaithon. Sesungguhnya syaithon itu musuh yang nyata bagi kalian". (Al-Baqoroh:
208).
Segala bentuk
penyelisihan syari'at maka itu masuk dalam ketegori langkah-langah syaithon:
{الشَّيْطَانُ
يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ} [البقرة: 268]
"Syaithon menjanjikan (menakut-nakuti) kalian dengan
kemiskinan dan menyuruh kalian berbuat kekejian". (Al-Baqoroh:
268).
Tidaklah anggota Wahdah
Islamiyyah dan para hizbiyyun terus menerus duduk di kampus-kampus melainkan karena
takut masa depan, takut miskin, kalaulah mereka tidak takut miskin maka mereka
akan tinggalkan ma'siat itu, namun karena mereka lebih senang menempuh
langkah-langkah syaithon maka mereka pun terus meni'mati berbagai penyelisihan
terhadap al-haq, baik ikhtilath, duduk dengan ahlu bid'ah, meremehkan dosa, membenci
para pembela kebenaran, menolak kebenaran dan berbagai penyelisihan lainnya.
Dan kami nasehatkan
kepada seluruh Ahlisunnah untuk berpaling dari mereka atau yang semisal mereka
dari kalangan hizbiyyun, jangan tertipu dengan bahasa mereka yang dihiasi
"kelembutan":
{وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يُعْجِبُكَ قَوْلُهُ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَيُشْهِدُ اللَّهَ عَلَى
مَا فِي قَلْبِهِ وَهُوَ أَلَدُّ الْخِصَامِ} [البقرة: 204]
"Dan di antara manusia ada orang yang ucapannya tentang
kehidupan dunia menarik hatimu, dan dipersaksikannya kepada Alloh (atas
kebenaran) isi hatinya, padahal dia adalah penantang yang paling keras".
(Al-Baqoroh: 204):
{أُولَئِكَ
الَّذِينَ يَعْلَمُ اللَّهُ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَعْرِضْ عَنْهُمْ وَعِظْهُمْ وَقُلْ
لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا} [النساء: 63]
" Mereka itu adalah orang-orang yang Alloh mengetahui apa
yang di dalam hati mereka, karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan
berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas
pada jiwa mereka". (An-Nisa': 63).
Semoga tanggapan yang
sedikit dan ringkas ini membekas kepada hati-hati mereka dan membuat mereka
untuk benar-benar mencari kebenaran dan mau mengikutinya:
{وَإِذَا
يُتْلَى عَلَيْهِمْ قَالُوا آمَنَّا بِهِ إِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا
مِنْ قَبْلِهِ مُسْلِمِينَ} [القصص: 53]
"Dan apabila dibacakan (Al-Quran itu) kepada mereka, mereka
berkata: "Kami beriman kepadanya; sesungguhnya; Al-Quran itu adalah al-haq
(suatu kebenaran) dari Robb kami, sesungguhnya kami sebelumnya adalah
orang-orang yang membenarkan(nya)". (Al-Qoshshosh:
53). Sampai perkataan-Nya:
{وَإِذَا
سَمِعُوا اللَّغْوَ أَعْرَضُوا عَنْهُ وَقَالُوا لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ
سَلَامٌ عَلَيْكُمْ لَا نَبْتَغِي الْجَاهِلِينَ} [القصص: 55]
"Dan apabila mereka mendengar perkataan yang tidak
bermanfaat, mereka berpaling darinya dan mereka berkata: "Bagi kami
amal-amal kami dan bagi kalian amalan-amalan kalian, kesejahteraan atas diri
kalian, kami tidak ingin bergaul dengan orang-orang bodoh". (Al-Qoshshosh:
55).
Ditanggapi oleh Abu
Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy sesudah buka puasa pada pada malam Selasa
21 Romadhon 1434 di Darul Hadits Dammaj-Sho'dah-Yaman
Tidak ada komentar:
Posting Komentar