﴿ وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ * الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِله وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ * ﴾ [البقرة: 155- 651]
S”ungguh Kami benar-benar akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi rooji'uun." ”[Al-Baqoroh: 155-156].
Sungguh, tumpang-tindih prahara dan cobaan yang menimpa Dammaj. Mulai dari teror berita-berita dusta dan omong kosong bahwa orang-orang yang ada di sana adalah para kaki tangan Amerika, atau buruh Isreal dan kacung piaraan Yahudi. Setelah semuanya itu, menjalar, menjadi aksi kekerasan dan razia ilegal, perampasan secara paksa, baik mobil, ribuan kitab bernilai jutaan, komputer, handphon, uang dan barang-barang berharga lainnya di perjalanan. Kemudian menguat menjadi blokade dan embargo total, semua jenis bahan makanan juga obat-obatan, sedikitpun tidak diperbolehkan masuk ke Dammaj. Bahkan mereka yang berada di luar Dammaj terlarang untuk kembali walau ke rumah-rumah mereka sendiri. Rombongan Jamaah Haji yang sudah berangkat untuk menunaikan ibadah ke Tanah Suci pun terlarang dengan todongan senjata, sama sekali tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan, kecuali, mau tidak mau harus kembali. Kemudian ketatnya blokade dan kerasnya intimidasi pun berujung penyerangan besar-besaran dari setiap arah yang berlangsung secara sporadis. Berbagai jenis senjata berat dan roket-roket pemusnah massal dikerahkan oleh pasukan militer Anshorulloh, Syi’ah Imamiyyah Itsnaiy Asyariyyah yang lebih tersohor dengan istilah pergerakan milisi garis keras “Al-Huutsi”. Sangat perlu untuk diketahui, bahwa gerakan teror dengan mengatas-namakan Islam yang dimotori oleh para Sayyid militansi Syi’ah Al-Huutsi; adalah merupakan sosok hitam dari perpanjangan tangan Revolusi Ideologi (pemberontakan untuk merombak keyakinan) Al-Humaini di Iran, hingga tentunya tidak mengherankan jika seluruh pembiayaan, amunisi, personil, hingga tim medis militansi Anshorulloh Al-Huutsi di bawah siasat pengaturan hegemoni (penjajahan) ideologi Republik Syi’ah Iran yang didukung dengan kuat oleh polisi dunia Amerika serikat. Bukti adanya ikatan diplomasi kedua belah pihak ini, sangat banyak dan cukup masyhur untuk diketahui. Diantaranya; berkumpulnya wakil duta besar Amerika dengan para Sayyid sekaligus komandan tempur milisi Anshorulloh Al-Huutsi di beberapa daerah sekitar Dammaj beberapa waktu sebelum terjadinya blokade dan penyerangan. Sehingga setelah segala sesuatunya terprogram dengan matang, maka ekspansi pasukan penyerangan yang mematikan pun mereka kerahkan. Sampai akhirnya dampak penyerangan bengis yang mereka laksanakan itu, mengakibatkan banyak saudara-saudara kami berguguran jatuh, tewas terbunuh.
Bersamaan dengan kondisi yang berat, ketatnya blokade, buasnya tembakan sniper-sniper liar di balik persembunyian mereka kian merajalela, Ahlussunnah di Darul Hadits Dammaj benar-benar terkurung dan persediaan bahan makanan tidak ada, bahkan air bersih untuk minum sulit didapatkan. Diiringi dengan dinginnya cuaca musim itu, di atas gunung yang tandus, menyengat di angkasa bau hangus asap mesiu yang terbakar, benda-benda aneh seperti kipas atau kincir patahan ekor roket-roket pemusnah massal berserakan. Di antara pagar batu yang jebol di sana-sini, hancur berantakan dan berhamburan, di situlah jasad saudara-saudara kami tergeletak, berserakan tidak layak, darah-darah mereka segar meleleh berceceran, mengalir, mengantung merah kehitaman, lalu mengental diantara pasir dan bebatuan. Silahkan baca selengkapnya dengan dowload pdf dua buku diatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar