Al Imam Ibnul Qoyyim berkata: “Maka sesungguhnya hamba itu jika memurnikan niatnya untuk Alloh ta’ala, dan maksud dia, keinginan dia dan amalan dia itu adalah untuk wajah Alloh Yang Mahasuci, maka Alloh itu bersama dia, karena sesungguhnya Yang Mahasuci itu beserta orang-orang yang bertaqwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan. Dan kepala taqwa dan kebaikan adalah murninya niat untuk Alloh dalam penegakan kebenaran. Dan Alloh Yang Mahasuci itu tiada yang bisa mengalahkan-Nya. Maka barangsiapa Allo bersamanya, maka siapakah yang bisa mengalahkannya atau menimpakan kejelekan padanya? Jika Alloh bersama sang hamba, maka kepada siapakah dia takut? Jika Alloh tidak bersamanya, maka siapakah yang diharapkannya? Dan kepada siapa dia percaya? Dan siapakah yang menolongnya setelah Alloh meninggalkannya? Maka jika sang hamba menegakkan kebenaran terhadap orang lain, dan terhadap dirinya sendiri lebih dulu, dan dia menegakkannya itu adalah dengan menyandarkan pertolongan pada Alloh dan karena Alloh, maka tiada sesuatupun yang bisa menghadapinya. Seandainya langit dan bumi serta gunung-gunung itu membikin tipu daya untuknya, pastilah Alloh akan mencukupi kebutuhannya dan menjadikan untuknya jalan keluar dari masalahnya.” (“I’lamul Muwaqqi’in”/ hal. 412/cet. Darul Kitabil ‘Arobiy).

Kewajiban Mengikuti Para Shahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam

Tanya: Apakah para shohabat dalil?, apakah menyelisihi mereka berdosa?.
Kewajiban Mengikuti SahabatJawab: Perkataan dan perbuatan setiap shohabat teranggap sebagai dalil manakalah tidak menyelisihi dalil dari Al-Qur’an dan As-Sunnah serta tidak ada dari shohabat lain yang menyelisihinya, dan ijma’ (kesepakatan) mereka adalah dalil setelah Al-Qur’an dan As-Sunnah.
Para shohabat adalah pembawa agama ini, mereka lebih tahu tentang agama ini dan keberadaan mereka adalah ukuran untuk menilai seseorang termasuk dari Ahlussunnah wal Jama’ah ataukah termasuk dari Ahlulbid’ah wal Furqoh?, Alloh Ta’ala berkata:
(فَإِنْ آمَنُوا بِمِثْلِ مَا آمَنْتُمْ بِهِ فَقَدِ اهْتَدَوْا ۖ وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا هُمْ فِي شِقَاقٍ)
“Dan jika mereka beriman seperti apa yang telah kalian beriman dengannya maka sungguh mereka telah mendapatkan hidayah. Dan jika mereka berpaling maka sesungguhnya mereka di dalam kedurhakaan”.
Barang siapa yang menyelisihi para shohabat baik dengan mengadakan perkara baru di dalam agama yang tidak pernah mereka lakukan atau menolak kebenaran yang mereka bawa maka dia termasuk dari Ahlulbid’ah wal Furqoh, dan dia akan mendapatkan hukuman sesuai dengan penyelisihannya, Alloh Ta’ala berkata:

Akibat Dari Menyelisihi Para Shahabat Nabi Shallallahu’alaihi Wa Sallam

AKIBAT DARI MENYELISIHI
PARA SHOHABAT NABI
SHOLLALLOHU ‘ALAIHI WA SALLAM
بسم الله الرحمن الرحيم
Kaum Khawarij adalah sekte (aliran) pertama yang menyimpang sebagaimana disebutkan di dalam sejarah Islam. Nabi Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam telah menyebutkan kepada para shohabatnya tentang ciri-ciri kaum khawarij, beliau Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam berkata:
تمرق مارقة على حين فرقة من أمتي يحقر أحدكم صلاته مع صلاتهم، وقراءته مع قراءتهم، يمرقون من الإسلام مروق السهم من الرمية، أينما لقيتموهم فاقتلوهم فإن في قتلهم أجراً لمن قتلهم
“Mereka keluar saat terjadi perpecahan di antara umatku, salah seorang diantara kalian akan menganggap remeh shalatnya dibandingkan sholat mereka, menganggap remeh baca’an (Al Qur’an)nya dibanding bacaan (Al-Qur’an) mereka. Mereka itu keluar dari Islam ini sebagaimana keluarnya anak panah dari busurnya. Dimanapun kalian mendapati mereka maka bunuhlah mereka, karena sesungguhnya membunuh mereka itu mendapatkan pahala bagi yang membunuhnya”. Diriwayatkan oleh Al-Bukhariy (3611).
Diantara aqidah kaum khawarij adalah menganggap kafirnya pelaku dosa besar dari kalangan kaum muslimin, dan mereka meyakini bahwa pelaku dosa besar tersebut kekal di dalam neraka.

Nasehat Untuk Kaum Muslimin Dengan bahasa LIHOKO (Lipacu-Holimombo-Kondowa).

nasehat untuk kaum muslimin
Oleh: Abu Ahmad Muhammadm bin Salim Al-Limboriy

Adakah Jihad Bagi Wanita?

cooltext1857142268qn
Pertanyaan: Afwan ana mau tanya jihadnya wanita agar mendapat syahid atau paling tidak khusnul khotimah itu bagaimana?. (Pertanyaan dari Purwokerto).
Jawaban:
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله، وأشهد أن لا إله إلا الله، وأشهد أن محمدا عبد الله ورسوله أما بعد
Tidak ada jihad yang paling utama bagi wanita dari pada diamnya mereka di dalam rumah-rumah mereka untuk beribadah kepada Alloh, berbakti kepada kedua orang (bagi yang belum menikah) atau menta’ati suami (bagi yang sudah menikah), dalil tentang masalah ini adalah hadits Anas bin Malik Rodhiyallohu ‘Anhu, beliau berkata:
جئن النساء إلى رسول الله صلى الله عليه وآله وسلم فقلن: ذهب الرجال بالفضل والجهاد في سبيل الله تعالى، فهل لنا عمل ندرك به فضل المجاهدين في سبيل الله تعالى؟
“Para wanita datang kepada Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam lalu mereka berkata: Para pria membawa keutamaan dan jihad fii Sabilillah (berperang di jalan Alloh), apakah bagi kami suatu amalan yang kami mendapatkan dengannya (pahala semisal) keutamaan para mujahiddin (yang berperang) di jalan Alloh?.. Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam berkata:

Menghukumi Seseorang Sebagai Ahlussunnah Bukanlah Masalah Gampang

Pertanyaan:  Ittaqillah, ente, hati-hati kalau menghukumi, masalah mentabdi’ itu bukan masalah gampang!.
Menghukumi Seseorang Sebagai Ahlussunnah Bukanlah Masalah Gampang
Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy

Buletin Jum’at : Edisi 9/Jum’at 4/Shofar/1436H – Kekokohan Perkataan dan Perbuatan Serta Keyakinan Untuk Orang Yang Bertauhid

Buletin 9
KLIK GAMBAR UNTUK DOWNLOAD!
KEKOKOHAN PERKATAAN DAN PERBUATAN SERTA KEYAKINAN BAGI SETIAP ORANG YANG BERTAUHID
بسم الله الرحمن الرحيم
الحَمْدُ لله، أَحْمَدُه، وأستعينُه، وأستغفرُهُ، وأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُ اللّهِ ورَسُولُه. أمّا بعدُ
Sesungguhnya salah satu ciri orang-orang yang mentauhidkan Alloh adalah tsabat (kokoh) dalam berkata dan berbuat, walaupun hanya seorang saja dari kalangan ahlu tauhid yang hidup di tengah-tengah umat.
Kholilulloh Abu Isma’il Ibrohim ‘Alaihimashsholatu Wassalam adalah seorang diri di tengah-tengah kaumnya yang berbuat kesyirikan, namun karena hakekat tauhid telah tertancap kokoh di dalam hati beliau dan kekokohan dalam perealisasiannya, beliau pun tidak peduli dengan ancaman-ancaman fisik dan tekanan-tekanan mental dari para pembenci, Alloh Ta’ala berkata tentang beliau:

TANGGAPAN SESUAI YANG DITETAPKAN

TANGGAPAN SESUAI YANG DITETAPKAN
Pertanyaan: Ada bantahan kepada antum dengan lafazh:
“Mentabdi’ seseorang dari kalangan ahlussunnah itu bukan perkara yang gampang. Perlu ilmu yang cukup, sikap waro’ dan ketakwaan”.
Jawaban: Tidak ada seorang pun yang berakal untuk mengingkari ini, namun kenyataan yang ada perkara ini sering dijadikan alasan untuk menghujati orang yang memiliki hujjah.
Ini sama dengan perkataan mereka ketika menghujati orang yang memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan, mereka pun membawakan ketentuan yang semisal itu, memberi jawaban atau istilah mereka “berfatwa” itu bukan perkara gampang akan tetapi perlu……., terkadang mereka mengatakan “kayak lajnah da’imah saja” atau yang semisalnya, namun ternyata mereka menyelisihi apa yang mereka da’wahkan ini.
Permasalahan yang mereka angkat ini terus dari mana mereka dapatkan?, apakah dari angan-angan mereka ataukah dari hasil “fatwa” mereka terhadap pertanyaan penanya yang berbunyi: “Ustadz, …….”.
Bukankah Robb kita telah berkata: 

Ketentuan Dalam Mentahdzir Tulisan Dan Penulisnya

Ketentuan Dalam Mentahdzir Tulisan dan Penulisnya 1
Pertanyaan: Semarak sekali Luqmaniyyun mentahzir dari tulisan-tulisan atau kajian-kajian Syekh Yahya Al-Hajury dan murid-muridnya yang masih istiqomah, sampai ada ustadz yang membaca kitab syekh Yahya Al-Hajury dari teman mereka sendiri langsung diberhentikan dan ditahzir, apa tanggapan antum?.
Jawaban: Itulah al-wala’ wal baro’ (loyalitas dan berlepas) yang sempit, mereka mampu berbuat seperti itu kepada ahlul haq namun kepada ahlul bathil mereka tidak mampu, coba kita paparkan kesalahan-kesalahan tentang kitab-kitab Prof. DR. Robi’ Al-Madkholiy kepada mereka atau kita tahdzir langsung untuk meninggalkan kitab-kitabnya maka akan terlihat hakekat mereka; talbis, provokasi dan mencari pendukung ke sana kemari serta makar (tipu daya) mereka lakukan dengan penuh kecongkakan:

Senjata Makan Tuan

Senjata Makan Tuan
Kami ada dua masalah mohon dijawab semoga bisa menghilangkan syubhat yang ada di hati kami:
  1. Orang Luqmaniyyun mengatakan syekh Yahya Al-Hajury sebagai Halaby,Surury atau Haddady karena kata mereka tulisan dan perkataan Al-Hajurykhususnya dalam mencela syekh Al-Alamah Robi’ Al-Madkhaly disebar luaskan di kalangan mereka, bagaimana memberikan tanggapan kepada mereka?.
  2. Orang Luqmaniyyun mengatakan kalau Hajuriyyun menjarh tanpa di dahului para ulama, padahal syekh kibar masih hidup, seperti syekh Robi’ Al-Madkholy dan yang semisalnya, mohon tanggapannya?, Jazaakumullaahu khayran katsyraa. 
Jawab : Klik gambar untuk mendengar jawaban !

Tidak Sah Suatu Ibadah Bila Dibangun Diatas Kerusakan

Bismillaahirrohmaanirrohiim. Bagaimana hukumnya shalat di belakang Imam yang melakukan beberapa perbuatan syirik seperti; Bekerjasama dengan Jin, pasang susuk, asihan, dan sebagainya?
Dan bagaimana kita menghukumi orang tersebut padahal dia tidak tahu kalau ia telah terjebak kemusyrikan? Jazaakallohu khoiron wa Baarokallohu fiikum.
TIDAK SAH SUATU IBADAH BILA DIBANGUN DI ATAS KERUSAKAN
Dijawab oleh :
Abu Ahmad Muhammad Al-Limboriy (29/2/1436)

Jam’iyyah Rumah Hizbiyyah

zxd
Pertanyaan: Ana tidak terima yang dibilang teman antum kalau jam’iyyah tidak boleh karena alasan yang ia sebutkan tidak tepat?.
Jawaban: Poin-poin jam’iyyah yang menyelisihi prinsip dan manhaj Ahlissunnah telah kami jelaskan, juga tentang organisasi dan lembaga serta forum komunikasi atas nama da’wah, namun tidak mengapa kami akan sebutkan lagi di sini supaya menjadi pengokoh hujjah yang telah ditegakan:
لِيَهْلِكَ مَنْ هَلَكَ عَنْ بَيِّنَةٍ وَيَحْيَى مَنْ حَيَّ عَنْ بَيِّنَةٍ
“Supaya orang binasa itu binasa dengan keterangan dan supaya yang hidup itu hidup dengan keterangan”.
Ketahuilah bahwasanya pemilik jam’iyyah tidak akan bisa lepas dari penyelisihan syari’at yang banyak di dalamnya, diantaranya:
* Mematuhi hukum perundang-undangan yang ditetapkan oleh orang kafir atau berhukum dengan hukum selain Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Hukum Ta’ziah Kepada Saudara Dari Ahlu Bid’ah

Hukum Ta'ziyyah Kepada Saudara Ahlul Bid'ahTanya: Pertanyaan dari ummi ana sebagai berikut: Assalamu’alaikum warahmatullohi wabarokaatuh… Ana mau bertanya, Apakah wajib bagi seorang muslim berta’ziah jika salah satu saudaranya ada yang meninggal dunia, walaupun saudaranya tersebut adalah ahlul bid’ah? Jazaakumullohukhoiron.
Jawab: Wa’alaikumussalam Warohmatullohi Wabarokatuh.
Tidak wajib, karena ta’ziah hukumnya adalah dianjurkan saja di dalam syari’at kita, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam ketika diberitahukan bahwa keluarga Ja’far bin Abi Tholib sedang menangisi kematian Ja’far Rodhiyallohu ‘anhu pada hari yang ketiga setelah kematiannya, maka beliau bergegas mendatangi mereka dengan berkata:

Bahaya Dari Mendiamkan Setiap Kemungkaran

Pertanyaan: Ada seorang yang fanatik Dzulqornain bernama Tedo Hartono berkata dalam tulisannya dalam membantah Luqman Ba’abduh:  “Masih segar dalam ingatan kita bagaimana sepak terjang Yahya Al-Hajury dan pengikutnya, di mana bermunculan orang-orang majhul dari kalangan pengikutnya yang membelanya. Pada hari ini, ustadz Luqman Ba’absuh cs pun mewarisi perbuatan ini. Na’udzubillah. Apakah benar perkataan ini?. Pertanyaan dari Semarang (25 Shafar 1436).
BAHAYA DARI MENDIAMKAN SETIAP KEMUNGKARAN
Tanya : Ada para da’i yang mengatakan bahwa anta keras, nanti juga anta kalau pulang kayak teman anta gabung dengan hizbiyyun dan menikahi akhwat yang berpemikiran dan beraqidah hizbiyyah. 
Mereka juga berkata lihat orang keras dari teman mereka dakwah tak tambah pengikutnya kecuali hanya segitu-segitu saja dari dulu. (26/2/1426).
Jawab:
SIKAP DAN PRINSIP AHLUSSUNNAH DALAM DA'WAH
Oleh : Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy

Buletin Jum’at : Edisi 8/Jum’at 3/Shofar/1436H – Bukan Bertauhid Kalau Tidak Menegakkan Sholat

Buletin Jum'at AL-AMIN edisi 8

KLIK GAMBAR UNTUK DOWNLOAD!
BUKAN BERTAUHID KALAU TIDAK MENEGAKAN SHOLAT
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
الْحَمْدُ لِلَّهِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُ اللهِ وَرَسُولُهُ. أَمَّا بَعْدُ:
Ketahuilah bahwasanya para nabi dan rosul seluruhnya menda’wahkan kepada tauhid, yaitu menjadikan Alloh sebagai sesembahan yang satu-satunya.Diantara konsekwensi tauhid yang paling pokok dan mendasar, yang wajib dilaksanakan oleh setiap orangyang mengaku sebagai penganut agama Islam adalah menegakan kewajiban sholat lima waktu.Dengan sebab menegakan sholat lima waktu ini maka seseorang akan termotivasi untuk menjauhi lawan dari tauhid yaitu syirik, Alloh Ta’ala berkata:

Saifuddin Zuhri Menebas Dakwah Dengan Pedangnya Yang Berduri

BERFATWA KARENA TERBAWAPertanyaan: Apakah dibenarkan untuk mengatakan Yaman dari Sana’a ke Sha’dah sudah menjadi wilayah Rafidhah?, karena kalau kita mendengar fatwa jihad Syeikh Rabi’ Al-Madkhaly seakan-akan Rafidhah setengahnya sudah jadi negara Rafidhah seperti Iran?, mohon jawabannya karena banyak orang menilai Yaman sudah jadi negara Rafidhah, sampai shalat iedul fitri kemarin ustadz-ustadz yang ambil pendapat wajibnya melihat hilal atau menguti orang yang lihat hilal mereka selisihi sendiri pendapat mereka dengan beralasan karena yang lihat hilal di Yaman orang Rafidhah, bikin-bikin supaya selisihi Saudi? 
SAIFUDDIN ZUHRI MENEBAS DA'WAH DENGAN PEDANGNYA YANG BERDURI
Pertanyaan: Apa tanggapan antum dengan pernyataan ruju’nya Saifudin Zuhri?.
Dijawab Oleh : Abu Ahmad Muhammad bin Salim Al-Limboriy

Tidak Ada Lagi Yang Bisa Berlagak Karena Hujah Telah Tegak

Tanya: Akhi apa memfonis orang hizbi, kafir, munafik atau musyrik mempersyaratkan harus setelah bertahun-tahun seperti yang dikatakan hizbiyyun Assewed dan Usamah Mahri?.
HUJAH TELAH TEGAK TIDAK ADA LAGI YANG BISA BERLAGAK
Dijawab : Oleh Abu Ahmad Muhammad Al-Limboriy

Ambillah Pelajaran Dari Fitnah Yang Pernah Terjadi !

Ambillah Pelajaran dari fitnah yang pernah terjadi
Ambillah Pelajaran dari fitnah yang pernah terjadi 2

Buletin Jum’at : Edisi 7/Jum’at 3/Shofar/1436H – Kewajiban Mengikuti Dalil

Buletin 7
KLIK GAMBAR UNTUK DOWNLOAD!
KEWAJIBAN MENGIKUTI DALIL

Benarkah Ikhwanul Muslimin Didukung Oleh Ulama Ahlissunnah ?


IM
Tanya: Orang-orang IM (Ikhwanul Muslimin) tambah merasa berjaya dengan beralasan karena dakwah mereka didukung ulama Ahlissunnah seperti Syekh Jibrin, apa betul itu?.
Jawab: Justru alasan ini menunjukan tentang semakin jelasnya kesesatan mereka, kapan ada fatwa ulama bersesuaian dengan hawa nafsu mereka maka mereka langsung menerimanya dengan tanpa memperdulikan dalil lagi, ini keadaannya mereka dan siapa saja yang memiliki kecondongan hati dengan mereka. Ketika Ahlussunnah berbicara tentang Hasan Albanna maka mereka pun mengatakan: “Kami menunggu fatwa ulama besar seperti Al-Imam Ibnu Bazz apalagi beliau telah memuji IM”.
Demikian keadaan mereka, apakah benar kalau Al-Imam Ibnu Bazz menjatuhkan hukum tentang sesatnya IM maka mereka akan mengikuti beliau?. Sekali-kali tidak, bahkan ketika Al-Imam Ibnu Bazz memfatwakan bahwa IM dan JT (Jama’ah Tabligh) termasuk ke dalam 72 (tujuh puluh dua) golongan di neraka, sebagaimana dalam hadits:
«وستفترق هذه الأمة على ثلاث وسبعين، كلها في النار إلا واحدة»
“Akan berpecah belah umat ini kepada 73 (tujuh puluh tiga) golongan, semuanya di dalam neraka kecuali satu”.

Diantara Hakekat IM (Ikhwanul Muslimin)

Diantara Hakekat Ikhwanul Muslimin
بسم الله الرحمن الرحيم
Tanya: Apakah boleh bagi kita untuk mendemo bersama orang PKS dalam rangka penolakan agama Syi’ah tersebar luas di Indonesia?.
Jawab: Yang namanya demo adalah terlarang di dalam Islam, demo dengan mengerahkan kekuatan massal pertama kali terjadi di dalam dunia Islam dilakukan oleh orang-orang yang mengaku sebagai pendukung Ali bin Abi Tholib, mereka datang mendemo Amirul Mu’minin Utsman bin Affan untuk lengser dari kedudukannya, hingga berujung pada penumpahan darah beliau Rodhiyallohu ‘anhu, setelah itu mereka memba’it Ali bin Abi Tholib dan mendukungnya, ketika Ali mengadakan perdamaian dengan saudaranya yaitu Mu’awiyyah maka mereka berbelok haluan, tidak hanya demo bahkan sekaligus mengangkat pedang melawan Ali bin Abi Tholib Rodhiyallohu ‘anhu.
Kami tidak sedikit pun menasehatkan untuk melakukan demo, baik demo bersama dengan IM (Ikhwanul Muslimin) dengan nama PKS-nya atau dengan selain mereka, sama saja yang berkaitan tentang musuh Islam yaitu syi’ah atau selain syi’ah. 

Benarkah Penduduk Yaman Dan Suriyah Kebanyakan Ahlussunnah ?

Tanya: Ada dari mahasiswa LIPIA Jakarta dan alumni mahasiswa Universitas Sana’a mengatakan bahwa penduduk Yaman dan Suriyah mayoritasnya adalah Ahlussunnah sedang syi’ah adalah sedikit, namun karena syi’ah masuk parlemen atau memiliki kedudukan di pemerintahan maka mereka pun kuat dan Ahlussunnah pun ketakutan, apakah benar demikian?.
lampuJawab: Yang mengatakan itu mungkin keadaannya seperti yang Alloh katakan:
(مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَٰلِكَ لَا إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ وَلَا إِلَىٰ هَٰؤُلَاءِ)
“Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara demikian itu, mereka tidak masuk pada golongan yang ini dan tidak pula pada golongan yang itu”.
Demikianlah keadaan mereka selalu di atas kebingungan, ketika terjadi jihad melawan Rofidhoh mereka pun bingung, apa yang harus diperbuat?!.
Mau maju untuk jihad ragu, apakah ini jihad syar’iy ataukah bukan?!.
Kalau yang menyatakan itu adalah orang awwam maka kita bisa ma’lumi, karena penilaian mereka bahwa Ahlusssunnah cirinya adalah sholat dengan meletakan tangan kanan di atas tangan kiri lalu diletakan di dada, atau anggapan mereka selain syi’ah berarti Ahlussunnah.
Sangat memalukan kalau yang mengatakan itu adalah mahasiswa atau para penuntut ilmu yang mengaku-ngaku sebagai Ahlussunnah?!. 

Patokan Penilaian

Tanya: Kepada Yth Ustadz Abu Ahmad: Ana baru dalam mengenal dakwah salafi ini. Cuma ada orang yang berkata kepada ana, dia berkata: Bahwa salafiyyun ini kurang perhatiannya kepada Alqur’an baik dari sisi hafalannya, kemantapan hafalan (mutqin), serta penguasaan qiraat sab’ah dan tradisi sanad Alqur’an. Orang tersebut berkata bahwa salafiyyun kurang (atau minoritas) dalam penguasaan ilmu-ilmu Alqur’an serta minim dari Qari’, khususnya salafiyyin zaman ini.
istiqomah
Jawab: Para salafiyyun berbeda-beda kemampuan mereka dalam menghafal Al-Qur’an, ada yang sangat mudah menghafal Al-Qur’an dan ada yang sangat susah, hal ini memang nyata kita dapati pada saudara-saudari kita terkhusus para menuntut ilmu, namun bukan ini yang jadi patokan penilaian, karena ini bukan hanya pada umat belakangan yang penuh kelemahan ini, namun di zaman kenabian sudah didapati banyak pula dari para shohabat yang tidak menghafal Al-Qur’an (30 juz), tidak ada satu riwayat pun menyebutkan bahwa para shohabat semua mereka menghafal Al-Qur’an (30 Juz), maka dengan itu ketika Ash-Shiddiq melihat para penghafal Al-Qur’an dari para shohabat sudah berkurang (banyak yang terbunuh), beliapun memutuskan untuk dikumpulkan Al-Qur’an menjadi satu kitab yang dinamai dengan mushhaf. 
Begitu pula di zaman Amirul Mu’minin Umar Ibnul Khoththob Rodhiyallohu ‘anhu, beliau sangat membutuhkan para penghafal Al-Qur’an, ketika ada permintaan dari Mesir untuk diutuskan seseorang ke sana beliau merasa masih membutuhkan, kemudian beliau mengutuskan Abdurrohman bin Muljam (yang ketika itu dia masih istiqomah), diutus ke Mesir dalam keadaan beliau membutuhkannya untuk mengajarkan Al-Qur’an, ini sebagai dalil kalau di zaman tersebut memang para penghafal Al-Qur’an teranggap sedikit.

Singkong Dan Kambing Membuat Bingung

Tanya: Ustadz, di daerah kita kan orang pelihara kambing bebas, berkeliaran ke sana kemari, terus kami mempunyai kebun kasbiy (singkong), kambing masuk merusak kasbiy kami, kami paling jengkel, lalu kami ingin bunuh itu kambing, tapi jadinya ribut dengan pemilik kambing, hampir kami mau baku bunuh, kepala kampung larang kami untuk bunuh kambing dan suruh kami kasih ma’af saja, apakah keputusan kepala kampung itu betul ataukah salah?, karena sampai sekarang darah kami masih mendidih kepingin potong-potong itu kambing, sampai kami rencana kasikan air kasbiy yang habis disaring biar kambingnya ketika meminumnya langsung mati, apakah kalau kami berbuat bagitu boleh?. Tanya lagi,
Ustadz yang kaitannya dengan kasbiy yang airnya memabukan itu, apakah boleh dimakan oleh orang pernah memakannya sampai pernah mabuk?, karena kami pernah tawarkan soami kepadanya tapi ia sudah tidak mau, takut mabuk lagi, apa seperti itu sudah jadi haram bagi dia?. 
JAWAB: Bila seperti itu keadaannya maka hukumnya seperti yang disebutkan oleh Nabiulloh Sulaiman bin Dawud ‘Alaihimashshalatu Wassalam:

Buletin Jum’at : Edisi 6/Jum’at 2 /Shofar/1436H –Kokohkanlah Tauhidmu Dengan Ilmu

KLIK GAMBAR UNTUK DOWNLOAD! InsyaAllah setiap menjelang hari jum’at, kami akan terbitkan buletin “AL-AMIN” Buletin bisa diperbanyak sendiri dengan cara men-download PDF, kemudian dicetak dengan menggunakan  kertas ukuran  A4.
KLIK GAMBAR UNTUK DOWNLOAD!
KOKOHKANLAH TAUHIDMU DENGAN ILMU

Ahlussunnah Berkewajiban Untuk Menegakkan Hujjah

Ahlussunnah berkewajiban menegakkan hujjah 2

Hukum Seputar Babi

Penanya: Apakah babi itu najis? Misal pakaian kita menyentuh babi, apa perlu dicuci?. Dan juga makan dengan bekas piringnya?.
Jawab: Kalau seseorang berpegang kepada mazhab Jumhur ulama maka hukumnya seperti hukum anjing, Al-Imam An-Nawawiy mengemukakan mazhabnya ya’ni mazhab Asy-Syafi’iy:
وأما الخنزير فحكمه حكم الكلب
“Dan adapun babi maka hukumnya adalah hukum anjing”.
Jumhur ulama dari mazhab Al-Imam Ahmad, Asy-Syafi’iy dan Abu Hanifah menganggap babi adalah najis, namun mazhab mereka ini tidak didasari dalil-dalil yang jelas, oleh karena itu An-Nawawiy mengatakan: 

Sunnah Dalam Menyampaikan Dakwah

بسم الله الرحمن الرحيم
Tanya: Ustadz apakah dituntunkan setiap penyampaikan ilmu atau pembicaraan diin dalam satu majelis walau kecil bentuk majelisnya, misal cuma ada dua orang kemudian dibuka dengan khutbatul hajjah dan ditutup dengan kafaratul majlis. images (11)A
Jawab: Tidak ada tuntunan khutbatul hajjah pada majelis seperti itu, namun cukup memulai dengan mengucapkan:
(بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ)
“Dengan nama Alloh yang Ar-Rohman lagi Ar-Rohim”.
Baru kemudian memulai pembicaraan.
Ketika Rosululloh (utusan Alloh) Jibril Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam datang kepada Nabiulloh Abul Qosim Muhammad bin Abdillah ‘Alaihishsholatu Wassalam di Gua Hiro maka Jibril berkata: 

Tidak Ada Kehidupan Dengan Tanpa macam-macam Air

لا حياة بدون مياه  “Tidak ada kehidupan dengan tanpa macam-macam air”.
IMG-20141201-WA0000
Kebenaran teori ini berdasarkaan dalil-dalil, diantaranya Alloh Ta’ala berkata:
(وَاللَّهُ خَلَقَ كُلَّ دَابَّةٍ مِنْ مَاءٍ)
“Dan Alloh adalah menciptakan segala dabbah dari air”.
Dabbah adalah makhluk Alloh yang hidup di alam ini, dengan sifat-sifat sebagaimana pada kelanjutan ayat:
(فَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ بَطْنِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ رِجْلَيْنِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَمْشِي عَلَىٰ أَرْبَعٍ ۚ يَخْلُقُ اللَّهُ مَا يَشَاءُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ)
“Diantara mereka ada yang berjalan di atas perutnya, diantara mereka ada pula yang berjalan di atas kedua kaki, dan diantara mereka ada yang berjalan di atas empat kaki, Alloh menciptakan apa saja yang Dia kehendaki, sesungguhnya Alloh atas segala sesuatu adalah Al-Qodir (Maha Mampu)”.