Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

YANG PENTING HALAL
DAN
DIRIDHOI ALLOH
 (تبارك وتعالى)

بسم الله الرحمن الرحيم
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wahai Abu Ahmad saddakalloh!
Saya ada pertanyaan, kita biasa sholat di masjid masyarakat, ada diantara mereka yang senang dengan kita, dia adalah pemilik usaha besar, dan para pekerjanya banyak orang awam, dia menawarkan pekerjaan sopir kepada seorang saudara, apakah saudara tersebut boleh menerima tawarannya, karena saudara tersebut keahliannya sopir, sementara mencoba untuk dagang seperinya kurang bakat, tolong kami diberi ilmunya!
جزاك الله خيرًا.

Abu Ahmad Muhammad Al-Limbory menjawab:

وعَلَيْكُم السَّلاَم وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، وبعد:
Boleh baginya untuk menerima penawaran tersebut, dan dia boleh menjadi sopir dengan syarat dia tidak membawa di dalam mobil tersebut seorang wanita yang tidak ada mahromnya.
Di dalam "Ash-Shohihain" dari hadits Sufyan bin 'Uyainah, dari 'Amr bin Dinar, dari Abu Ma'bad, beliau berkata: Aku mendengar Ibnu 'Abbas berkata: Aku mendengar Nabi (صلى الله عليه وسلم) berkata:
«لاَ يَخْلُوَنَّ رَجُلٌ بِامْرَأَةٍ إِلاَّ وَمَعَهَا ذُو مَحْرَمٍ».
"Tidak boleh seorang lelaki berdua-duan dengan seorang wanita, kecuali wanita tersebut bersama mahromnya".
Adapun kalau ada mahromnya maka boleh baginya membawanya ketujuan mereka.
Adapun sopir yang kamu sebutkan itu maka tentu itu adalah sopir yang tugasnya untuk memuat barang-barang yang berkaitan dengan usaha tersebut, namun perlu diperhatikan kalau seandainya ada darinya barang-barang harom berupa ganja, narkotika, dan minuman keras atau yang lainnya dari barang-barang harom, maka tidak boleh bagimu untuk memuat dan membawanya karena itu adalah kemungkaran, Rosululloh (صلى الله عليه وسلم) berkata:
«مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ».
"Barang siapa melihat suatu kemungkaran maka hendaknya dia merubahnya dengan tangannya, jika dia tidak sanggup maka dengan lisannya, jika dia (juga) tidak sanggup maka dengan hatinya, dan demikian itu adalah selemah-lemahnya iman". Diriwayatkan oleh Muslim dari hadits Abu Sa'id Al-Khudry.
Jika kamu tetap memuat atau membawa barang-barang harom tersebut maka otomatis kamu telah terjatuh kedalam dosa yaitu melakukan kerja sama dalam perbuatan maksiat, Alloh (عز وجل) berkata:
{وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ} [المائدة : 2]
   "Dan janganlah kalian tolong menolong di atas dosa dan permusuhan dan bertaqwalah kalian kepada Alloh, sesungguhnya Alloh adalah sangat pedih siksaan-(Nya)". (Al-Maidah: 2). 

Nasehat:
Ketika kamu sudah mengetahui bahwa pemilik usaha tersebut adalah orang yang baik dan senang denganmu maka hendaklah kamu berupaya untuk menjadikan rasa senangnya tersebut karena Alloh (تعالى), diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad, Al-Hakim dan Al-Baihaqy dari hadits Abu Huroiroh, dari Nabi (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) bahwasanya beliau berkata:
"مَنْ أَحَبَّ أَنْ يَجِدَ طَعْمَ الْإِيمَانِ فَلْيُحِبَّ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ، لَا يُحِبُّ إِلَّا لِلَّهِ"
"Barang siapa yang senang untuk mendapatkan lezatnya iman maka hendaknya dia mencintai karena Alloh (عَزَّ وَجَلَّ), dia tidak mencintai melainkan karena Alloh". Dan ini adalah lafadznya Al-Imam Al-Baihaqy.
Kamu tampakan kepadanya akhlak yang mulia lagi terpuji, yang telah diajarkan oleh Nabi (صلى الله عليه وسلم), sehingga dengan itu dia menyenangimu karena Alloh (عَزَّ وَجَلَّ).
Begitu pula ketika kamu sudah tahu bahwa para pekerjanya adalah orang-orang awam maka hendaknya kamu menjaga citra dan nama baik agama yang kamu telah berada di atasnya, kamu hendaknya menampakan akhlak yang terpuji yang Rosululloh (صلى الله عليه وسلم) telah mencontohkannya.
Di dalam "Ash-Shohih" dari hadits Abdulloh bin 'Amr semoga Alloh meridhoi keduanya, beliau berkata:
لم يكن النبي صلى الله عليه وسلم فاحشا ولا متفحشا وكان يقول: (إن من خياركم أحسنكم أخلاقا)
"Tidaklah Rosululloh (صلى الله عليه وسلم) mengucapkan kata-kata jorok dan tidak pula melakukan kejorokan (akhlak), dan beliau dahulu berkata: "Sesungguhnya sebaik-baik kalian adalah yang paling bagus akhlak(nya)".
Semoga dengan itu para pekerja yang masih awam tersebut tertarik dan ingin untuk menjadi orang yang baik seperti Nabi kita (صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ), Alloh (تعالى) berkata:
{لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآَخِرَ} [الأحزاب : 21]
"Sungguh telah ada pada diri Rosululloh teladan yang bagus bagi orang yang dia mengharap  (perjumpaan ) dengan Alloh dan hari akhir". (Al-Ahzab: 21).
Akan tetapi perlu kamu perhatikan bahwa kamu menampakan akhlak terpuji itu karena Alloh bukan karena mengharap supaya mendapatkan perhatian manusia atau supaya mendapatkan kawan atau pengikut, namun "tanamkanlah akhlak Nabi (صلى الله عليه وسلم) di dalam hatimu, tumbuhkanlah dengan langkah dan sikapmu, dan suburkanlah dengan ketergantungan kepada Robbmu", perbanyaklah memohon kepada Alloh (تعالى) agar kamu diberi ketetapan hati di atas kebaikan dan ketaatan, serta supaya kamu dihiasi dengan akhlak yang mulia lagi terpuji, perbanyaklah membaca doa:
اَللَّهُمَّ كَمَا أَحْسَنْتَ خَلْقِي, فَحَسِّنْ خُلُقِي   
"Ya Alloh sebagaimana Engkau telah memperbagus postur (bentuk tubuh)ku maka perbaguslah akhlakku!". Doa ini adalah shohih, diriwayatkan oleh Al-Imam Ahmad dan Ibnu Hibban dari hadits Aisyah.
Demikian dari kami.
نسأل الله أن يثبتنا وإياكم وإخواننا المؤمنين على هذا الدين، وأن لا يزيغ قلوبنا بعد إذ هدانا.
Kami memohon kepada Alloh untuk mengokohkan kami dan kalian serta saudara-saudara kita orang-orang yang beriman di atas agama ini, dan semoga Dia tidak menyelewengkan hati-hati kita setelah Dia memberikan hidayah kepada kita!.
رَبَّنَا آَتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
"Wahai Robb kamu berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat dan selamatkanlah kami dari azab neraka".
والحمد لله رب العالمين.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar